Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

5 Golongan Masyarakat Indonesia Dalam Melihat Aksi Motoran Jokowi

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
19 Agustus 2018
A A
jokowi stuntman
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Tak bisa dimungkiri, bahwa dalam rangkaian acara pembukaan Asian Games 2018 yang dihelat pada 18 Agustus kemarin, “aksi” Pak Jokowi yang datang dengan menaiki motor gedhe yang didahului dengan aksi jumping ala-ala atlet motorcross menjadi salah satu aksi yang paling banyak diperbincangkan oleh banyak orang.

Aksi yang dilakukan oleh Jokowi memang bukan murni aksinya sendiri. Dalam aksinya tersebut, Jokowi memang menggunakan stuntman atau pemeran pengganti. Belakangan diketahui bahwa stuntman tersebut bernama Saddum So, seorang stuntrider dan freestyler profesional dari Thailand.

Seperti biasanya, apa pun yang berhubungan dengan Jokowi memang akan selalu masuk dalam kubangan nyinyiran. Tak terkecuali aksi motoran Jokowi yang satu ini. Jokowi dinyinyiri oleh banyak orang, dari mulai Ratna Sarumpaet, Felix Siauw, sampai Dandhy Laksono.

Ferdinand Hutahaean, politisi Partai Demokrat bahkan sampai mendesak Jokowi untuk mengakui bahwa aksi yang ia lakukan menggunakan stuntman.

“Beliau ini untuk mengambil dan menarik kaum milenial yang cukup besar pemilihnya (saat Pemilu 2019). Pak Jokowi kami minta jujur ke publik untuk menjelaskan karena di media sosial ini terpecah,” kata Ferdinand.

Modiaaaaaar. Remuk bakule slondok.

Nah, ngomong-ngomong soal aksi motoran Jokowi kemarin itu, saya mengamati, ada lima golongan penting rakyat Indonesia dalam memandang aksi motoran Pak Jokowi dalam clip video pembukaan Asian Games semalam.

Lima golongan inilah yang ikut mewarnai diskusi soal aksi Jokowi yang pating sliwer di media sosial.

Golongan pertama

Golongan ini berisi orang-orang yang yakin dan percaya bahwa Pak Jokowi memang seorang freestyler motor pilih tanding, sosok yang bisa ngetril dan naik motor sambil njengat-njengat nggak karuan. Golongan ini tentu baik. Sebab mereka jadi punya kebanggaan atas presidennya.

“Wah, sangar ya Pak Jokowi, ternyata selain bisa bikin meja, kursi, dan lemari, ternyata juga bisa pakai motor sambil njamping-njamping begitu.”

Boleh dibilang, golongan ini sebelas-dua belas lah sama orang-orang Rusia yang percaya kalau Putin beneran naik beruang.

Golongan kedua

Golongan ini berisi orang-orang yang tahu dan paham bahwa Jokowi jelas (dan memang harus) pakai stuntman tapi tetap kagum dan salut dengan aksi yang dilakukan oleh Jokowi. Golongan ini tentu saja banyak diisi oleh kelompok pendukung Jokowi (untuk tidak menyebutnya sebagai cebong, atau versi yang lebih unyu: ceby).

Golongan ini tentu saja baik, setidaknya baik bagi perolehan suara Jokowi di Pilpres mendatang.

Golongan ketiga

Golongan ini berisi orang yang mencak-mencak, marah-marah, dan menghujat Jokowi karena merasa tertipu sebab Jokowi pakai stuntman (Btw, Ferdinand Hutahaean tadi bisa masuk golongan ini juga).

Iklan

Sama seperti golongan pertama dan kedua, golongan ketiga ini juga baik, sebab mereka dengan senang hati mau menunjukkan kebodohannya sendiri. Golongan ini adalah golongan yang sangat berharap negaranya dipimpin oleh Stefan Everts, Danny MacAskill, atau Tony Hawk.

Golongan inilah yang oleh banyak orang disebut begitu yakin bahwa Jokowi bukanlah mantan pengusaha mebel, tapi mantan personel atraksi Tong Setan.

Golongan Keempat

Golongan keempat adalah golongan orang-orang yang nggak peduli, mau Jokowi pakai stuntman atau enggak. Sebab golongan ini percaya dan haqul yakin, aksi motoran Jokowi tidak akan berpengaruh banyak terhadap kebutuhan sandang, pangan, dan papan mereka.

Golongan ini juga tentu saja baik, sebab kemajuan peradaban Indonesia selama ini memang dibangun oleh orang-orang dari golongan ketiga ini.

Golongan Kelima

Ini golongan yang tak perlu dibahas, sebab golongan ini berisi Jokowi sendiri.

Terakhir diperbarui pada 19 Agustus 2018 oleh

Tags: asian gamesjokowistuntman
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG
Video

Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG

18 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.