Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Tinta di Pilkada Serentak Tahan Lama Bagai Lip Tint Korea

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
27 Juni 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dalam masa-masa Pilkada Serentak, foto jari yang dilumuri tinta pemilu berwarna ungu sontak memenuhi media sosial. Tapi, kenapa harus pakai tinta? Kenapa nggak pakai lip tint aja sekalian?

Pada tanggal 27 Juni 2018 ini, masyarakat di 171 daerah di Indonesia menggunakan hak pilihnya untuk memilih 17 gubernur, 115 bupati, dan 39 wali kota. Dari pesta rakyat yang satu ini, ada satu hal yang jelas akan terjadi: update-an foto di media sosial yang isinya jari berwarna ungu.

Ya, jari berwarna ungu mendadak jadi tren terkini. Tak peduli siapa pun pilihan gubernur, bupati, atau wali kotanya, hidup segera terasa damai setelah kita mengunggah foto jari berwarna ungu. Seakan lebih hot dan seksi dibandingkan cincin tunangan, jari berwarna ungu karena tinta pemilu pun ditengarai mempunyai potensi 75,8% lebih tinggi untuk mengundang likes di Instagram.

Tapi, pernahkah kalian bertanya-tanya: kenapa, sih, jari kita harus dicelupin ke tinta setelah nyoblos untuk pilkada serentak atau pemilu? Lagi pula, kenapa harus ungu? Kenapa nggak merah dan putih aja seperti warna bendera?

Plus, kenapa pula bekas tinta ini hilangnya lama kayak lip tint dari Korea walaupun udah digosok-gosok pakai make-up remover?

Tenang, tenang. Bersama-sama, marilah kita temukan jawaban permasalahan ini agar kita sama-sama mendapatkan pengetahuan baru. Eaaaa~

Iklan

Kenapa Jari Harus Dicelupkan ke Tinta Setelah Ikut Pilkada Serentak?

Kebiasaan menandai jari tangan pemilih dengan tinta adalah kebiasaan impor yang datang dari negara asal Rahul dan Anjali dalam Kuch Kuch Hota Hai, India. Negara ini pernah mengalami pencurian identitas yang cukup serius sehingga mereka merasa perlu menandai pemilih dengan tinta di jari. Pada prinsip yang sama, cara ini kemudian diikuti oleh Indonesia, apalagi negara kita juga sama-sama berawalan “in”, seperti yang bisa ditemukan dalam kata “tINta”.

Yha, nggak nyambung, memang. Itu tadi intermezzo saja, kok, biar kamu senyum sedikit.

Kenapa Tinta Pilkada Umumnya Berwarna Ungu dan Tahan Lama Kayak Lip Tint Korea?

Menurut beberapa laporan penelitian, warna ungu dalam tinta pemilu ternyata dipilih karena mampu memberi bekas warna coklat atau hitam. Hal ini disebabkan pula dengan adanya senyawa perak nitrat di dalamnya. Zat inilah yang disebut dapat meninggalkan bekas noda pada kulit dalam 1 hingga 3 hari.

Dengan alasan itulah, tinta berwarna ungu diyakini dapat membantu terselenggaranya keamanan pemillu dan pilkada. Artinya, tidak bakal ada pemilih dobel kecuali dia pakai jari-jari palsu.

Kalau penjelasan di atas masih terlalu berat buatmu, ingat-ingat saja teori ini: dalam keluarga Teletubbies, Tinky Winky adalah sang pemimpin. Selain itu, Tinky Winky adalah satu-satunya makhluk berwarna ungu.

Sementara itu, dalam pemilu dan pilkada serentak, kita semua sama-sama memilih pemimpin,yang posisinya disimbolkan oleh Tinky Winky. Untuk itulah, warna ungu dipilih sebagai pertanda: untuk Tinky Winky sang leader sejati!

Kenapa Tidak Mencoba Warna Lain Selain Ungu?

Ah, kata siapa? Di beberapa daerah di Indonesia, pemilu dan pilkada ternyata tidak menggunakan tinta pemilu ungu berbahan dasar perak nitrat. Pada tahun 2012, misalnya, pemilihan wali kota di Payakumbuh, Sumatera Barat, menggunakan tinta pemilu berbahan dasar gambir yang berwarna coklat atau kehitaman.

