#3 Angkringan yang tidak punya penerus
Rasanya seperti ditinggal ketika sedang sayang-sayangnya. Itulah yang dirasakan pembeli ketika penjual angkringan Jogja pensiun dan tidak punya penerus. Selain akan merindukan sosok penjual dan pelayanannya, orang juga bakal rindu pada racikan minumannya.
Soal makanan yang disediakan, kebanyakan angkringan Jogja tidak memasaknya secara langsung. Para penjual mengambil dari pemasok. Itu mengapa, variasi dan rasa makanan di angkringan satu dengan angkringan lain tidak jauh berbeda.
Pembeda angkringan satu dengan angkringan lain memang pada racikan minumannya. Walau menggunakan bahan-bahan dan resep yang sama, entah mengapa minuman yang dihasilkan bisa berbeda.
Itu mengapa, sangat disayangkan kalau penjual angkringan tidak menurunkan pengetahuan meracik minuman itu ke penerusnya. Segarnya minuman yang pernah disesap pelanggan tidak akan bisa dirasakan lagi.
Tolonglah para penjual angkringan, segara siapkan penerus sekiranya ingin segera penerus. Pelanggan masih ingin makan, duduk-duduk, atau ngobrol di angkringan ditemani segelas minuman yang disukainya.
Di atas ciri angkringan yang “nggak enak” untuk pelanggan. Terdengar biasa saja memang, tapi percayalah, kehilangan angkringan kesayangan rasanya benar-benar patah hati. Perlu waktu juga untuk move on.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Derita Penjual Gorengan, Sehari-hari Menghadapi Fitnah yang Bisa Menjatuhkan Usahanyadan catatan menarik lainnya di rubrik POJOKAN.












