Sate kambing menjadi salah satu kuliner yang cukup banyak ditemukan di Indonesia. Penggemarnya cukup banyak, mulai dari kalangan muda hingga orang tua. Potongan daging kambing yang dibakar di atas bara api lalu disajikan dengan bumbu kecap manis ini memang selalu berhasil membuat lidah bergoyang.
Namun di balik kenikmatannya, kuliner satu ini kerap disebut membahayakan. Pasalnya mengonsumsi sate kambing bisa meningkatkan risiko penyakit serius seperti hipertensi, kolesterol, hingga kanker. Nah, supaya pengalaman makan sate kambing kita tetap aman dan juga sehat, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan.
#1 Batasi porsi sate kambing yang dikonsumsi
Sate kambing terkenal tinggi lemak dan kolesterol. Oleh karena itu kita perlu bijak saat mengonsumsi kuliner satu ini. Menyantapnya seminggu sekali atau dua kali masih aman buat tubuh dan tentunya dompet kita. Tetapi kalau setiap hari makan sate kambing dan sekali makan lebih dari satu porsi, ada baiknya menghentikan kebiasaan itu.
Masalahnya, terlalu banyak makan sate kambing bisa memicu masalah kesehatan. Daging merah seperti daging kambing dapat meningkatkan tekanan darah. Menurut studi yang diterbitkan dalam Journal of Hypertension seperti dikutip dari Hello Sehat, konsumsi daging merah berlebihan meningkatkan risiko hipertensi. Apalagi jika kita memilih potongan daging yang tinggi lemak.
Memang hipertensi nggak akan tiba-tiba langsung terjadi hanya karena kita menyantap beberapa tusuk sate. Tetapi nggak ada salahnya meminimalisir risiko dan memikirkan dampak kesehatan ke depan. Saya pikir seporsi sate kambing seminggu sekali masih oke untuk dinikmati. Dengan catatan, dompet juga aman. Hehehe.
#2 Hindari makan terlalu malam
Kalau diperhatikan, kebanyakan orang menyantap sate kambing di malam hari. Saya termasuk salah satunya. Entah kenapa makan enak di malam hari terasa menyenangkan hati. Mungkin karena sudah capek bekerja seharian, terus ketika pulang ke rumah penginnya makan enak untuk menghibur diri yang lelah, ya.
Masalahnya, makan makanan berlemak tinggi di malam hari bisa membuat pencernaan bekerja lebih ekstra. Hal ini bisa menyebabkan perut kembung, sulit tidur, bahkan asam lambung naik. Jadi sebaiknya jangan makan sate kambing terlalu malam. Lagian kalau kemalaman keburu warung satenya juga tutup, kan.
#3 Minum air putih yang cukup setelah makan sate kambing
Tips aman selanjutnya adalah jangan lupa minum air putih yang cukup. Kita tahu bahwa air putih baik bagi tubuh. Selain mencegah dehidrasi, air putih ternyata juga bisa membantu proses pencernaan lemak dan protein tinggi dalam daging kambing.
Makanya saat menyantap sate kambing, sebaiknya jangan memesan minuman yang aneh-aneh. Nggak usah pesan minuman bersoda atau minuman terlalu manis. Air putih atau teh tawar hangat sudah paling aman.
#4 Jangan sisihkan lalapan dan irisan bawang merah
Tips selanjutnya adalah jangan menyingkirkan lalapan dan irisan bawang merah. Biasanya dalam seporsi sate kambing, kita akan mendapatkan bumbu kecap dan lalapan seperti irisan kol, tomat, dan juga irisan bawang merah.
Kalau saya perhatikan, tak sedikit orang yang menyingkirkan lalapan ini dan hanya menyantap sate dengan bumbu kecapnya. Nah, mulai sekarang, jangan singkirkan lalapan tersebut. Soalnya selain bertugas sebagai pelengkap hidangan, diam-diam kol, tomat, dan irisan bawang merah punya manfaat tersembunyi.
Irisan kol, tomat, dan bawang merah bisa “menyegarkan” mulut kita dari sensasi berat saat memakan daging merah seperti daging kambing. Selain itu kehadiran lalapan ini juga bertugas sebagai serat tambahan. Nggak mau kan sembelit gara-gara kebanyakan makan daging? Nah, makan sayur juga biar seimbang.
Lalapan dan irisan bawang merah ini juga dipercaya dapat membantu menetralisir kolesterol setelah makan sate. Pokoknya manfaatnya banyak, jadi jangan disisihkan lagi, ya.
#5 Pilih pedagang sate kambing yang terpercaya dan terjamin kualitasnya
Sate kambing terenak sekalipun akan kehilangan nilai kalau tusuk satenya kotor, panggangannya berdebu, atau dagingnya kurang matang. Pedagang sate yang terpercaya dan bersih biasanya punya sate yang lebih aman dikonsumsi. Oleh karena itu tips terakhir dari saya adalah pilih pedagang sate yang sudah terpercaya dan terjamin mutunya.
Jangan sampai niat ingin makan enak berubah menjadi bencana gara-gara sakit perut setelah menyantap sate dari oknum pedagang sate nakal. Itu lho, pedagang yang nggak memperhatikan kebersihan dan kualitas barang dagangannya. Entah karena kebersihannya nggak dijaga atau bahkan cara masaknya yang bikin daging jadi kurang matang.
Kalau saya pribadi sih memilih membeli sate kambing yang memang sudah biasa saya beli karena sudah tahu kualitas dan rasanya. Tetapi kalau pengin menjajal sate di tempat baru, biasanya saya akan mengecek review di Google Maps atau mencari tahu lewat testimoni orang-orang yang pernah makan di sana.
Makan sate kambing memang menyenangkan, tapi jangan sampai kenikmatan sesaat malah membahayakan kesehatan. Membatasi porsi hingga memperhatikan kebersihan pedagang membuat kita bisa menikmati sate kambing dengan aman dan nyaman. Ingat, sehat itu nikmat yang tak kalah penting dari rasa sate itu sendiri.
Penulis: Intan Ekapratiwi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Dosa Besar Pedagang Sate Kambing yang Merugikan Pembeli dan Sulit Dimaafkan dan catatan menarik lainnya di rubrik POJOKAN.












