Karier Didi Kempot Seperti The Beatles, Nggak Pernah Padam, Tapi Diremajakan Lagi - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Politik
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Pojokan

Karier Didi Kempot Seperti The Beatles, Nggak Pernah Padam, Tapi Diremajakan Lagi

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
6 Mei 2020
0
A A
Karier Didi Kempot Seperti The Beatles, Nggak Pernah Padam, Tapi Diremajakan Lagi

Karier Didi Kempot Seperti The Beatles, Nggak Pernah Padam, Tapi Diremajakan Lagi

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Sebagaimana orang tidak akan berhenti memutar The Beatles, lagu-lagu Didi Kempot akan terus berkumandang di seluruh sudut Indonesia.

Secara pribadi, saya nggak setuju sama Fiersa Besari yang bilang kalau “Didi Kempot pernah padam”. Bagi saya, beliau ada di tatanan lain dalam tier kesuksesan musikus. Beliau tidak bisa dilepaskan dari sejarah perkembangan musik Indonesia. Pernyataan yang lebih tepat bagi saya adalah, Indonesia baru “mengenal” Didi Kempot.

Kalau pernyataan itu susah diterima, saya beri penjelasan lebih mudah. “Naiknya” Didi Kempot, tak ubahnya seperti The Beatles. Sebagaimana orang tidak akan berhenti memutar The Beatles, lagu-lagu Lord Didi akan terus berkumandang di seluruh sudut Indonesia. Tidak ada istilah “meredup”, tetapi “diremajakan” lagi.

Pernyataan itu berasal dari diskusi dengan teman saya, Farindo “Kidjing” Reska Jenar, musikus kontemporer di Yogyakarta.

Didi Kempot dan musik cover

Perkembangan musik dalam dua dekade ini bisa dibilang begitu gila. Indikator ketenaran dan kesuksesan musikus berubah drastis. Kaset pita dan keping tergantikan kanal streaming, membuat angka penjualan tidak lagi menjadi tolok ukur kesuksesan. Mengisi panggung televisi bukan lagi contoh ketenaran. Untuk apa berusaha manggung di TV sebulan sekali kalau orang bisa memutar video klip lagumu di YouTube setiap waktu?

Membaca paragraf di atas akan membimbing kita ke satu pertanyaan, sebenarnya apakah yang dimaksud “musikus lagi naik” di masa kini? Apakah karyanya jadi pembicaraan? Apakah jumlah panggungnya meningkat drastis? Apakah lagunya didengarkan berjuta-juta kali? Dan apa yang membuat Didi Kempot dianggap musikus yang “lagi naik”?

Baca Juga:

layarkaca21 mojok.co

Layarkaca21 Berbahaya! Ini Rekomendasi 6 Platform Streaming Film Aman dan Legal

21 Desember 2022
platform tv streaming mojok.co

Platform TV Streaming Didominasi Drakor, Sineas Lokal Tak Terwadahi

20 Desember 2022

Naiknya Didi Kempot dipengaruhi banyak hal, salah satunya adalah musikus cover. Musikus cover, secara tidak langsung, mengantarkan nama Didi tepat ke kuping pendengarnya. Entah para musikus tersebut minta izin atau tidak, pada akhirnya musik beliau tersampaikan ke pendengar baru.

Meski lagu yang di-cover bentuknya jadi berbeda, namun Didi Kempot tetap memberi ruang untuk para penggemar mengekspresikan lagu miliknya sesuai bagaimana lagu itu sampai ke telinga mereka. Jarak antara kreator dan pendengar jadi hilang, dan itulah yang membuat orang dengan mudah mencintai beliau.

Contoh kasus adalah lagu Pamer Bojo. Senggakan “cendol dawet” dipopulerkan oleh Abah Lala. Ketika Lord Didi membawakan lagu tersebut dan penonton menambah senggakan ala Abah Lala, beliau memberi ruang untuk penggemarnya mengekspresikan lagu tersebut.

Distribusi musik yang dipotong membantu Lord Didi makin terangkat. Belasan tahun lalu, kita mengakses lagu Lord Didi dari kaset-kaset orisinal dan bajakan. Untuk menikmati lagunya, kita harus melalui proses panjang.

Sekarang, kita bisa mengakses lagu beliau lewat banyak platform. Proses panjang yang terpotong itu membuka jalan bagi calon pendengar yang lebih luas.

Mudahnya seperti ini. Didi Kempot dikenal banyak orang, masih aktif berkarya, dan media penyaluran karya begitu banyak. Kesuksesan jadi lebih mudah terjadi.

