Pakai Nama Tina Toon sebagai Sandi Rahasia, Bupati Bekasi Mungkin Ingat Masa-Masa SD - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Pakai Nama Tina Toon sebagai Sandi Rahasia, Bupati Bekasi Mungkin Ingat Masa-Masa SD

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
16 Oktober 2018
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – KPK menegaskan perihal sandi-sandian bukanlah yang pertama terjadi, bahkan termasuk menggunakan nama Tina Toon.

Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif, Senin (15/10) mengumumkan berita mengejutkan: Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin ditetapkan sebagai tersangka penerima suap terkait perizinan proyek pembangunan Meikarta di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat!

Tidak sendirian, Ibu Neneng ini dijerat bersama 7 orang lainnya. Mereka adalah Kepala Dinas PUPR Bekasi Jamaludi, Kepala Dinas Damkar Bekasi Sahat MBJ Nahar, Kepala Dinas DPMPTSP Bekasi Dewi Tisnawati, Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Bekasi Neneng Rahmi, serta empat pihak swasta yaitu Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro, Konsultan Lippo Group Taryudi dan Fitra Djajaja Purnama, serta seorang pegawai Lippo Group Henry Jasmen.

Nah, sebelum lanjut ke bahasan berikutnya, coba jawab pertanyaan ini: bisa ulangi nama kedelapan tersangka tadi?

Jadi gini, mylov: dari delapan nama di atas, ada dua orang bernama Neneng, serta enam orang lain yang namanya pun nggak mudah-mudah amat dihafalkan. Sepertinya, selain keamanan, pertimbangan inilah yang kemudian mendasari kedelapan orang ini untuk…

Baca Juga:

Yang Seram dari Dugaan Perbudakan Manusia oleh Bupati Langkat

Putri Tanjung Viral hingga Apresiasi Tahanan KPK Termuda

DPR Nggak Salah, Ekspektasi Rakyat Aja yang Ketinggian

…menggunakan nama alias~

Berbicara soal dua nama Neneng yang ada dalam komplotan di atas, bisa kita bayangkan betapa rempongnya para anggota setiap kali memanggil, “Neneng!”, lalu dua wanita ini menoleh semua. Daripada capek menjawab, “Eh, bukan Neneng kamu, maksudku,” nama alias pun dipilih.

Jenis-jenis nama alias pun beragam—ada yang kreatif, ada yang tidak. Saya pernah menjalani sistem penamaan alias yang tidak kreatif saat sedang KKN-PPL beberapa tahun lalu. Karena dalam satu kelompok terdapat dua orang bernama Lia, kami pun melabeli diri dengan nama Lia 1 dan Lia 2.

Sungguh standar dan tidak out of the box.

Tapi, keadaan ini sepertinya tidak ditemui dalam kelompok Ibu Neneng. Buktinya, KPK menemukan fakta bahwa kelompok suap Meikarta ini menggunakan nama-nama samaran sebagai sandi internal, mulai dari Melvin, windu, penyanyi, hingga Tina Toon!!!

*jeng jeng jeng*

Iya, kamu tidak salah baca: mereka menggunakan nama samaran Tina Toon untuk salah seorang di antara mereka. Entah apa tujuannya: apakah karena si pelaku jago menggelengkan kepalanya dengan aesthetic seperti Tina Toon zaman kecil atau karena si pelaku memang bolo-bolo. Yang jelas, sandi ini menarik perhatian masyarakat dengan segera, termasuk Tina Toon itu sendiri.

“Semoga tidak merugikan secara personal,” ujarnya, terkaget-kaget mengetahui namanya dipakai sembarangan sebagai sandi rahasia.

Pertanyaannya, kenapa sih pelaku suap ini harus main sandi-sandian dan kode-kodean pakai nama samaran??? Biar apa, gitu??? Buat apa???

Ternyata, KPK sendiri menegaskan perihal sandi-sandian ini bukanlah yang pertama terjadi. Dalam kasus korupsi dan kejahatan serupa, pemberian nama samaran sebagai kode rahasia memang sering kali ditemui. Banyak orang menganggap, kebiasaan ini semata-mata tumbuh dengan sendirinya dengan alasan “biar nggak ketahuan”, tapi tahukah kamu, kebiasaan ini sebenarnya sudah dipupuk sejak…

…bangku SD!!!

Masih ingatkah kamu pada cinta pertamamu di kelas 4? Atau, kakak kelas yang terlihat kece dengan seragam hari Rabu-nya di  kelas 6 SD? Atau, teman sekelas yang menyebalkan tapi kamu selalu takut padanya sejak kelas 7 SMP? Atau, adik kelas yang super genit dan tampaknya ingin merebut kekasihmu di kelas 11 SMA?

Semua orang-orang ini, baik yang kamu sukai maupun tidak, akan kamu sebutkan namanya di hadapan sahabat baikmu—seorang kawan curhat. Dengan bebas, kamu akan mengeluh habis-habisan, misalnya menyebut, “Ah, Mas Dio tuh nggak peka banget sama aku, padahal aku udah pura-pura salah kirim SMS ke dia,” atau, “Kinanti tuh emang nyebelin, ya? Masa tadi dia pakai lipstikku sampai sisa separo!”

