Memang Sudah Saatnya Brand Ambassador Skincare Jauh dari Standar Good Looking yang Semu Itu - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Pojokan

Memang Sudah Saatnya Brand Ambassador Skincare Jauh dari Standar Good Looking yang Semu Itu

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
23 Agustus 2021
0
A A
ilustrasi Memang Sudah Saatnya Brand Ambassador Skincare Jauh dari Standar Good Looking yang Semu Itu mojok.co

ilustrasi Memang Sudah Saatnya Brand Ambassador Skincare Jauh dari Standar Good Looking yang Semu Itu mojok.co

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Babe Cabita dan Marshel hampir jadi brand ambassador kosmetik kok pada sewot. Emang situ oke?

Kelas Cultural Studies pernah menyadarkan saya betapa semu standar kecantikan yang selama ini kita yakini. “Memangnya siapa yang pertama kali bilang cantik itu rambut panjang dan kulit putih? Nenek moyang? Nenek moyang orang mana dulu?” Saya ingat betul pertanyaan retoris dosen saya ketika itu. Namanya Bu Desi. Cultural Studies kemudian mengantarkan saya pada banyak sekali definisi peyoratif dari istilah yang dikatakan orang Barat terhadap orang Asia. Sampai hari ini, saya menyaksikan ribut-ribut soal Babe Cabita dan Marshel Widianto yang jadi brand ambassador kosmetik, saya yakin betul orang yang ngatain Babe dan Marshel buluk pasti belum pernah dikuliahi Bu Desi.

Ada sebuah standar semu kecantikan yang diciptakan budaya kita dari tahun ke tahun, generasi ke generasi, sampai batasan itu seperti sudah tertanam mutlak di kepala kita. Kebanyakan orang Indonesia mendefinisikan cantik dan tampan ya sesuai dengan iklan-iklan kosmetik di televisi. Cantik itu langsing, tinggi semampai, kulit putih bersih, rambut panjang, senyum lebar. Sedangkan tampan adalah tubuh tinggi tegap, dada bidang, dan wajah putih bersih. Padahal, menjadi cantik dan tampan nggak pernah ada manual book-nya, definisi tadi sangat bisa digugat. Standar yang semu ini semakin langgeng sebab produk budaya kita mengamini kembali definisi ini. Iklan, film, model pakaian, semuanya pengin “cari aman” dengan menampilkan wajah rupawan menurut kebanyakan orang. Kalau diteruskan, kesalahpahaman ini akan berlangsung sampai kiamat.

Belum lama ini, Babe Cabita dan Marshel Widianto dikabarkan menjadi kandidat brand ambassador produk perawatan. Berita ini bikin beberapa netizen protes dan ngata-ngatain kasar. Misalnya, “Dih, kayak nggak influencer lain.” Seolah-olah Babe dan Marshel nggak ada pantas-pantasnya jadi representasi produk kosmetik. Hadeeeh.

Padahal kalau mau logis, orang yang pakai kosmetik dan skincare itu ya nggak cuma yang cakep-cakep aja, Bestie. Kita-kita yang buluk dan penuh komedo ini justru lebih perlu. Justru mereka yang sudah masuk standar good looking menurut kebanyakan orang, nggak perlu usaha pol-polan untuk perawatan. Kan sudah produk unggul. Kesempatan harus diberikan pada manusia-manusia medioker biasa saja yang juga pengin tampil lebih “bersih”.

Baca Juga:

Rame-rame Pakai Brand Ambassador Korea, Produk Indonesia Modalnya Banyak Juga Ya

Syukurlah, Beauty Vloggers Bikin Definisi Cantik Kini Makin Demokratis

Skincare Gawe Virus Semelang, Glowing Durung Mesthi, Mlarat Uwis Pasti

Babe Cabita dan Marshel Widianto juga mewakilkan banyak sekali orang yang ingin tampil glow up. Bukankah realitasnya orang-orang yang dianggap nggak “good looking” jauh lebih banyak daripada mereka yang good looking? Nantinya, definisi cantik dan tampan juga nggak melulu soal kulit putih, tubuh atletis, dan rambut lurus. Mereka berdua akan menjadi negasi dari definisi itu dan menggoyang perspektif orang yang selama ini punya pakem monoton.

