Panduan Praktis Menyerang Pemenang Pemilu 2019 - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Panduan Praktis Menyerang Pemenang Pemilu 2019

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
17 April 2019
0
A A
pemilu 2019 curang MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Selepas pukul 15.00, pada tanggal 17 April 2019, KPU baru akan mengumumkan hasil hitung cepat pemilu 2019. Masih ada waktu untuk berburu diskonan, kan?

Akhirnya, hari yang dinantikan tiba juga. Coblosan pemilu 2019! 17 April 2019! Banyak rakyat Indonesia yang sudah tidak sabar menantikan pemilu 2019. Tidak sabar pamer bekas tinta di Instagram dan grup wasap keluarga biar dikira yang paling peduli dengan Indonesia, lalu bergegas berburu diskonan. Lumayan lho, bisa dapat diskon thai tea 20 persen atau cumi bakar beli satu dapat dua.

Setelah mencoblos dengan riang gembira, pakai “seragam” supaya terlihat ikut ramai-ramai meng-anu-kan TPS, kamu harus sabar untuk menunggu hasil penghitungan cepat. KPU sudah menegaskan kalau pengumuman hasil penghitungan cepat pemilu 2019 baru boleh diumumkan setelah pukul 15.00 sore. Jadi, kalau selesai nyoblos pukul 10.00 kamu masih punya cukup waktu untuk belanja berburu diskonan.

Nah, belanja dulu, senang-senang dulu. Nggak papa kok seperti itu. Nggak tahu soal film Sexy Killers itu nggak masalah. Itu kan masalah warga di pulau lain yang tanahnya diembat untuk PLTU dan masalah batu bara. Bukan masalah kalian. Masalah kalian itu pamer di medsos dan grup wasap keluarga sambil nge-share jokes bapak-bapak yang, alih-alih bikin keteawa, tapi malah bikin emosi jiwa itu.

Menjelang sore nanti, hati-hatilah dengan kesehatan mental. Was-was jagoannya kalah itu nggak papa, tapi jangan sampai jadi stres dan depresi. Nah, supaya tidak terjebak dalam situasi seperti itu, lebih baik kalian menyiapkan diri untuk melakukan serangan kepada pemenang pemilu 2019 yang bukan jago kalian.

Warga kan coraknya begitu untuk satu tahun terakhir. Waktu sehari-hari dihabiskan untuk kempanye, untuk saling menyerang. Nggak peduli dengan politikus yang tetap bisa ketawa-ketawa dengan mesra, rokokan bersama dengan gembira, dan bertukar canda dengan lepas di balik layar televisi. Rakyat bertengkar sih mereka bodo amat, yang penting dapat suara.

Baca Juga:

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!

17 Maret 2023
capres dari ugm

Empat Kandidat Capres Berasal dari UGM, Siapa Saja Mereka?

28 Februari 2023

Demi keberlanjutan hobi rakyat Indonesia untuk tubir soal politik, kami menyusun tiga saran. Sederhana saja, karena sudah terjadi selama ini. Intinya adalah persiapan. Ingat dengan pepatah amat Victoria curam atau ‘victory loves preparation’ atau ‘kemenangan bergantung kepada persiapan’.

Persiapan untuk menyerang pemenang pemilu 2019 bisa dimulai dengan teknik klasik, yang disebut sebagai TSM atau Terstruktur, Sistematis, Masif. Kalian masih ingat, bukan, pada Pilpres 2014 yang lalu? Ketika Prabowo kalah dari Jokowi? Ingat, kan?

Ketika ramai-ramai sidang di MK, istilah itu muncul dan menjadi viral. Kubu yang kalah merasa sudah terjadi kecurangan yang TSM. Yang ketika mencoba dibuktikan dengan sidang MK, tuduhan itu lenyak di udara. Kecurangan tidak berhasil dibuktikan.

Namun bukan itu yang penting. Yang penting adalah teriak dulu kalau saat ini sudah terjadi situasi yang sama. Dan, ini asiknya, teknik ini bisa juga digunakan juga oleh cebong ketika Jokowi kalah dari Prabowo. Pakai juga data pendamping seperti terjadi kecurangan di beberapa TPS di Australia dan Eropa di mana orang sudah mengantre tapi tetap tidak bisa mencoblos.

Pakai saja dulu, urusan benar atau tidak ya masalah belakangan. Pokoknya terlihat kritis dan kaya data saja dulu. Kayak biasanya itu, lho. Kalian kan sudah ahli. Nggak usah sok terinspirasi begitu.

