Apa yang Sudah Dilewatkan oleh Bungkus Indomie Berusia 19 Tahun - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Pojokan

Apa yang Sudah Dilewatkan oleh Bungkus Indomie Berusia 19 Tahun

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
11 April 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Setelah 19 tahun berlalu, rasa-rasanya kita perlu mengapresiasi perjuangan “bertahan hidup” dari si bungkus Indomie yang mendadak viral kemarin.

Masyarakat netizen Indonesia memulai pekan ini dengan sebuah twit viral seorang pengguna Twitter perihal cinta kita semua pemula sampah plastik bungkus Indomie yang ia temukan secara tidak sengaja. Twit yang segera viral ini, bahkan ditanggapi oleh Menteri Susi Pudjiastuti, langsung menjadi sorotan dari banyak pihak.

Agustus nanti indonesia akan berumur 74 tahun. Namun, pagi ini saya menemukan bungkus indomie yang bertuliskan dirgahayu indonesia ke-55. Saya merenung sejenak karena perbedaannya 19 tahun jadi bungkus ini terombang ambing di laut sampai hanyut ke bibir pantai selama 19 tahun😔 pic.twitter.com/R33vIhyxCQ

— fia (@selfeeani) April 7, 2019

Seperti yang ditulis Mbaknya, si bungkus Indomie ini telah terapung-apung di lautan lepas selama 19 tahun lamanya—nyaris dua dekade—sendirian, sebatang kara, dan, mengerikannya, tetap tampak utuh sebagaimana bungkus Indomie pada umumnya. Ya, kalau dipikir-pikir, memang wajar, sih, kalau dia tetap tampak seperti bungkus Indomie—nggak mungkin juga, kan, 19 tahun masa hidupnya di laut lantas mengubahnya menjadi bungkus snack Taro?

Banyak orang menyayangkan keberadaan sampah plastik yang justru menunjukkan keadaan Indonesia yang payah. FYI aja, Indonesia memang menjadi negara dengan peringkat tertinggi kedua di dunia dalam hal menghasilkan sampah plastik. Angka besaran sampah plastik pun nggak tanggung-tanggung, yaitu mencapai 3,2 juta metrik ton! Wow wow wow~

Prihatin terhadap keadaan ini? Tentu saja iya. Tapi, di luar permasalahan “sampah-plastik-butuh-waktu-lama-untuk-terurai” dan “Indonesia-menempati-posisi-kedua-penghasil-sampah-plastik-terbesar-sedunia”, saya justru tertarik pada perjuangan si bungkus Indomie. Bayangkan: selama 19 tahun dia terapung-apung di lautan luas, tanpa ditemani isinya!!!!1!!1!

Baca Juga:

gerakan anti sampah plastik

Mengenal Aeshnina, ‘Greta Thunberg Asal Gresik’ yang Kampanyekan Gerakan Anti-Sachet Plastik

22 Februari 2023
Masa Depan Pengemasan Produk Ramah Lingkungan dengan ‘Way Beyond Good’

Masa Depan Pengemasan Produk Ramah Lingkungan dengan ‘Way Beyond Good’

23 Juli 2022

Yah, tapi kalau bungkusnya masih sama isinya, mah, bukan sampah, ya, namanya?

Tapi yang jelas, perjuangan ini patut kita apresiasi. Kini, setelah 19 tahun berlalu, rasa-rasanya kita bisa “membantu” si bungkus Indomie dengan membuat daftar mengenai…

…apa-apa saja yang telah dilewatkan oleh si bungkus Indomie viral ini selama 19 tahun!!!1!!1!!!

*JENG JENG JENG*

Pertama, selama 19 tahun di lautan lepas, si bungkus ini tidak tahu bahwa “induknya”, Indomie, mulai mendapat saingan ketat 3 tahun setelahnya.

