MOJOK.COÂ – Ada yang manjat pagar masjid, ngeyel salat tarawih berjamaah. Ada juga yang rusuh di depan rumah warga hanya karena mengimbau untuk tarawih di rumah. Wft, dude?!
Sebelumnya saya mau kasih disclaimer dulu kalau saya nggak lagi mau cermah atau ngasih dakwah tentang ibadah tarawih di tengah pandemi corona. Ini bidangnya Mas Dafi untuk menjelaskan pada kalian, walau sebenarnya ulama MUI dan ustaz-ustaz di kompleks perumahan kalian juga udah ambil suara.
Instruksi untuk salat tarawih di rumah selama pandemi corona sudah disampaikan MUI jauh-jauh hari sebelum Ramadan. Makanya saya sendiri nggak kaget waktu Kamis malam kemarin mendengar halo-halo dari masjid kompleks perumahan saya kalau nggak bakalan ada tarawih berjamaah di masjid.
Halo-halo itu membuat saya yang sudah mempersiapkan hati untuk berangkat ke masjid lalu mengurungkan niat. Pikir saya hanya, “Ooh, ya sudah, tarawih sendiri juga bisa.”
Tapi saya heran saat ibu saya cerita kalau beberapa warga itu ngeyel salat tarawih di masjid. Bahkan ada yang sampai mrebes mili dan merasa paling berdosa ketika nggak menjalankan tarawih saat bulan puasa. Sebagian lainnya merasa salat tarawih di masjid itu perlu karena kalau di rumah mereka bakalan males. Hah, problem?
Coba nyalakan televisi kalian dan lihat berita. Minimal kalian akan menonton satu laporan tentang bagaimana polisi merazia sejumlah masjid, atau jamaah yang manjat pagar masjid demi salat tarawih berjamaah. Aneh sekali, mau ibadah tapi bar-bar.
Belum lagi cuitan tentang warga yang dirusuhin remaja komplek hanya karena menyarankan buat nggak salat tarawih di masjid. Halo, Mas dan Mbak, apakah kalian orang yang sama dengan orang yang pengin ibadah di rumah Allah? Kok kelakuannya nggak religius blas!
Disaat seluruh kalangan… #RelawanBergerakLawanCovid
Di satu sudut kota jakarta mengamuk karena salah seorang warga memberikan saran agar tidak melakukan tarawih di masjid.. Memang bini saran yg sangat menyedihkan tapi pahamilah…. Hanya itu yg bisa kita perbuat.. pic.twitter.com/RjwMJYLxw0— DivaCatrii (@DivaCatrii) April 26, 2020
Begini ya teman-teman. Saya mengerti rasanya sedih karena bulan Ramadan nggak lagi terasa romantis tanpa tarawih, tanpa kampung Ramadan, dan tanpa ngabuburit sambil cari takjil. Tapi ini bakal jadi hal yang paling romantis buat mempertahankan hidup dan menyelamatkan ribuan nyawa orang dari pandemi.
Percuma juga kalau kalian bisa tarawih di tahun ini tapi udah wassalamaualaikum di tahun depan karena corona. Maaf aja nih, kalau kalian tumbang karena virus ini, kalian juga bakal menulari orang lain, minimal yang pernah satu saf dan sebelahan. Lha, ibadah malah mencelakai orang itu ibadah apa bukan?!
Siapa bilang saya peduli sama pahala dan dosan kalian. Saya nggak mau tahu ya. Yang saya sebel adalah kalian kalau kena corona nggak mungkin kena sendiri. Tenaga kesehatan bakal repot pakai APD buat merawat kalian dalam lingkar ketakutan bakal tertular dan keluarga mereka yang ketar-ketir juga di rumah.
Keluarga kalian setengah mati bakal khawatir. Ibu kalian bakalan nangis sambil ngelihatin foto masa kecil kalian. Saudara-saudara pun mulai bergunjing tentang seorang anak yang terinfeksi corona hanya karena ngeyel salat tarawih di masjid. Kalian yang kena corona sih tinggal baringan, menghayati paru-paru yang makin susah diajak kerjasama, dan kalau nggak cukup beruntung napas kalian bakal habis.
Jangan kira habis wassalamualaikum kalian istirahat dengan tenang, tenaga medis harus hati-hati dengan prosedur pemakaman. Orang tua nggak boleh layat dan mengantarkan kalian untuk terakhir kali. Tetangga-tetangga nggak dianjurkan melawat karena bakal bikin makin banyak kerumunan. Sedihnya meresap sampai ke tulang, Bro.
Kalau setelah melihat gambaran mengerikan yang muncul akibat ngeyel salat tarawih di masjid ini kalian masih bebal, saya nggak tahu lagi harus gimana menanamkan logika di kepala kalian. Kelakuan nggak karuan macam begini biasanya didasari perasaan berlebihan sama bulan Ramadan. Kalian bagai pacar posesif yang ngeyel ngajak ketemuan padahal pacar lagi nggak pengin. Dan saya kasih tahu, hubungan model kayak gini adalah toxic relationship. Kalian cuma kasih makan ego tanpa peduli dengan pihak yang kalian cintai. Iyuuuwh~
BACA JUGA Yang Terdampak dari Salat Tarawih di Rumah Aja atau artikel lainnya di POJOKAN.