Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Dibakar, Dikeroyok, dan Dimonetisasi: Daftar Panjang Persekusi terhadap Transpuan

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
4 Mei 2020
A A
transpuan, youtuber, ferdian paleka, persekusi mojok.co

transpuan, youtuber, ferdian paleka, persekusi mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Transpuan posisinya begitu rentan di negeri ini. Tak hanya jadi bahan olokan, namun juga rentan mendapat kekerasan fisik hanya karena dianggap berbeda. Ferdian Paleka goblok sekali kamu.

Pertama-tama, saya ingin cerita dulu sedikit, flash back ke 2011.

Ada kekacauan di acara makrab yang saya ikuti sewaktu masih mahasiswa baru. Penyebabnya adalah ada maba yang dapet kondom sebagai hadiah kado silang. Panitia kedisiplinan marah, dan meminta pelakunya ngaku.

Sekitar 15 menit kemudian, pelaku akhirnya mengaku. Alasan kedua pelaku itu tentu saja bisa ditebak, iseng. Mereka mungkin berpikir bahwa kondom sebagai kado silang bisa membuat makrab jadi asyik. Yang tidak terpikirkan adalah kemungkinan bahwa kondom tersebut diterima oleh gebetan panitia paling sangar.

Ferdian Paleka mungkin berpikir hal yang sama saat bikin konten prank kepada transpuan. Bayangkan saja, memberikan dus bekas makanan berisi sampah kepada transpuan adalah konten bagus. Mari berdiri dan berikan tepuk tangan kepada Ferdian Paleka untuk mengapresiasi betapa bodoh dirinya.

Kata-kata saya kasar? Maaf saja, saya tidak bisa menerima bahwa ada orang yang berpikir iseng dengan transpuan, “orang-orang termajinalkan” itu lucu. Saya tidak bisa membayangkan senyum lebar para transpuan yang bahagia karena diberi bantuan, dan mendapati mereka ternyata mendapat sampah. Seakan-akan memberi pesan bahwa mereka tak lebih dari sampah, dan pantas diberi sampah.

Kapasitas otak Ferdian Paleka sepertinya terlalu kecil. Membuatnya tidak memikirkan betapa rentannya kehidupan transpuan di negara auto pilot ini.

Di negara ini, menjadi berbeda adalah kutukan. Jika dianggap berbeda atau tidak sesuai konsensus, siap-siap saja keadilan tidak berpihak pada kamu. Berbeda mazhab bubur saja kita bisa berdebat, apalagi masalah transpuan.

Transpuan posisinya begitu rentan di negeri ini. Tak hanya jadi bahan olokan, mereka juga rentan mendapat kekerasan fisik hanya karena berbeda. Yang dilakukan Ferdian Paleka menambah cerita dalam daftar panjang penderitaan yang transpuan terima.

Bulan lalu, Mira dibakar hidup-hidup oleh preman di Jakarta. Penyebabnya, Mira dituduh mencuri HP dan dompet milik sopir truk. Kos Mira sempat digeledah, namun tidak ditemukan satu pun barang bukti. Entah apa yang di pikiran para preman tersebut, mereka mengadili Mira dengan menyiksa dan membakarnya hidup-hidup.

November 2018, dua orang transpuan dikeroyok 60 orang “berbaju putih” di Jati Asih, Bekasi. Siapa yang dimaksud orang-orang “berbaju putih”? Nggak tahu, tapi kira-kira kayak yang di pikiranmu. Dua orang transpuan tersebut dikeroyok, ditelanjangi, dan digunduli.

Ferdian Paleka memoles persekusi kepada transpuan dengan gaya masa kini. Rekam persekusi, jadikan konten, lalu uang mengalir. Dan hal itu bisa terjadi di negara auto pilot ini karena memang masyarakat dan negara seperti bersatu memaksa mereka untuk tetap ada di pinggir.

By the way, Ferdian, atau lebih baik saya panggil Asu, pulang dulu sana, orang-orang pada ke rumahmu.

Baca Juga One Piece Mungkin Ceritanya Bermasalah, tapi Naruto Jelas-jelas Sampah dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Terakhir diperbarui pada 4 Mei 2020 oleh

Tags: ferdian palekapersekusitranspuanwariayoutuber
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

ponpes al fatah.MOJOK.CO
Ragam

Hak Prerogatif Tuhan di Ponpes Waria Al Fatah

14 Juli 2025
Didik Kulot: Hidup Tidak Harus Lurus yang Penting Jujur
Video

Filosofi Hidup Komandan SKC Didik Kulot: Hidup Tidak Harus Lurus, yang Penting Jujur

23 Juni 2025
pesantren waria
Kotak Suara

Mengenang Sosok Shinta Ratri, Satu-satunya Pemimpin Pesantren Transpuan di Dunia

3 Februari 2023
Rumah Kontrakan Arini MOJOK.CO
Hukum

10 Youtuber Dilaporkan ke Polisi, Masuki Rumah Orang Tanpa Izin Bisa Dipidana?

13 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.