Sementara itu, di pilkada serentak 2018 ini, Kota Cirebon—tepatnya di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti—memilih menggunakan sari kunyit sebagai pengganti tinta pemilu. Alhasil, bukannya ungu, jari-jari mereka pun berwarna kuning.

Alasan penggantian tinta ini adalah adanya beberapa warga yang menolak mencoblos jika harus mencelupkan jari ke tinta pemilu berwarna ungu. Mereka berpendapat, pori-pori mereka akan tertutup tinta sehingga menjadi penghalang sahnya wudu, meskipun Peraturan KPU (PKPU) sesungguhnya telah mengatur bahwa tinta pemilu harus bersertifikat halal MUI dan tidak menghalangi wudu.

Hmm. Jangan-jangan, pemilihan tinta kuning ini mengandung nilai konspirasi tersendiri. Apakah, dibandingkan dengan Tinky Winky, Laa-Laa yang merupakan Teletubbies berwarna kuning dianggap sebagai sosok yang lebih ideal sebagai seorang pemimpin???

Entahlah. Namun sepertinya, tinta kuning ini memiliki sedikit kelemahan: foto jari berwarna kuning kunyit memerlukan filter lebih banyak agar terlihat lebih menonjol saat akan diunggah di Instagram dibandingkan dengan jari berwarna ungu.

Hehe!

Terakhir diperbarui pada 28 Juni 2018 oleh

Tags: #MojokPilkadakpupemilupilgubpilkada serentak 2018sari kunyitteletubbiestinta gambirtinta pemilu
Iklan
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Presidential Threshold, MK.MOJOK.CO
Aktual

Penghapusan Presidential Threshold adalah Langkah Maju Bagi Demokrasi

3 Januari 2025
Pemilu 2024 Selesai, Petugas KPPS Balik Setelan Pabrik: Jelas Mancing, Mabar, Slot! MOJOK.CO
Ragam

Pemilu 2024 Selesai, Petugas KPPS Balik Jadi Kaum Korea: Jelas Mancing, Mabar, Slot!

15 Februari 2024
Cerita Ibu Rumah Tangga di Semarang Dapat Serangan Fajar 4 Parpol, tapi Tetap Golput karena Bukan DPT.mojok.co
Ragam

Cerita Ibu Rumah Tangga di Semarang Dapat Serangan Fajar 4 Parpol, tapi Tetap Golput karena Bukan DPT

15 Februari 2024
Kerja di Lembaga Quick Count Pemilu Ternyata Sama Capeknya dengan Anggota KPPS.mojok.co
Aktual

Cerita Petugas Quick Count Pemilu: Hasil Sering Diremehkan Meski Saat Bekerja Sama Capeknya dengan Anggota KPPS

15 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025
Kami Berdoa Setiap Hari agar Soeharto Jadi Pahlawan Nasional MOJOK.CO

Kami Berdoa Setiap Hari agar Soeharto Jadi Pahlawan Nasional. Sejarawan: Pragmatis dan Keliru

11 November 2025
Honor Influencer Puluhan Juta, Dosen 300 Ribu! Mengenaskan! MOJOK.CO

Ketika Influencer Dibayar Belasan Juta, Dosen Cuma dapat 300 Ribu? Dosen Memang Sudah Sering Ikhlas dan Terbiasa Kecewa

7 November 2025
Campus League 2025: Gol Detik Akhir yang Bawa Dahlan Muda Raih Peringkat Ketiga MOJOK.CO

Campus League 2025: Gol Detik Akhir yang Bawa Dahlan Muda Raih Peringkat Ketiga

12 November 2025
Liga Futsal Kampus seperti Campus League 2025 Jadi Pintu Pembuka Rio Pangestu untuk Membentangkan Kariernya hingga Kancah Nasional MOJOK.CO

Liga Futsal Kampus Jadi Pintu Pembuka Rio Pangestu untuk Membentangkan Kariernya hingga Kancah Nasional

11 November 2025
Rahasia di balik kasah sayang nenek ke cucu yang lebih besar dari anak sendiri MOJOK.CO

Rahasia Nenek Lebih Sayang Cucu ketimbang ke Anak Sendiri: Menebus Lubang Masa Lalu meski Lewat Uang Saku Rp10 Ribu

10 November 2025
Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.