Selamat Hari Ibu untuk Sembilan Perempuan - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Selamat Hari Ibu untuk Sembilan Perempuan

Prima Sulistya oleh Prima Sulistya
22 Desember 2019
0
A A
selamat hari ibu hari perempuan 22 desember sejarah asal-usul ucapan selamat hari ibu mojok.co

selamat hari ibu hari perempuan 22 desember sejarah asal-usul ucapan selamat hari ibu mojok.co

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Tanggal 22 Desember ini kami ingin mengingat dan mengucapkan selamat Hari Ibu kepada para perempuan yang karena pilihan, jalan hidup, dan peran dijalaninya, menjadi ibu yang bukan konsep tunggal.

Pertama-tama, selamat Hari Ibu untuk semua Ibu di Indonesia, dunia, dan luar angkasa kalau ada.

Semua perempuan adalah Ibu. Sebab, Hari Ibu 22 Desember sebenarnya merujuk pada Hari Perempuan. Menikah, belum menikah, tidak menikah, semua perempuan berhak merayakan dan mendapat ucapan di hari ini.

Karena biasanya Hari Ibu diucapkan suami dan anak kepada sang istri dan ibu, atas nama keadilan dan pelurusan sejarah, izinkan saya mengucapkan selamat pula kepada sembilan macam perempuan yang mungkin selama ini kerap merayakan Hari Ibu dalam sepi dan sunyi.

Pertama, selamat Hari Ibu untuk para ibu tiri.

Ibu tiri lahir dari pernikahan yang gagal. Tak ada bukti bahwa ibu tiri tak bisa sebaik ibu kandung. Tapi, sudah lama sekali bayangan memiliki ibu tiri menjadi momok bagi anak-anak.

Baca Juga:

Mengatur Selangkangan Perempuan dari Orde Baru hingga Orde Gita Savitri MOJOK.CO

Mengatur Selangkangan Perempuan dari Orde Baru hingga Orde Gita Savitri

13 Februari 2023
perempuan penyelenggara pemilu

Kenapa Keterlibatan Perempuan Sebagai Penyelenggara Pemilu Masih Rendah?

26 Januari 2023

Kepada para ibu tiri yang sudah menunaikan tugas keibuannya dengan baik dan tidak memilah kasih sayangnya untuk anak kandung, anak tiri, anak tetangga, maupun anak mana saja, selamat, Bu.

Kedua, selamat Hari Ibu untuk para ibu yang belum atau tidak memiliki anak.

Tidak punya anak bagi sebagian perempuan adalah pilihan. Bagi sebagian perempuan lain, adalah takdir.

Saya tak perlu lagi menjelaskan bagaimana masyarakat kita belum bisa selow menghadapi ibu yang belum ataupun tidak punya anak. Wong ibu yang sudah punya anak pun masih sering menerima tekanan sosial. Memang sulit hidup di komunitas yang suka terbalik-balik menjadikan masalah privat sebagai masalah publik, dan masalah publik sebagai masalah privat.

Tapi, Bu, Mbak, Kak, kitalah yang menentukan kebahagiaan kita sendiri. Tidak punya anak tak mengurangi sedikit pun keperempuanan kita.

Ketiga, selamat Hari Ibu untuk para ibu yang tak lagi mengasuh sendiri anaknya.

Ada perempuan-perempuan di luar sana yang harus berpisah dengan anaknya, entah karena perceraian, keadaan yang memaksa adopsi harus dilakukan, dan sengkarut hidup lainnya. Mungkin memang inilah pilihan terbaik, tapi mungkin rasa rindu masih sesekali datang dan menimbulkan kesedihan.

Keeempat, selamat Hari Ibu untuk para perempuan yang anaknya sudah tiada.

Ketika menuliskan ini, ingatan saya melayang kepada Ibu Maria Catarina Sumarsih dan ibu saya sendiri. Bagian ini menjadi sangat personal yang bisa jadi jangankan buat ibu-ibu dengan pengalaman ini, saya saja sangat emosional.

Ibu Sumarsih kehilangan putranya, Wawan, yang ditembak mati ketika Tragedi Semanggi I terjadi. Ibu saya kehilangan putra bungsunya yang baru berusia 1,5 tahun karena sakit.

Saya tak ingin mencoba sok tahu pada duka orang lain. Tapi saya bisa melihatnya: Kematian adalah duka paling menggigit. Dua ibu tadi, sejak kematian anak mereka, tak pernah sama lagi.

Semoga keadilan segera datang, Bu Sumarsih. Jangan sedih terus, Mak.

Kelima, selamat Hari Ibu untuk para ibu tunggal.

Seorang teman saya meninggal dunia di usia 25 karena sakit, meninggalkan istrinya yang sedang hamil besar anak pertama mereka. Istrinya teman saya juga dan kami berteman di media sosial. Dari media sosiallah saya tahu, ketika ulang tahun almarhum, istrinya kadang mencurahkan kerinduannya.

Saya tak bisa membayangkan betapa berat perjuangan membesarkan anak seorang diri. Apalagi teman ini juga tak menikah kembali setelah kepergian suaminya. Saya akui, mereka adalah pejuang dan untuk mereka, sesungguhnya semua hari adalah Hari Ibu.

Keenam, selamat Hari Ibu untuk para perempuan transgender dan perempuan yang tidak bisa mencintai laki-laki.

Kalianlah yang tahu, melawan apa yang diyakini publik adalah perjuangan seumur hidup. Kalian telah bertahan setiap hari, menerima kabar buruk persekusi dari sana-sini. Dari kalian orang-orang belajar bahwa untuk memakai hak paling dasar pun, yakni punya cinta dan jati diri, ongkos yang diperlukan bisa sangat, sangat besar.

