Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Makeup Kawinan Katanya Disuruh Manglingi, Udah Dibikin Pangling Masih Aja Salah

Audian Laili oleh Audian Laili
6 September 2019
A A
make-up nikahan kelihatan pangling MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Make-up pernikahan terbaik katanya yang bisa bikin pangling. Bentar, manglingi yang seperti apa dulu?

Menjadi manglingi saat menikah memang tidak diwajibkan. Akan tetapi kalau si pengantin perempuan tampak biasa-biasa saja saat hari pernikahan, seringnya sih bakal dibicarain sama para sanak saudara dan handai tolan di belakang. Oleh karena itu, banyak pengantin atau lebih tepatnya orang tuanya pengantin, berharap bisa mendapatkan MUA yang sanggup membuat si pengantin tampak manglingi.

Namun, untuk bisa bikin pangling sesuai dengan selera kita dan masyarakat pada umumnya, itu tidak mudah. Lebih tepatnya, itu tidak murah.

Mungkin itulah yang terjadi pada mereka yang menggelar pernikahan. Tapi modal yang dialokasikan untuk biaya make-up, pas-pasan. Jangankan kesanggupan untuk membayar MUA dengan harga murah, ada biaya untuk MUA-nya aja sudah Alhamdulillah.

Lantas, kalau ada foto-foto yang beredar di media sosial dan memperlihatkan pengantin perempuan dengan make-up sangat tebal, warna muka yang sangat kontras dengan tangan, dan wajah hanya tampak putih tanpa ada kontur, lalu kita berkomentar, “Makanya kalau nikah jangan nawar ya sama MUA-nya.” Apakah itu tidak menyakitkan?

Gimana-gimana? Sering nggak melihat komentar-komentar netizen—yang niatnya bercanda—kayak gini?

Mohon maaf nih, jangankan bisa menawar harga MUA. Bisa mendatangkan MUA beneran aja, belum tentu. Jadi, nggak semua hal bisa kita lihat berdasar standar diri kita sendiri. Apalagi hal-hal printilan dalam pernikahan yang sebetulnya hanyalah penunjang untuk sebuah pesta pernikahan.

Iya, make-up ini kan hanya penunjang. Tanpa make-up pun, pernikahan bisa tetep jalan, kan? Lha wong Suhay Salim yang MUA ternama aja, bisa tetap nikah dengan sah dengan pakaian dan riasan yang biasa-biasa saja.

Iya, iya, itu memang karena Suhay Salim sudah nggak butuh lagi pengakuan dari mulut orang lain. Dan ini nggak bisa berlaku untuk setiap orang. Saya paham betul bahwa ingin terlihat cantik dan terbaik saat pernikahan itu menjadi suatu hal yang diidamkan. Peristiwa sekali seumur hidup, Cuy! Jadi harus betul-betul “istimewa”. Namun, terlalu ternggelam dalam pernikahan idaman versi kita sendiri dan memaksakan versi tersebut pada hidup orang lain, rasanya sungguh nggak bijak sama sekali.

Andai saja, kalau bikin pangling bukanlah menjadi standar, tentu saja hal-hal ini tidak perlu terjadi. Mereka yang memang anggaran MUA-nya pas-pasan, nggak perlu terlalu memaksakan diri untuk make-up yang bisa tampak pangling. Seada-adanya. Semampu-mampunya saja. Harusnya, bukan menjadi masalah, kan?

Selain itu, yang sering kali terjadi dalam urusan baju dan make-up, adalah harapan orang-orang supaya apa yang dikenakan oleh pengantin itu paling menonjol dan paling kelihatan. Jadi, kalau misalnya si pengantin berharapnya bisa mengenakan kostum atau make-up yang biasa-biasa saja, sangat sering muncul celetukan, “Ntar kamu nggak kelihatan, loh.”

Sungguh, komentar semacam ini sangat tidak saya pahami. Apalagi kalau acara pernikahan itu diselenggarakan jelas-jelas dengan memajang pengantin di pelaminan. Maksudnya, nggak kelihatan kayak gimana, sih? Apa iya, nanti tamunya jadi salah mengira pengantinnya, karena si pengantinnya nggak pakai busana dan riasan yang mencolok? Kok kayaknya nggak mungkin juga, ya?

Gini loh, si pengantin aja duduknya jelas-jelas ada di tengah-tengah pelaminan. Mereka yang jadi pusat perhatian dari banyak tamu yang datang. Mereka yang disalam-salami dan diajak foto sama banyak orang. Mereka yang selalu berusaha tersenyum ramah menyambut tamu. Masak tamu yang datang bisa sampai salah kalau misalnya si pengantin ini dandanannya biasa-biasa saja atau nggak kelihatan wah-wah banget?

Kalau sampai ini terjadi, yang justru dipertanyakan ya orang yang salah mengira itu. Pertama, mungkin dia orang yang belum pernah datang ke nikahan ala budaya Indonesia. Kedua, dia lagi ngantuk atau nggak fokus karena belum minum Aq*a.

Iklan

Kecuali, kalau konsep nikahannya mau mingle sekalian. Yang mana pengantinnya berbaur dengan para tamu undangan. Kalau begitu, bolehlah dipahami ada ketakutan, “pengantinnya nggak kelihatan.” Namanya juga berbaur~

Jadi, begitu ya Bapak-Ibu sekalian. Memaksakan konsep manglingi untuk pengantin perempuan, sepertinya memang tidak perlu lagi. Selain berpotensi bikin anak-anak si pengantin nanti nggak mengenali wajah ibunya sendiri di foto. Ini juga bisa bikin para pengantin yang nggak ada dana untuk make-up, jadi maksain make-up bikin pangling dengan hasilnya yang…

…rela untuk diviralkan dan di-bully.

BACA JUGA Katanya Pengin Nikah, Pas Mau Nikah Malah Jadi Bridezilla atau tulisan Audian Laili lainnya

 

Terakhir diperbarui pada 6 September 2019 oleh

Tags: make-uppanglingpernikahanSuhay Salim
Audian Laili

Audian Laili

Redaktur Terminal Mojok.

Artikel Terkait

Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO
Ragam

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Tepuk Sakinah saat bimbingan kawin bikin Gen Z takut menikah. Tapi punya pesan penting bagi calon pengantin (catin) sebelum ke jenjang pernikahan MOJOK.CO
Ragam

Terngiang-ngiang Tepuk Sakinah: Gen Z Malah Jadi Males Menikah, Tapi Manjur Juga Pas Diterapkan di Rumah Tangga

26 September 2025
Suka Duka Wedding Organizer Jogja yang Menyulap Pernikahan Jadi Cerita Tak Terlupakan
Video

Suka Duka Wedding Organizer Jogja yang Menyulap Pernikahan Jadi Cerita Tak Terlupakan

21 Juni 2025
Kapankah Saat yang Tepat untuk Putus Cinta? | Semenjana Eps. 6
Video

Kapankah Saat yang Tepat untuk Putus Cinta? | Semenjana Eps. 6

3 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.