Jika Amien Rais “Pensiun” Karena Aksi 22 Mei, Ini Alternatif Profesi Buat Bapak Reformasi - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Jika Amien Rais “Pensiun” Karena Aksi 22 Mei, Ini Alternatif Profesi Buat Bapak Reformasi

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
24 Mei 2019
0
A A
Amien Rais pensiun setelah aksi 22 mei MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Jangan menangis, Ki Amien Rais yang semakin dibenci setelah aksi 22 Mei selesai. Ini, ada 5 alternatif pekerjaan yang saya susun khusus untuk Bapak Reformasi.

Dear Ki Amien Rais, saya tahu kalau saat ini Bapak sedang perlu berkonsentrasi kepada panggilan dari pihak kepolisian sebagai saksi dalam kasus makar Eggi Sudjana. Saya cuma ingin menyampaikan: jaga kesehatan ya, Pak. Indonesia ini membutuhkan lebih banyak pahlawan seperti bapak.

Saya sedikit sedih ketika nama Bapak semakin tiada harum setelah aksi 22 Mei akhirnya selesai juga. Ki Amien Rais bahkan dianggap sebagai salah satu provokator dari kericuhan yang terjadi dalam rangkaian aksi 22 Mei yang lalu. Ada pembakaran, penyerangan kepada polisi, dan lain sebagainya.

Ketika Ki Amien Rais menyampaikan pendapat, bahwa ada kecurigaan kalau polisi menggunakan peluru tajam untuk menembaki peserta aksi. Banyak yang langsung terpelatuk dan mengata-ngatain Bapak. Astaghfirullah, para haters ini memang nggak paham, Pak.

Ketika membuat video menunjukkan selongsong peluru tajam, saya yakin Ki Amien Rais nggak tahu dari mana peluru itu berasal. Pasti ada peserta aksi 22 Mei yang datang dan mengadu sambil bawa selongsong. Sebagai bapak dan kakek yang tidak punya hati curiga dan selalu positif kepada semua orang–termasuk lawan politik–Ki Amien lalu melakukan pembelaan. Kalian yang nggak tahu saja.

Ketika pada akhirnya melakukan ralat dengan menjelaskan bahwa bukan polisi yang melakukan pembelaan, kalian harusnya tahu seberapa bening sanubari sesepuh PAN ini. Mana ada sih sekarang ini politikus yang mau mengalah, padahal sudah terang kalau (sementara ini) kalah. Mengakui kesalahan, dan mengakui kemenangan lawan itu sungguh sikap langka dan Ki Amien menunjukkannya. Ini sosok pilih tanding, junjungan. Cocok dapat Kalpataru.

Baca Juga:

populisme trump

Apa itu Populisme yang Disebut-sebut Menjadi Ancaman Demokrasi?

25 Februari 2023
petugas KPPS meninggal

Pemilu 2024 Lebih Melelahkan, Bagaimana KPU Jamin Keselamatan Petugas KPPS?

21 Februari 2023

Oleh sebab itu, dearest Ki Amien Rais, saya tidak rela nama bapak semakin coreng-moreng setelah aksi 22 Mei. Saya mengusulkan Ki Amien untuk pensiun saja dari dunia politik. Toh, tidak ada yang bisa memahami betapa visionernya Bapak. Baik dari sisi diksi, penciptaan istilah, sampai satire Bapak yang tingkat lanjut dan sulit dicerna banyak orang itu. Perlu saya akui, saya pun sering nggak paham.

Yah, tapi itu nggak penting. Ki Amien Rais layak mendapatkan penghargaan yang lebih layak. Berikut saya sampaikan 5 alternatif profesi untuk Bapak.

1. Penulis buku primbon dengan nama pena: Ki Amien Rais.

Menjadi penulis primbon dibutuhkan kemampuan terawangan yang mumpuni. Ki Amien Rais tak perlu bekerja keras. Ia hanya perlu menjadi dirinya sendiri seperti di aksi 22 Mei.

Bisa merasakan keberadaan jin dan genderuwo di Hotel Borobudur, bisa memahami permintaan malaikat yang mendoakan Jokowi kalah, sampai bisa membuat dikotomi Partai Setan dan Partai Allah. Orang Jawa menyebutnya werung sakdurunge winarah atau ‘bisa tahu sebelum hal itu terjadi’.

“Buat kamu yang semalam mimpi kencing tapi kasur ikut basah. Itu artinya kamu ngompol.” Sungguh terawangan yang riil dan andhap asor.

2. Nyalon Ketua RT atau RW.

Warga Pandean Sari, Condong Catur, Depok, Sleman pasti nggak keberatan kalau Ki Amien Rais pulang kandang dan menjabat sebagai Ketua RT/RW. Kalau bisa malah kasih jabatan itu dengan masa bakti seumur hidup.

Bagaimana nggak setuju, pengalaman bertahun-tahun di dunia politik pasti bikin beliau sangat paham cara menggerakkan massa. Ki Amien Rais bisa menggiatkan lagi program jimpitan rakyat yang sering bolong-bolong itu. Selain jimpitan yang kadang nggak tertib, warga juga perlu disiplin untuk ikut acara kerja bakti.

Sebagai nasionalis sejati, membakar semangat warga dengan video yang diunggah lewat Twitter pasti ampuh. Kasih sedikit hoaks seperti di aksi 22 Mei, makin sedap.

“Kepada warga Pandean Sari, saya sedih, saya menangis. Bisa-bisanya tenaga kerja asing, mungkin dari Cina, malah kerja bakti, sementara kita sok-sokan ikut Car Free Day di Malioboro yang jauh lagi macet itu. Padahal sampai di Car Free Day cuma foto-foto dan sarapan soto bukannya olahraga. Ayo, kita bersatu. Rebut kembali ranah kerja bakti kita dari rongrongan tenaga kerja asing! Ini pemerintah daerah harus turun melihat kondisi warga!”