Ketujuh, Selamat Hari Ibu untuk para perempuan yang memilih untuk tidak menikah.

Keputusan seberat ini tentu tak datang dari ruang kosong. Mungkin bagi kalian, pernikahan adalah konsep yang terlalu getir. Mungkin bagi kalian, tidak menikah membuat hidup lebih tertahankan.

Sekali lagi, kitalah yang menentukan kebagiaan diri kita sendiri, bukan cibiran tetangga, bukan negara, bukan sesiapa. Kepada kalian pula, selamat Hari Ibu, selamat Hari Perempuan.

Kedelapan, selamat Hari Ibu untuk semua perempuan yang belum menikah atau telah bercerai tanpa anak.

Apalagi ketika usia sudah sampai di angka yang menurut orang ideal untuk menikah, status ini memang tak sehoror menjadi perempuan transgender, misalnya, tetapi kadang ya menyulitkan juga. Mau tidak mau kita teringat kenangan itu, deretan hari raya dengan pertanyaan demi pertanyaan, “Kapan menikah?”

Kita sudah melihat sendiri, menikah adalah keputusan besar. Harus diambil dengan kepala dingin dan tak bisa sekadar bermodal cinta. Menikah harus dibekali kekuatan ekonomi dari diri kita sendiri agar rumah tangga menjadi relasi yang setara. Terima kasih sudah bersabar dan memantaskan diri sebaik-baiknya sebelum mengikat janji.

Dan kepada para perempuan yang telah bercerai: Bisa jadi, bisa jadi, itulah keputusan terbaik yang pernah kalian buat.

Kesembilan dan terakhir: Selamat Hari Ibu kepada para ibu dengan rumah tangga yang pasang surut; anak-anak yang kadang manis, kadang nakalnya nauzubillah; mertua yang syukur kalau pengertian, mohon bersabar kalau masih kolot; mau kalian bekerja atau jadi ibu rumah tangga penuh waktu; mau kalian melahirkan normal atau caesar; badannya masih kayak pas jaman gadis atau bobot sudah kebablasan 15 kilo; berjuang dengan trauma masa kecil dan sedang belajar tak mengulang rantai kekerasan; mengasuh anak sambil sekolah atau jualan.

Apa pun itu, ketika kalian sudah berusaha melakukan yang terbaik, kalian semua hebat. Selamat Hari Ibu ya.

BACA JUGA 5 Standar Ganda yang Bikin Perempuan Sambat, Laki-laki Mana Ngerti! atau esai PRIMA SULISTYA lainnya.

Terakhir diperbarui pada 22 Desember 2019 oleh

Tags: 22 desemberhari ibuperempuan
Prima Sulistya

Prima Sulistya

Penulis dan penyunting, tinggal di Yogyakarta

Artikel Terkait

Mengatur Selangkangan Perempuan dari Orde Baru hingga Orde Gita Savitri MOJOK.CO
Esai

Mengatur Selangkangan Perempuan dari Orde Baru hingga Orde Gita Savitri

13 Februari 2023
perempuan penyelenggara pemilu
Kotak Suara

Kenapa Keterlibatan Perempuan Sebagai Penyelenggara Pemilu Masih Rendah?

26 Januari 2023
puan maharani menangis
Kotak Suara

Curhat Puan Maharani: Berat Jadi Perempuan di Indonesia

19 Januari 2023
girlfriend day persahabatan perempuanmojok.co
Kilas

Fakta Girlfriend Day: Persahabatan Perempuan Dibangun atas Perasaan

18 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
final destination film horor trauma paranoid paranoia mojok.co

Film Final Destination dan Paranoia yang Tak Kunjung Hilang

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka MOJOK.CO

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka

15 Maret 2023
selamat hari ibu hari perempuan 22 desember sejarah asal-usul ucapan selamat hari ibu mojok.co

Selamat Hari Ibu untuk Sembilan Perempuan

22 Desember 2019
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
jurusan kedokteran mojok.co

Selektivitas 7 Jurusan Kedokteran Terbaik di Indonesia 

16 Maret 2023
Pesugihan Haji N Menyebabkan Kematian Massal Ibu-ibu di Rembang MOJOK.CO

Pesugihan Haji N Menyebabkan Kematian Massal Ibu-ibu di Rembang

16 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023
unair mojok.co

10 Prodi UNAIR yang Sepi Peminat dan Persaingannya Tidak Ketat

15 Maret 2023

Terbaru

massa mengambang jelang pemilu

Jelang Pemilu, Apa itu Massa Mengambang yang Jadi Rebutan Parpol?

22 Maret 2023
Wage Rudolf: Rasisme Jogja dan Kumandang Indonesia Raya

Wage Rudolf: Rasisme Jogja dan Kumandang Indonesia Raya

22 Maret 2023
Cerita Penjual Nasi Goreng Keliling yang Lebih Takut Jualan Menetap daripada Ketemu Hantu. MOJOK.CO

Cerita Penjual Nasi Goreng Keliling yang Lebih Takut Jualan Menetap daripada Ketemu Hantu

22 Maret 2023
RUU PPRT jadi inisiatif DPR

Sah Jadi Inisiatif DPR, RUU PPRT Harusnya Kelar Sebelum Lebaran, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

22 Maret 2023
pelaku mutilasi mojok.co

Terjerat Pinjol, Pelaku Mutilasi di Pakem Sudah Rencanakan Pembunuhan

22 Maret 2023
sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Jenazah korban mutilasi di rumah duka. MOJOK.CO

Psikolog UGM: Ada Dua Tujuan Orang Melakukan Mutilasi

22 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In