Cara kedua adalah mengombinasikan cara pertama dengan tambahan ayat-ayat suci di semua agama. Bukan terbatas di satu agama saja ya. Nanti dikira sedang nganu-isasi. Ayat-ayat “agamis” itu bakal menambah sensasi “paling benar”. Ini resep kuno sebenarnya, tapi masih ampuh. Coba tanya Ahok. Ehehehehe….

selama satu tahun terakhir ini, semua yang berbau “agamis” kan terlihat paling benar. Apalagi kalau bisa mendatangkan massa dalam jumlah besar. Pakai seragam satu warna dan pasang tampang garang. Kalau nggak berani turun di jalan, ya pakai ranah media sosial. Kan kalian juga sudah terbiasa galak di Twitter atau Instagram, tapi mewek ketika diajak tatap muka.

Cara ketiga agak ribet tapi efektif, terutama kamu semua yang punya followers Twitter dalam jumlah banyak. Jadi, bikin akun anonim, lalu beli follower robot. Kalau bisa yang agak banyak biar kelihatan meyakinkan. Nah, setelah sudah, bikin THREAD ndakik-ndakik yang sudah kamu jadwalkan tayang setelah hasil penghitungan cepat diumumkan KPU.

Setelah THREAD itu tayang, tunggu 30 menit sebelum kamu quote twit atau re-twit. Kalau bisa kamu sudah bikin THREAD untuk mendukung THREAD kamu sendiri yang pakai akun anonim. Tujuannya adalah supaya terlihat ada yang setuju dengan jalan pikiranmu yang insecure itu.

Siapa tahu, ada buzzer calon yang kalah di pemilu 2019 yang notice dan bikin THREAD itu viral. Lumayan, nambah followers, bisa buat nerima iklan pembesar penis dan payudara.

Oke ya, itu panduan menyerang pemenang pemilu 2019. Selamat berperang saudara-saudaraku. Mengutip kata Ki Amien Rais idola bapak-bapak kompleks, pemilu 2019 ini seperti perang badar. Ngeri ya…

Terakhir diperbarui pada 17 April 2019 oleh

Tags: jokowiPemilu 2019pemilu curangPilpres 2019prabowo
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!
Movi

Bukti Jokowi Punya Aura Pembangunan Infrastruktur!

17 Maret 2023
capres dari ugm
Kotak Suara

Empat Kandidat Capres Berasal dari UGM, Siapa Saja Mereka?

28 Februari 2023
populisme trump
Kotak Suara

Apa itu Populisme yang Disebut-sebut Menjadi Ancaman Demokrasi?

25 Februari 2023
deklarasi anies oleh pks
Kotak Suara

PKS Resmi Mendeklarasikan Anies Baswedan Jadi Capres, Bagaimana Elektabilitasnya? 

25 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
luhut panjaitan

Menghitung Kekayaan Luhut Panjaitan, Menteri yang Juga Taipan Bisnis Batu Bara

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka MOJOK.CO

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka

15 Maret 2023
pemilu 2019 curang MOJOK.CO

Panduan Praktis Menyerang Pemenang Pemilu 2019

17 April 2019
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
jurusan kedokteran mojok.co

Selektivitas 7 Jurusan Kedokteran Terbaik di Indonesia 

16 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023
Pesugihan Haji N Menyebabkan Kematian Massal Ibu-ibu di Rembang MOJOK.CO

Pesugihan Haji N Menyebabkan Kematian Massal Ibu-ibu di Rembang

16 Maret 2023
unair mojok.co

10 Prodi UNAIR yang Sepi Peminat dan Persaingannya Tidak Ketat

15 Maret 2023

Terbaru

massa mengambang jelang pemilu

Jelang Pemilu, Apa itu Massa Mengambang yang Jadi Rebutan Parpol?

22 Maret 2023
Wage Rudolf: Rasisme Jogja dan Kumandang Indonesia Raya

Wage Rudolf: Rasisme Jogja dan Kumandang Indonesia Raya

22 Maret 2023
Cerita Penjual Nasi Goreng Keliling yang Lebih Takut Jualan Menetap daripada Ketemu Hantu. MOJOK.CO

Cerita Penjual Nasi Goreng Keliling yang Lebih Takut Jualan Menetap daripada Ketemu Hantu

22 Maret 2023
RUU PPRT jadi inisiatif DPR

Sah Jadi Inisiatif DPR, RUU PPRT Harusnya Kelar Sebelum Lebaran, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

22 Maret 2023
pelaku mutilasi mojok.co

Terjerat Pinjol, Pelaku Mutilasi di Pakem Sudah Rencanakan Pembunuhan

22 Maret 2023
sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Jenazah korban mutilasi di rumah duka. MOJOK.CO

Psikolog UGM: Ada Dua Tujuan Orang Melakukan Mutilasi

22 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In