Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Pojokan

Biarkan Anak Twitter Lama Bernostalgia dengan Tenang

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
15 April 2020
0
A A
anak twitter lama twitter foro blackberry aplikasi fitur RT quoted tweet damn its true mengenang twitter zaman dulu orang yang pertaa bergabung di twitter angkatan lawas mojok.co

anak twitter lama twitter foro blackberry aplikasi fitur RT quoted tweet damn its true mengenang twitter zaman dulu orang yang pertaa bergabung di twitter angkatan lawas mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Anak Twitter lama lagi bangga-bangganya jadi angkatan lawas yang mengenang betapa gemasnya lini masa saat itu. Biarkan saja mereka klangenan, mumpung masih ada waktu.

Kebanggaan sebagai manusia yang lahir duluan memang sering kali bikin jengkel. Banyak kakak-kakak kelas yang bikin adik kelas mereka keki karena berlagak sok sebagai senior. Bahkan ungkapan “anak kemarin sore” juga sering dipakai buat mendiskreditkan bocah-bocah labil.

Oke itu memang benar.

Tapi biarlah mereka, senior yang tua-tua, angkatan lawas, berbahagia dengan kebanggaan mereka sendiri. Termasuk betapa senangnya anak Twitter lama bernostalgia. Karena kasihan, mereka butuh hiburan di kala senja.

Btw, saya juga termasuk anak Twitter lama yang juga suka senyam-senyum kalau ingat bagaimana sepinya lini masa saya dahulu kala. Makin manis kalau mengenang bagaimana saya pernah dipepet sama mantan lewat Twitter, sumpah gemes banget. Halah!

Saya bergabung di Twitter pada Juni 2009 karena ikut-ikutan teman di Friendster. Begitu bikin akun, saya langsung promosi ke teman-teman Friendster dan Facebook agar lekas-lekas follow saya di Twitter. Sungguh naif tapi layak dikenang. Saya bahkan ingat betul, ada seorang cowok random yang jadi teman ngobrol saya di Twitter pas lagi sepi-sepinya. Kami saling follow dan ngomongin banyak hal, salah satunya tentang lagu-lagunya Adhitia Sofyan, All American Reject, Oasis, dan superhero. Hingga sekarang kami masih berteman akrab dan topik obrolan kami masih sama.

Serunya main Twitter zaman dulu adalah bagaimana kami sibuk cari aplikasi lain yang bikin kami bisa balas twit pakai RT. FYI, dulu nggak ada yang namanya fitur retweet with comment alias nge-quote twit. Adanya cuma fitur balas twit, retweet, dan likes. Maka dari itu pemilihan aplikasi lain buat menunjang ngetwit sungguh sangat edgy pada masanya. Anak Twitter lama bakalan memekik girang melihat logo-logo aplikasi di bawah ini.

join 2010 hadir? #AnakTwitterLama pic.twitter.com/ClLigO7SD0

— Princess Gacor? (@guenaooo) April 14, 2020

Hal yang bikin anak Twitter lama bangga akan keberadaanya juga tak lain karena fitur background di profil. Layaknya Friendster yang dulu berjaya. Walau sederhana, Twitter memungkinkan penggunanya buat utak-atik background profilnya sendiri. Saya pribadi gonta-ganti pasang foto Adam Levine dan Batman Darknight yang saat itu sudah paling keren se-Banyumas.

Boro-boro selebtwit, anak Twitter lama kesulitan dapat follower saking sedikitnya pengguna saat itu. Paling banter kami berteman dengan kawan-kawan sekelas dan beberapa akun unik seperti Damn Its True, @poconggg, dan @dimastayo. Nah, biar akunnya banyak diketahui orang, kami kerap menyinkronisasi unggahan Twitter dengan Facebook.

Biar kalau ngetwit apa pun otomatis juga terunggah ke laman Facebook yang pertemanannya sudah cukup populer. Jelas beda sama anak Twitter gelombang mati suri yang kebanyakan adalah akun alter, ava Korea, dan SJW-SJW cerdas nan berperi kemanusiaan. Dulu mah, kami Twitteran cuma buat pamer kalau sering ke warnet.

Saya jadi kaget setelah dua tahun lalu saya mulai ngetwit lagi. Sungguh cuitan bocah-bocah abad 21 ini penuh faedah. Banyak banget argumen-argumen berkelas, thread tentang pemahaman politik, sampai cerita bersambung yang super menarik lahir di Twitter. Sayangnya banyak juga tubir, skandal, sampai perundungan yang rupa-rupa warnanya. Kalian hadir seperti Yin dan Yang di waktu bersamaan.

Maka dari itu, sebagai anak Twitter lama yang can relate sama suasana Twitter di masa SBY. Izinkan kami nostalgia sama kenangan-kenangan manis itu. Jangan dibacotin terus, dibilang caper atau terlalu songong membangga-banggakan. Nggak gitu woy! Kami cuma pengin mengheningkan cipta sama suasana damai yang dulu pernah hidup di Twitter.

BACA JUGA Menumbuhkan Geliat UKM dengan Nonton Drakor Itaewon Class atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 15 April 2020 oleh

Tags: anak twitter lamanetizen twitter
Iklan
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

ilustrasi Analisis Kesalahan Desainer Grafis UI di sekaligus Mengapresiasinya sebagai Taktik Viral mojok.co
Pojokan

Analisis Kesalahan Desainer Grafis UI sekaligus Mengapresiasinya sebagai Taktik Viral

15 Juni 2021
ilustrasi Yang Perlu Diketahui soal Kasus Gofar Hilman Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual mojok.co
Kilas

Yang Perlu Diketahui soal Kasus Gofar Hilman Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual

9 Juni 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Avanza Jawaban Nafsu ASN yang Gadai SK demi Beli Mobil MOJOK.CO

Toyota Avanza 2011, Mobil Bekas Terbaik untuk ASN yang Nafsu Menggadai SK Demi Membeli Mobil Setelah Resmi Menjadi Abdi Negara

11 Juli 2025
Suasana dalam bus Jaya Utama Surabaya Semarang yang membuat hati terkoyak MOJOK.CO

Naik Bus Jaya Utama Surabaya-Semarang Selalu Mengoyak Batin, Bocah dalam Gendongan Sudah Harus “Mencari Uang” demi Bertahan Hidup

16 Juli 2025
Iseng jadi pengamen liar di Jogja: sehari bisa Rp300 ribu-Rp500 ribu, bantu bertahan hidup saat puluhan lamaran kerja tidak ada yang tembus MOJOK.CO

Iseng Jadi Pengamen Liar di Jogja: Sehari Dapat Cuan Menggiurkan, Tolong Saya saat Luntang-lantung karena Puluhan Kali Gagal Kerja

11 Juli 2025
Paksa dibelikan bapak iPhone 14 Pro demi gaya, kini sia-sia MOJOK.CO

Maksa Beli iPhone demi Gaya sampai Diamkan Bapak Berhari-hari, iPhone 14 Pro Terbeli tapi Hidup Jadi “Berantakan dan Menderita”

17 Juli 2025
Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin menyambut kunjungan dari utusan Melaka MOJOK.CO

Potensi Kerja Sama Jateng dan Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTem), Pertukaran Pelajar hingga Bantuan Peralatan

17 Juli 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.