Ya, Pemirsa, pada tahun 2003, produk Mi Sedaap secara resmi diluncurkan oleh perusahaan Wings. Seperti yang kita ketahui, Mi Sedaap adalah saingan terberat Indomie karena basis penggemarnya yang tidak kalah besar dan loyal. Bahkan , saya ingat, duluuu sekali waktu saya pernah pergi bersama seorang (mantan) pacar ke sebuah warung makan pinggir jalan. Kami memesan mi goreng pakai telur, tapi tiba-tiba si (mantan) pacar bertanya kepada abang-abang penjual,

“Maaf, ini minya pakai Indomie atau Mi Sedaap, ya?”

“Indomie, Mas,” jawab si penjual. Saya lega, dong, karena saya suka Indomie. Tapi ternyata, si (mantan) pacar menyahut, “Saya ganti nasi telur aja, Pak.”

“Enakan Mi Sedaap tahu, kamu kok bisa-bisanya, sih, suka Indomie???” bisiknya kemudian di telinga saya.

Sejak saat itu, kami putus.

Hehe. Nggak ding. Tapi yang jelas, perdebatan Indomie vs Mie Sedaap memang cukup serius dan dapat mengancam stabilitas hubungan manusia saking loyalnya masing-masing pendukung.

Yaaah, 11-12, lah, sama cebong dan kampret.

Kedua, si bungkus Indomie ini jelas tidak bisa relate dengan excitement masyarakat Indonesia pada jalan cerita video klip “Adu Rayu”-nya Tulus, Glenn Fredly, dan Yovie Widianto. Kalau ia diajak nonton, ia tentu nggak akan mengerti kenapa sebanyak 98,73% persen netizen—kayaknya, sih—mendukung tokoh Asti yang diperankan Velove untuk memilih Nico yang diperankan oleh Nicholas Saputra.

Singkatnya, ia nggak akan mengerti kenapa kita (hah, kita???) menggilai sosok Nicholas Saputra.

O, dan jelas, ia nggak akan tahu betapa “berbahayanya” Nicholas Saputra ini, karena telah menjadi “penikung” di banyak hubungan cinta, termasuk pada dua film legendaris yang lahir setelah ia terombang-ambing di lautan: Ada Apa dengan Cinta? (2002) dan Ada Apa dengan Cinta? 2 (2016).

Ketiga, si bungkus Indomie ini jelas bakal terkejut kalau mengetahui bagaimana kabar soal dirinya tersebar begitu cepat: lewat internet.

Di tahun 1999-2000-an, internet memang masih menjadi barang yang belum umum dijumpai. Dulu, ia bisa kita rasakan dengan beberapa layanan yang, katakanlah, tidak sepraktis proses tethering hape ke laptop. Ada sistem bernama dial-up dan TelkomNet Instan adalah salah satu penyedianya. Iklannya sungguh ikonik: gadis-gadis beraksi sambil bermain ice-skating dan mengusung nomor yang bisa kita hubungi untuk mengaktifkan layanan ini.

Tapi, sekarang—ah, rasanya si sampah Indomie tadi bakalan shock. Tanpa perlu menghafal nomor “kosong-delapan-kosong-sembilan-dan-seterusnya”, kita-kita ini (hah, kita???) sekarang bisa datang ke kafe, kedai kopi, atau working space di mana saja, lantas dengan santainya bertanya, “Mbak, password WiFi-nya apa, ya?”, kemudian internetan sampai jam 2 pagi.

Kalau dijlentrehkan, tentu masih ada banyak hal yang dilewatkan oleh bungkus Indomie berusia 19 tahun ini. Mungkin, ia dulu penggemarnya Ana dan Pedro di serial Amigos X Siempre, tapi harus menerima kenyataan bahwa sekarang yang lagi hits bukan lagi serial Meksiko, melainkan sinetron Indonesia yang potongan adegannya menampilkan adegan anak kecil ngomong, “Iya sheyeng…”.

Mungkin juga, ia dulu sering mendengar kabar asmara Primus Yustisio dan Nafa Urbach yang—harus kita akui—adalah relationship goals pada zamannya. Tapi, tentu saja, ia bakal kaget sekarang kalau tahu bahwa Primus dan Nafa putus setahun setelah ia terombang-ambing di lautan, hingga akhirnya mereka menikah dengan pasangannya masing-masing.