3. Bikin franchise makanan kekinian, sekaligus one stop services.

Ketimbang demo seperti aksi 22 Mei, mending jadi wirausaha, Pak.

Dearest Ki Amien Rais, sekarang ini lagi musimnya franchise makanan kekinian. Roti John, roti panjang yang isinya macam-macam dan harganya mahal itu, misalnya. Atau bisa juga mulai bisnis teh tarik, kedai kopi merangkap co-working space yang harga minumannya sungguh mahal tapi pengunjung nggak peduli karena yang penting nggak ketinggalan zaman meski duit di dompet tinggal Rp50 ribu buat beli kopi plastikan habis Rp39 ribu itu.

Saya membayangkan Ki Amien Rais membangun one stop services untuk kuliner franchise-an ini. Bisa dikasih nama Kampoeng Rais, kalau disingkat jadi KR. Sebuah kependekan yang bisa kamu panjangkan juga jadi Kedaulatan Rakyat. Sudah cocok dengan people power, ahh maaf, sudah ganti dengan gerakan kedaulatan rakyat yang Bapak kreasikan.

Gerakan kedaulatan rakyat untuk merebut kembali ruang-ruang kosong dan dijadikan tempat makan fancy dibalut konsep jadul. Pedulit setan dengan ruang terbuka hijau. Kita akan selalu butuh tempat makan, ngopi, dan ghibah yang paling update.

4. Mengajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa di SD Budi Mulia.

SD Budi Mulia Dua punya slogan yang berbunyi, “Bersekolah dengan senang dan senang di sekolah”. Sebagai pendiri dari Budi Mulia Foundation, kembali ke “kandang” juga bisa berlaku di sini, bukan hanya sebagai Ketua RT/RW di Pandean Sari.

Mata pelajaran yang cocok diampu oleh Ki Amien Rais adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Untuk Bahasa Indonesia, teori dan praktik bisa disatukan. Membuat diksi dan istilah secara kreatif itu adalah kerja komprehensif dari memadukan kerja memahami teori dan praktik secara langsung. Uopoh…

Sementara itu, saat ini, jumlah pengajar Bahasa Jawa semakin berkurang. Pun orang tua zaman sekarang ini sudah nggak paham sama pelajaran Bahasa Jawa. Lha wong keponakan saya saja kalau belajar Bahasa Jawa perlu bertanya ke bapak saya.

Bisa kamu bayangkan, Ki Amien Rais sebagai kakek yang mengayomi dan menumbuhkembangkan kreativitas, mengajari anak-anak Budi Mulia dengan sabar. Seperti kakek yang dengan senang hati membimbing cucunya belajar Ha Na Ca Ra Ka. So kyooot…

5. Menulis untuk Mojok!

Satire Ki Amien Rais itu sudah berada di level yang berbeda dibanding semua politikus Indonesia. Saya semakin yakin kalau Mojok ini adalah platform yang tercipta khusus untuk Ki Amien! No explanation needed!

Terakhir diperbarui pada 24 Mei 2019 oleh

Tags: aksi 22 MeiAmien RaismakarPemilu 2019
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

populisme trump
Kotak Suara

Apa itu Populisme yang Disebut-sebut Menjadi Ancaman Demokrasi?

25 Februari 2023
petugas KPPS meninggal
Kotak Suara

Pemilu 2024 Lebih Melelahkan, Bagaimana KPU Jamin Keselamatan Petugas KPPS?

21 Februari 2023
profil partai ummat mojok.co
Kotak Suara

Profil Partai Ummat, Pecahan PAN yang Siap Unjuk Gigi di Pemilu 2024

4 Januari 2023
partai ummat lolos verifikasi mojok.co
Kotak Suara

Partai Ummat Lolos Verifikasi Administrasi Ulang, Tapi Polemiknya Makin Memanas, Ada Apa?

28 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
KPAI

Zakat Lewat Dompet Duafa Bagus, Lewat MUI juga Bagus, Yang Nggak Bagus yang Nggak Zakat

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Amien Rais pensiun setelah aksi 22 mei MOJOK.CO

Jika Amien Rais “Pensiun” Karena Aksi 22 Mei, Ini Alternatif Profesi Buat Bapak Reformasi

24 Mei 2019
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka MOJOK.CO

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka

15 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

Duduk perkara penutupan patung Bunda Maria di Kulon Progo. MOJOK.CO

Duduk Perkara Penutupan Patung Bunda Maria di Kulon Progo

24 Maret 2023
alan Sunyi Kiai Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Dibuat Menjadi Misteri Abadi. MOJOK.CO

Jalan Sunyi Wangsa Bonokeling di Banyumas yang Sengaja Menjadikan Leluhur Sebagai Misteri Abadi

24 Maret 2023
sekolah kedinasan kemenhub mojok.co

5 Sekolah Kedinasan di Bawah Kemenhub yang Paling Favorit

24 Maret 2023
bola timnas israel mojok.co

Bola Pembawa Malapetaka

24 Maret 2023
mimpi basah mojok.co

Apakah Mimpi Basah di Siang Hari Membuat Puasa Batal?

24 Maret 2023
5.000 Mahasiswa UMY Berburu Takjil Gratis, Dianggarkan Rp125 Juta Setiap Hari. MOJOK.CO

5.000 Mahasiswa UMY Berburu Takjil Gratis, Dianggarkan Rp125 Juta Setiap Hari

24 Maret 2023
kritik feminis muslimah tentang perempuan sumber dosa utama

Muhasabah Muslimah Feminis: Kok Bisa, Perempuan Jadi Sumber Dosa Utama Laki-Laki?

24 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In