Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

3 Cara Nyontek ala Santri saat Ujian yang Tak Dilakukan Murid Pada Umumnya

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
16 Agustus 2020
A A
3 Cara Nyontek ala Santri saat Ujian yang Tak Dilakukan Murid Pada Umumnya

3 Cara Nyontek ala Santri saat Ujian yang Tak Dilakukan Murid Pada Umumnya

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Meski berada di lingkungan religius, santri juga selalu punya cara kreatif buat nyontek saat ujian. Metode yang nggak ada di tempat lain.

Seorang santri tetaplah mengalami fase kenakalan remaja. Lagian santri juga manusia biasa yang tak lahir ujug-ujug gede kayak kera sakti. Dan salah satu kenakalan itu adalah menyontek ketika ujian.

Jika pada umumnya seorang murid SMA atau SMP menyontek menggunakan kode-kode khusus, seorang santri pun melakukan hal yang sama. Hanya saja ada perbedaan signfikan dari cara, metode, maupun eksekusinya.

Nah, ini tiga di antaranya.

Menulis contekan pakai aksara arab

Dalam ujian sekolah yang dilalui seorang santri, kadang-kadang guru pengawas tidak berasal dari universe yang sama. Maksudnya, guru pengawas tidak punya pengalaman menjadi santri.

Ini hal yang umum saat dilakukan ujian-ujian kelas berat seperti UN. Di mana pertukaran guru pengawas antara satu sekolah dengan sekolah yang lain terjadi.

Biasanya, santri akan merasa girang jika tahu guru yang mengawasi dari sekolah lain bukanlah guru dari pesantren lain. Soalnya peluang keberhasilan metode ini nyaris 90 persen tingkat keberhasilannya.

Jika hal tersebut terjadi maka santri biasanya akan menulis contekan pada secarik potongan kertas kecil. Menulis beberapa rumus atau materi pelajaran dengan aksara arab. Tergantung dengan mata pelajaran yang sedang diujikan.

Ada dua metode menggunakan cara ini. Pertama, menulis dengan bahasa Arab. Ini cukup efektif untuk pelajaran seperti Biologi, Geografi, atau Sejarah. Kedua, menulis pegon, alias bahasa Jawa atau bahasa Indonesia tapi memakai aksara arab untuk pelajaran-pelajaran Matematika, Fisika, atau Kimia.

Salah satu hal yang bikin aman ketika metode ini dilakukan adalah ketika ketahuan guru pengawas, kamu bisa berkelit secara paripurna.

“Heh, itu kertas apa? Kamu nyontek ya!” pergok guru pengawas—misalnya.

Lalu kamu dengan santai membuka kertas contekan itu dengan tenang.

“Ini bukan contekan, Bu,” katamu biasa aja.

“Lah, terus apa ini? Kenapa isinya tulisan semua,” kata guru pengawas siap-siap mengeluarkanmu dari kelas.

Iklan

“Ini lho, Bu. Monggo silakan lihat sendiri,” katamu masih santai.

Lalu guru pengawas melihat tulisan kriting di secarik kertas itu. Penuh aksara arab yang ia tak paham.

“Ini apa sih? Kertas doa?” tanya guru pengawas lagi.

Lantas kamu cuma mengangguk tenang, seolah itu memang adalah potongan doa-doa untuk memperlancar ujian.

“Ya sudah, disimpan aja kertasnya jangan dikeluarin di meja gitu. Bikin orang suudzon aja tuh,” kata guru pengawas takut dianggap sebagai penista agama. Mission accomplished.

Menulis materi ujian di papan tulis

Metode contekan dengan aksara arab di kertas kurang efisien? Kurang efektif? Oh, santai, santri punya metode yang jauh lebih klasik saat harus nyotek saat ujian. Menggunakan strategi perang Sun Tzu. Yakni, menyembunyikan sesuatu di tempat terbuka dengan mengklamufasekannya sebagai aktivitas sehari-hari.

Oke, oke, saya akan jelaskan.

