Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Katanya Awkarin Aktivis Sosial, tapi Bawa-bawa Pengacara Malah Tegaskan Kesenjangan Sosial

Redaksi oleh Redaksi
30 Oktober 2019
A A
Katanya Awkarin Aktivis Sosial, tapi Bawa-bawa Pengacara untuk Menunjukkan Kesenjangan Sosial

Katanya Awkarin Aktivis Sosial, tapi Bawa-bawa Pengacara untuk Menunjukkan Kesenjangan Sosial

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Gara-gara perkara hak cipta karya kreatif, Awkarin melakukan blunder pertamanya sejak ia mengukuhkan diri sebagai aktivis baru yang disayangi netizen. Hukum rimba Internet memang kejam.

Seorang ilustrator bernama Nadiyah membuat cuitan terkait tindakan Awkarin tempo dulu. Awkarin kerap asal comot karya orang tanpa cantumkan kredit. Lantas Awkarin tersinggung berat dan mengancam akan menggugat Nadiyah.

Ditekan oleh seorang pahlawan bertopeng yang menunggang kuda (yang kudanya juga bertopeng), Nadiyah melambaikan tangan dan menghapus cuitannya. Nadiyah memilih jalan damai setelah diancam akan digugat secara hukum oleh selebgram yang dulunya bergaya SWAG itu.

Walau dalam thread penjelasannya Karin bilang ia menyebut “lawyer” untuk memediasi pertemuannya dan Nadiya, teman Nadiya ada yang mengatakan DM Karin kepada Nadiya tak cuma menyebut lawyer, tapi juga pengadilan.

Kontan saja timeline Twitter geger. Sebagian warganet memilih berdiri di pihak Nadiyah yang terzalimi. Sebagian lagi masih setia membela Awkarin yang sekarang di bio Twitternya menyebut diri sebagai part time activist.

Oleh aktivis Budiman Sudjatmiko, Awkarin sempat dibandingkan dengan Tri Mumpuni sang pemberdaya listrik di lokasi-lokasi terpencil. Hanya saja, keduanya beda dimensi, antara esensi dan sensasi. Saat itu, banyak warganet yang membela aktivitas sosial Awkarin sebagai relawan dari tuduhan tebar sensasi belaka.

Namun, belakangan, orang-orang yang kemarin mengira ia sudah berubah (menjadi lebih baik dari citra bad influencer), sontak kecewa. Awkarin telah menunjukkan kekuatan aslinya dengan bawa-bawa lawyer ke urusan yang bisa diselesaikan dengan minum teh bareng. Ia telah memberi tahu semua orang bahwa isi kantongnya mampu menyewa pengacara.

Sebelumnya, Awkarin sudah menunjukkan tajinya dengan mengumumkan bahwa dirinya ingin menulis buku. Lantas ia meminta penerbit-penerbit untuk kirim portofolio ke email-nya.

Wow.

Pengaruh Awkarin menjadi pembeda di industri penerbitan. Biasanya penulis mengirimkan naskah bukunya ke penerbit, tapi ia merobek-robek sistem. Penerbit yang harus kirim portofolio ke Awkarin, barulah ia yang memilih mana penerbit yang layak menerbitkan bukunya. Seandainya ia menerbitkan buku di Buku Mojok, bisa jadi judulnya adalah 24 Jam Bersama Gaga Muhammad.

Ketika Awkarin benar-benar jadi penulis buku, ia akan sama hebatnya dengan Andrea Hirata. Jika penulis lain menerbitkan buku melalui penerbit, Andrea Hirata bisa “menerbitkan” penerbit dengan bukunya. Fenomena Laskar Pelangi bisa “membesarkan” penerbit kecil yang pada saat itu baru punya 5 karyawan dan 3 ekor ikan hias.

Nah, jika selama ini penerbit menerbitkan buku karya penulis, dengan adanya Awkarin, pola bisnis terbalik: penerbit yang terbit di tangan Awkarin.

Awkarin yang bawa-bawa lawyer untuk urusan karya ini mungkin memang ingin mengikuti jejak Andrea Hirata. Dulu pernah ada bloger yang menulis kritik untuk Laskar Pelangi terkait klaim penerbitannya yang go international. Lalu Andrea Hirata tak terima dan membawanya ke jalur hukum. Nah, ia yang baru berniat nerbitin buku, udah bawa-bawa pengacara, sudah jelas kekuatannya sebesar apa.

Di negeri yang penegakan hukumnya masih lemah ini, mengancam lawan debat dengan bawa-bawa pengacara hanya menunjukkan kesenjangan sosial semata. Bahwa orang yang mampu bayar pengacara berada di level superior dan tidak bisa sembarangan diganggu. Berinteraksi di internet menjadi tak asyik lagi sejak banyak orang memanfaatkan pasal karet.

Iklan

Namun, kita harus ingat siapa Awkarin. Selebgram yang pernah menawarkan kolaborasi kepada EO dengan bayaran exposure alias publikasi via media sosial. Berharaplah ia menyewa lawyer dengan bayaran exposure juga. Terus, lawyer-nya nggak mau kerja dan menolak halus, “Exposure doesn’t pay the bills, Sis. Kalau cuma exposure sih kita-kita bisa nongkrong bareng Bang Hotman Paris di Kopi Joni.”

BACA JUGA 3 Jenis Teman yang Pasti Kamu Temui dalam Hidup atau komentar di rubrik POJOKAN lainnya.

Terakhir diperbarui pada 30 Oktober 2019 oleh

Tags: AktivisaWkarinhak ciptanadiyapenerbitantwitter
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Marjin Kiri x Cantrik: Hak Cipta Bukan Cuma Soal Uang
Video

Marjin Kiri x Cantrik: Hak Cipta Bukan Cuma Soal Uang

18 Oktober 2025
Ragam

Rekaman Kekerasan dalam Patung-patung Dolorosa Sinaga

30 Oktober 2024
Aktivis Lulus Molor Sudah Nggak Zaman MOJOK.CO
Kampus

Sudah Nggak Zamannya Aktivis Lulus Molor, Harus Membuktikan Diri Lulus Cepat IPK Tinggi Meski Sibuk-sibuknya di Organisasi

1 Maret 2024
MISI MULIA ELON MUSK MENGURANGI KONTEN CABUL DI TWITTER!
Video

Misi Mulia Elon Musk Mengurangi Konten Cabul Di Twitter!

2 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.