Mulanya, segalanya terasa aman. Tapi seiring berjalannya waktu, kamu pun merasa was-was dan takut rahasiamu bocor. Kamu pun menambahkan pada kawan curhatmu, “Eh, kita sebut Mas Dio pakai nama alias aja, ya. Hmmmm… Pensil 2B, gitu, misalnya.”

Maka dimulailah hari-hari penuh sandi. Saat kamu dan sahabatmu sedang berjalan ke kantin lalu bertemu dengan gebetanmu, si sahabat akan refleks berteriak kecil, “Eh, ada pensil 2B di sini!” sambil berpura-pura mencari pensil yang jatuh, padahal yang jatuh itu, ya, jantungmu sendiri—saking groginya!

Rasa-rasanya, Ibu Neneng and the gank masih menyimpan nilai-nilai dan value zaman SD ini. Buktinya sistem penyebutan seseorang menggunakan nama alias pun masih mereka lakukan bahkan saat mereka sudah dewasa. Menariknya, permasalahan rahasia ini pun bukan lagi sekadar karena “aku suka kakak kelasku”, melainkan “aku suka uang untuk kesejahteraanku sendiri”.

Dahsyat, Ibu Neneng!!!

Perkara nama Tina Toon sebagai sandi rahasia itu baru sebatas nama saja. Mengingat Ibu Neneng dan kelompoknya tampak menghormati nilai-nilai kenangan zaman SD, saya jadi bertanya-tanya: dokumen-dokumen rahasia—termasuk percakapan WhatsApp mereka—ditulis pakai kode dan sandi rahasia juga nggak, ya?

Kalau iya, mungkin bunyinya begini: “Agakugu kegetanggakagap pogoligisigi, nigih…”

Terakhir diperbarui pada 16 Oktober 2018 oleh

Tags: Bupati Bekasikode rahasiaKPKMeikartasandiTina Toon
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Yang Seram dari Dugaan Perbudakan Manusia oleh Bupati Langkat

Yang Seram dari Dugaan Perbudakan Manusia oleh Bupati Langkat

27 Januari 2022
Putri Tanjung viral hingga Apresiasi Tahanan KPK Termuda

Putri Tanjung Viral hingga Apresiasi Tahanan KPK Termuda

26 Januari 2022

DPR Nggak Salah, Ekspektasi Rakyat Aja yang Ketinggian

14 Desember 2021
Memahami Logika Jaksa Kasus Novel Baswedan: Pelaku Tak Sengaja Siram Air Keras ke Kepala

44 Eks Pegawai KPK Dilantik Jadi ASN Polri

9 Desember 2021
pegawai kpk alih profesi

Alih Profesi Eks Pegawai KPK, dari Petani hingga Penjual Nasgor

11 Oktober 2021
Begini Rasanya Disingkirkan Pakai TWK dan 4 Alasan Menjadi ASN KPK Itu Terlalu Rumit Dipahami MOJOK.CO

Begini Rasanya Disingkirkan Pakai TWK dan 4 Alasan Menjadi ASN KPK Itu Terlalu Rumit Dipahami

6 Oktober 2021
Pos Selanjutnya
Peruntungan dan Semangat Tak Mau Kalah Pada Kupon Kuda Lari

Karena Memberi Sumbangan di Jalan Raya adalah Amal yang Membahagiakan

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Peruntungan dan Semangat Tak Mau Kalah Pada Kupon Kuda Lari

Pakai Nama Tina Toon sebagai Sandi Rahasia, Bupati Bekasi Mungkin Ingat Masa-Masa SD

16 Oktober 2018
Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan MOJOK.CO

Horor Apartemen Tertua di Jogja yang Menghilang dari Ingatan

26 Mei 2022
Sinar Mandiri melaju di Pantura MOJOK.CO

Melintasi Pantura Bersama Roda Lusuh Bus Sinar Mandiri

21 Mei 2022
makam giriloyo mojok.co

Makam Giriloyo, Rumah Peristirahatan Terakhir Sultan Agung yang Dibatalkan

26 Mei 2022
Rumah milik Mbah Ngadiyo yang jadi tempat syuting KKN di Desa Penari

Cerita Sebenarnya di Rumah Tempat Syuting Film KKN di Desa Penari

25 Mei 2022
mie ayam om karman mojok.co

Mie Ayam Om Karman, Filosofi Meja Terisi, dan Semangat Perantau Wonogiri

22 Mei 2022
gelanggang mahasiswa ugm mojok.co

UGM akan Bangun GIK, Pengganti Gelanggang Mahasiswa

24 Mei 2022

Terbaru

Sungai Aare, Swiss untuk berenang

Orang Swiss Suka Hanyutkan Diri di Sungai pada Musim Panas

29 Mei 2022
buya syafii maarif mojok.co

Melepas Kepergian Buya

28 Mei 2022

Jokowi: Buya Syafii Maarif Sosok yang Menyuarakan Toleransi 

27 Mei 2022
Buya Syafii Maarif

Haedar Nashir Sempat Menemui, Buya Syafii Maarif Ditangani Tim Dokter Kepresidenan

27 Mei 2022
Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87

Indonesia Berduka, Buya Syafii Maarif Wafat Jelang Usia ke-87

27 Mei 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Kilas
    • Susul
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In