Begini. Cara kedua ini adalah dengan menulis seluruh materi ujian di papan tulis. Iya saya tahu, kamu mungkin kepengin langsung nyemprot, “Lah ya bakal langsung ketahuan lah, Blooook!”

Tunggu dulu, tunggu dulu, santri tidak akan menulis materi pelajaran sepolos itu dengan bahasa dan aksara latin, materi yang ditulis pun menggunakan bahasa atau aksara Arab. Tidak sembarang aksara arab, melainkan dibikin kaligrafi meliuk-liuk. Seolah itu menjadi ornamen penghias kelas.

Bagi guru pengawas yang tidak begitu familiar dengan aksara ini, metode semacam ini sangat tepat guna. Selain bisa melihat materi di depan mata, pengawas mungkin mengira santri yang mereka awasi adalah kelompok anak-anak yang kreatif.

Iya, kreatif buat nyontek. Pfft.

Bikin rekaman di Walkman atau MP4 Player untuk ujian hafalan

Selain ujian di dalam kelas, santri juga memiliki tanggungan ujian lain yang beragam. Salah satunya adalah ujian hafalan. Ujian yang diujikan bagi santri untuk hafalan nadhom di kitab-kitab seperti Al-Fiyah atau Umriti. Jumlah hafalannya pun nggak main-main, bisa sampai ratusan sampai seribu nadhom. Pusing, pusing sampai koprol dah itu.

Masalahnya, tidak sedikit pesantren yang bikin ujian hafalan sebagai persyaratan ikut ujian sekolah. Artinya, bakal percuma kalau kamu pintar di sekolah tapi nggak lulus setoran hafalan di pesantren. Percuma karena nggak boleh ikut ujian juga woy.

Nah, demi bisa ikut ujian sekolah, ada beberapa cara nyontek yang bisa jadi nggak bakal ditemukan oleh murid-murid di sekolah negeri. Salah satunya adalah dengan merekam nadhom di kaset atau MP4 player sebelum ujian, lalu disetel menggunakan headset ketika ujian hafalan dimulai.

Oke, kamu mungkin udah kebelet mau nyemprot lagi, “Ya bakal ketahuaan laaah, Bloook! Itu kan headsetnya keliataaan!”

Nah itu lah masalahnya, metode ini hanya bisa berlaku untuk santriwati. Dengan balutan jilbab, headset ini bisa disembunyikan dengan paripurna. Lalu habis itu tinggal mengikuti rekaman audio yang disetel diam-diam.

Wangun, Lur, udah jadi intelejen sejak dari hafalan di pesantren.

BACA JUGA Pondok Pesantren Memang Tempatnya Bocah Nakal! atau tulisan soal Pesantren lainnya.

Terakhir diperbarui pada 15 Agustus 2020 oleh

Tags: hafalanpengawassantriujian
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Tayangan Trans7 tentang pesantren memang salah kaprah. Tapi santri juga tetap perlu berbenah MOJOK.CO
Aktual

Trans7 Memang Salah Kaprah, Tapi Polemik Ini Bisa Jadi Momentum Santri untuk “Berbenah”

17 Oktober 2025
Etika santri di pondok pesantren bukan pengkultusan pada kiai MOJOK.CO
Ragam

Dari Sungkem hingga Minum Bekas Kiai, Dasar Etika Para Santri di Pondok Pesantren yang Dituding Perbudakan

14 Oktober 2025
Sisi Gelap Sebuah Pesantren di Tasikmalaya: Kelam & Bikin Malu MOJOK.CO
Esai

Sisi Gelap Sebuah Pesantren di Tasikmalaya: Mulai dari Pelecehan Seksual Sesama Jenis, Senioritas, Kekerasan, Hingga Senior Memaksa Junior Jadi Kriminal

9 September 2025
Pendiri Ponpes Tuli di Sleman. MOJOK.CO
Sosok

Perjalanan Keliling Asia untuk Belajar Bahasa Isyarat demi Ajari Ngaji Anak-anak Tuli di Sleman

13 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.