Harusnya sebagai netizen yang nggak bacotan, didapuknya Babe dan Marshel jadi brand ambassador kosmetik itu kesempatan bagus. Momen yang luar biasa buat menggulingkan takhta standar good looking semu. Kalau yang dipilih jadi brand ambassador Iqbal Ramadhan lagi, Nicholas Saputra lagi, Jefri Nichol lagi, capek dong mereka. Kehidupan sosial nggak cuma diusahakan oleh mereka yang “good looking”, tapi juga oleh mereka yang lagi berusaha percaya diri untuk menerima kekurangan fisik masing-masing.

Saya jadi inget, banyak orang yang dulu koar-koar satire “keadilan sosial bagi seluruh rakyat good looking”. Tujuannya buat menggugat bahwa rakyat yang dianggap nggak memenuhi standar good looking juga butuh keadilan. Eh, giliran dikasih keadilan malah ngata-ngatain. Dasar jari-jari ketikan syaiton ya, kalian!


Lagi pula apa salahnya sedikit memodifikasi isi kepala dengan definisi terbuka soal “cantik” dan “tampan”? Saya mah juga pengin dibilang cantik saat menjadi diri saya sendiri. Nggak perlu dandan ikut-ikutan Ariel Tatum, nggak perlu pose-pose nakal kayak Anya Geraldine udah dibilang cakep. Duh. Tingkat kepercayaan diri saya sebagai penulis Mojok pasti stonks. Ya emang kalian nggak pengin juga?

Gini deh, gini. Mendingan kita pantengin Babe Cabita dan Marshel Widianto. Kalau mereka semakin glowing, kita kan jadi bisa mengukur seberapa ngefek dan ampuhnya si kosmetik. Kalau mereka nggak ada perubahan dan masalah kulitnya justru lebih parah, ya udah nggak usah dibeli kosmetiknya. Daripada emosi dan ngomong jelek, mending agak cek-cek isi kepala sedikit. Kandungan sampah-sampah di otak bisa mulai dibuang biar storage-nya agak longgar.

BACA JUGA Cara Menikmati Hidup walau Terlahir Nggak Good Looking dan artikel AJENG RIZKA lainnya.

Tags: babe cabitabrand ambassadorgood lookingmarshel widiantostandar kecantikan
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

ilustrasi Rame-rame Pakai Brand Ambassador Korea, Produk Indonesia Modalnya Banyak Juga Ya mojok.co

Rame-rame Pakai Brand Ambassador Korea, Produk Indonesia Modalnya Banyak Juga Ya

20 September 2021
Zara, Posting Video Pribadi Emang Hak Kamu, tapi Hak Itu Nggak Bebas Konsekuensi perempuan edgy kalis mardiasih mojok.co

Syukurlah, Beauty Vloggers Bikin Definisi Cantik Kini Makin Demokratis

30 Mei 2021
Skincare Gawe Virus Semelang, Glowing Durung Mesthi, Mlarat Uwis Pasti MOJOK.CO

Skincare Gawe Virus Semelang, Glowing Durung Mesthi, Mlarat Uwis Pasti

12 September 2020
Pos Selanjutnya
Mengapa Habib atau Orang Arab Sering Dianggap Crazy Rich di Kampungnya?

Mengapa Habib atau Orang Arab Sering Dianggap Crazy Rich di Kampungnya?

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
ilustrasi Memang Sudah Saatnya Brand Ambassador Skincare Jauh dari Standar Good Looking yang Semu Itu mojok.co

Memang Sudah Saatnya Brand Ambassador Skincare Jauh dari Standar Good Looking yang Semu Itu

23 Agustus 2021
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022
Asrama mahasiswa Sumatra Selatan, Pondok Mesudji dalam sengketa di pengadilan. Mahasiswa menilai ada campur tangan mafia tanah.

Mahasiswa Sumsel di Asrama Pondok Mesudji Jogja Terancam Pergi karena Mafia Tanah

11 Agustus 2022

Terbaru

tarif ojol mojok.co

Ekonom Indef: Kenaikan Tarif Ojol Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Perlu Pertimbangkan Lagi

12 Agustus 2022
Ibu Ruswo: Pembakar Api Revolusi Dari Dapur Umum

Ibu Ruswo: Pembakar Api Revolusi dari Dapur Umum

12 Agustus 2022
meterai elektronik mojok.co

Beredar Meterai Elektronik Palsu, Waspadai Modusnya

12 Agustus 2022
kip kuliah ugm mojok.co

UGM Buka Pendaftaran Beasiswa KIP Kuliah Bagi 1.850 Mahasiswa Baru, Ini Syaratnya

12 Agustus 2022
mitos dan fakta menyusui mojok.co

Ini Mitos dan Fakta Seputar Ibu Menyusui yang Perlu Diketahui

12 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In