Selain itu, perlu diingat, ia lahir di masa-masa di mana lagu “Bendera”-nya Cokelat belum dirilis (lagu ini dirilis tahun 2001). Dengan demikian, saya rasa, ia juga bakal terkejut kalau Agustus nanti, “hari kelahirannya” bakal dirayakan dengan lagu tersebut diputar berulang kali di mana-mana, sebagaimana yang telah jadi kebiasaan kita bertahun-tahun belakangan ini.

Tapi yang jelas, yang tak kalah mengejutkan baginya adalah keadaan politik di Indonesia. Ia mulai tenggelam di laut saat Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tengah memimpin. Kini, ia kembali sebagai sampah plastik di saat ada dua calon presiden sedang berada di masa kampanye menuju Pilpres 2019.

Bukan apa-apa, sih, tapi saya cuma khawatir saja nanti si bungkus sampah ini jadi jumawa. Loh, kenapa jumawa?

Ya karena—mungkin saja, kan—ia bakal merasa bahwa dirinya bukanlah satu-satunya sampah yang terkenal sekarang ini, mengingat ada banyak sekali berita-berita dan hoaks yang tak kalah “sampah” dibanding dirinya….

Terakhir diperbarui pada 11 April 2019 oleh

Tags: 19 tahunbungkus Indomienicholas saputrasampah plastikseyengsheyeng
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

gerakan anti sampah plastik
Kotak Suara

Mengenal Aeshnina, ‘Greta Thunberg Asal Gresik’ yang Kampanyekan Gerakan Anti-Sachet Plastik

22 Februari 2023
Masa Depan Pengemasan Produk Ramah Lingkungan dengan ‘Way Beyond Good’
Kilas

Masa Depan Pengemasan Produk Ramah Lingkungan dengan ‘Way Beyond Good’

23 Juli 2022
Umur 19 Gaji 3,5 Juta dan Rencana Taklukkan Dunia. (Mojok.co/Ega Fansuri).
Pojokan

Mengomentari Rencana Gaji 3,5 Juta di Umur 19 dan Upaya Taklukkan Dunia

22 Januari 2022
ilustrasi Film Paranoia Angkat Tema KDRT yang Kompleks Meski Nanggung mojok.co
Pojokan

Film Paranoia Angkat Tema KDRT yang Kompleks Meski Nanggung

12 November 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya

Tujuh Perilaku Buruk untuk Bertahan Hidup

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Oh, Milenial Kota aja yang Diperhatiin Politisi, “Gondes” Nggak Dianggep Nih?

Apa yang Sudah Dilewatkan oleh Bungkus Indomie Berusia 19 Tahun

11 April 2019
Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah. MOJOK.CO

Derita Mahasiswa yang Kampusnya Tutup Tiba-tiba: Mimpi Kami Punya Ijazah Musnah 

23 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
universitas brawijaya mojok.co

15 Jurusan yang Sepi Peminat di Universitas Brawijaya, Tingkat Ketetatannya Rendah!

23 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023

Terbaru

kip mojok.co

Kecewa dengan Mahasiswa Penerima KIP

26 Maret 2023
utang pinjol mojok.co

Teman Terlilit Pinjol: Dia yang Utang, Saya yang Dikejar-kejar

26 Maret 2023
Tak Berhitung Untung Rugi, Mbah Sri 60 Tahun Jualan Cenil dan Sate . MOJOK.CO

Mbah Sri, 60 Tahun Jualan Sate dan Cenil Keliling di Seputaran UB, Nggak Berhitung Soal Untung Rugi

26 Maret 2023
film korea bertemakan politik

Mau Pemilu, Ayo Lemesin Dulu dengan Nonton 7 Film Korea Bertema Politik Berikut Ini

26 Maret 2023
survei pemimpin ideal menurut anak muda

Pemilih Muda: Daripada Pemimpin Sederhana dan Merakyat, Lebih Suka yang Jujur dan Anti-Korupsi

26 Maret 2023
mengantre mojok.co

Uneg-uneg: Apa sih Susahnya Mengantre? 

26 Maret 2023
perempuan kuliah mojok.co

Uneg-uneg: Dinyinyiri karena Aku Perempuan dan Memutuskan untuk Kuliah

26 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In