Singkatnya, kenapa Lord Didi sesukses ini? Jawabannya adalah karena banyaknya cover yang meremajakan musim beliau. Selain itu, Didi Kempot sendiri mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.

Tak terhitung jumlah cover lagu-lagu The Beatles di kanal streaming. Kita nggak akan bilang, “The Beatles nggak terkenal lagi atau sudah meredup,” kan. Pendengar baru, anak-anak sekarang, menemukan The Bealtes lewat cover dan adaptasi. Oleh sebab itu, nama The Beatles dan Didi Kempot akan abadi. Namanya saja sudah legenda.

Rasanya susah menemukan musikus yang konsisten berkarya setara Didi Kempot. Seakan-akan memang dia ditugaskan oleh Tuhan untuk menghabiskan hidup dengan mencipta lagu. Zaman berganti, ombak perubahan menghantam musikus hingga pijar karyanya redup, tapi itu tidak berlaku kepada Beliau.

Beliau mendarah daging, beliau terhirup bersama udara.

Selamat jalan, Il Maestro.

BACA JUGA One Piece Mungkin Ceritanya Bermasalah, tapi Naruto Jelas-jelas Sampah dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Terakhir diperbarui pada 6 Mei 2020 oleh

Tags: abah lalaDidi Kempotmusikusplatform musikstreaming
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

layarkaca21 mojok.co
Hiburan

Layarkaca21 Berbahaya! Ini Rekomendasi 6 Platform Streaming Film Aman dan Legal

21 Desember 2022
platform tv streaming mojok.co
Hiburan

Platform TV Streaming Didominasi Drakor, Sineas Lokal Tak Terwadahi

20 Desember 2022
penghargaa dari muhammadiyah mojok.co
Kilas

Muhammadiyah Beri Penghargaan pada Tiga Maestro Seni dari Surakarta

19 November 2022
Dangdut koplo dan legenda Abah Lala MOJOK.CO
Esai

Dangdut Koplo dan Senggakan Abah Lala yang (Semoga) Tak Sekadar Menginterupsi Zaman

1 November 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
ilustra

X Æ A-12 adalah Nama Bayi Elon Musk yang Terlalu Nyeleneh dan Bikin Pusing

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
PO Haryanto Bikin Perjalanan Cikarang Jogja Jadi Menyenangkan MOJOK.CO

PO Haryanto Sultan Bantul Bikin Perjalanan Cikarang-Jogja Jadi Sangat Menyenangkan

27 Januari 2023
Karier Didi Kempot Seperti The Beatles, Nggak Pernah Padam, Tapi Diremajakan Lagi

Karier Didi Kempot Seperti The Beatles, Nggak Pernah Padam, Tapi Diremajakan Lagi

6 Mei 2020
Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU / satu abad yang Gini-gini Aja MOJOK.CO

Suara Kader Muda NU untuk 100 Tahun NU yang Gini-gini Aja

28 Januari 2023
Suara Hati Petani di Gunungkidul Karena Monyet yang Marah Kena JJLS

Suara Hati Petani di Gunungkidul karena Monyet yang Marah Kena JJLS

26 Januari 2023
warung madura mojok.co

Tiga Barang Paling Laris di Warung Madura Menurut Penjualnya

27 Januari 2023
kecamatan di sleman mojok.co

5 Kecamatan Paling Sepi di Sleman yang Cocok untuk Pensiun

27 Januari 2023

Terbaru

BELAJAR NOISE DARI SEORANG WOTA

Belajar Noise dari Seorang Wota

31 Januari 2023
anak muda ngomongin pemilu

Pro Kontra Sistem Proporsional Tertutup di Mata Anak Muda

31 Januari 2023
koalisi perubahan

PKS Dukung Pencalonan Anies, Koalisi Perubahan Siap Berlayar?

31 Januari 2023
jabatan gubernur dihapus mojok.co

Sultan Tak Peduli Soal Usulan Cak Imin Menghapus Jabatan Gubernur

31 Januari 2023
Mencari Tempat Parkir di Jogja yang Tarifnya Rp1.000 MOJO.CO

Mencari Tempat Parkir di Jogja yang Tarifnya Rp1.000

31 Januari 2023
megawati puan

Teori Kelas Sendok Menjawab Mengapa Popularitas Puan Maharani Tinggi

31 Januari 2023
ekspor lato-lato mojok.co

Indonesia Ekspor Lato-Lato, Pengusaha Sumbar Kirim 7 Kwintal ke Malaysia

31 Januari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Pojokan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In