MOJOK.CO – Bapack-bapack sekarang memang beda. Raditya Dika kasih kado ultah buat anaknya berupa saham sebagai perwujudan melek investasi yang sesungguhnya.
Hadiah buat orang tercinta memang lebih kepada cerminan siapa yang memberi. Mau pilih kado yang berkesan, berguna, atau dua-duanya sekalian, ya bebas. FYI aja nih, Raditya Dika baru saja berikan kado saham buat anaknya, Alinea yang baru berusia dua tahun. Kado tersebut terdiri dari 6 lot saham perusahaan makanan bayi yang anaknya sukai dan 5 lot saham perusahaan yang es krimnya juga jadi favorit si anak.
Tidak lupa, Raditya Dika juga mengunggah momen ini di media sosial dan ingin suatu saat anaknya memahami kekuatan compounding returns. Sebuah hadiah ulang tahun yang tidak mengherankan dari seseorang yang melek investasi kayak blio. Suatu saat, kado yang mungkin bakal “dilupakan” anaknya ini malah bisa menyeimbangkan penghasilannya di masa remaja.
Masalahnya gini, kawan-kawan yang nggak paham soal saham dan investasi kayak Bang Radit apakah bisa ngasih kado ulang tahun atau hadiah lain yang sama progresifnya? Tentu bisa.
#1 Kado emas
Kalau nggak paham betul investasi kayak Raditya Dika, setidaknya paham dong logikanya nabung emas? Emas bahkan cenderung lebih “murah” buat dijadikan kado ulang tahun, kado pernikahan, dan kenang-kenangan. Nggak usah pusing memikirkan belinya di mana, ngasihnya dalam bentuk apa. Sebab, emas bisa dibeli secara fisik maupun dalam bentuk tabungan.
Meskipun harga emas nggak selamanya naik, tapi investasi emas di Indonesia tergolong aman karena minim risiko. Kamu juga bisa berikan kado emas yang sudah berbentuk perhiasan, bisa sekalian dipakai tuh.
#2 Kado tanah beserta bibit pohon jati
Kado ulang tahun progresif yang satu ini terdengar lebih fancy memang. Tapi, jangan salah, kado ini bisa sangat berharga dalam dua puluh tahun ke depan dan menjadikan pemiliknya auto-kaya. Sertifikat lahan yang telah ditanami bibit pohon jati bisa diberikan buat anak tercinta, tabungan masa depan yang tak ternilai harganya.
Sebelas dua belas dengan hadiah saham ala Raditya Dika, bedanya kado lahan dan bibit pohon jati ini adalah “cara lama” yang biasanya dipakai boomer. Setidaknya investasi jenis ini jelas minim banget risiko meskipun return atau manfaat yang dipanen bakal begitu lama.
#3 Kado physical investment
Kalau ribet beli saham, nggak punya tanah, dan menganggap kado emas terlalu receh, kita tetap bisa memilih physical investment lainnya. Misal, kado investasi di warung pecel, kepemilikan usaha fotocopy, dan lain-lain. Tapi, kayaknya kado semacam ini cuma bisa diberikan kepada kerabat dekat atau anak sendiri. Di Indonesia, kepemilikan usaha, bangunan, dan sebagainya lebih familier dengan nama “warisan” yang buntutnya sering menimbulkan perpecahan.
Sekadar tips nih, lebih baik aset-aset riil semacam ini benar-benar diberikan atau diwariskan pada orang lain dengan jelas. Terkadang ada aset-aset berharga yang dipunyai seseorang, tapi nggak dikelola dengan baik dan nggak dianggap berpotensi. Ujungnya diabaikan dan jadi rebutan sepeninggal pemiliknya. Duh, ngebayangin aja ribet.
Setidaknya dengan inisiatif Raditya Dika ngasih hadiah saham, kaum yang bodo amat sama masa depan mulai memutar otak untuk memahami pentingnya investasi. Mau investasi di sektor riil atau sektor keuangan, bebas. Yang penting sektornya benar-benar kita kuasai buat mencegah risiko yang menghantui.
BACA JUGA Menghitung Penghasilan Minimal Raditya Dika dalam Setahun dan tulisan AJENG RIZKA lainnya.