MOJOK.CO – Harapan untuk punya presiden perempuan telah pupus. Tiga nama capres yang beredar semuanya laki-laki. Namun, itu bukan berarti kita tak boleh berharap. Mojok pun bertanya pada ChatGPT untuk mencari tahu sosok perempuan yang bisa memimpin Indonesia.
Partisipasi perempuan dalam politik di Indonesia harus masih rendah. Budaya patriarki dan maskulinitas dalam perpolitikan Indonesia jadi penyebabnya.
Jangankan presiden, bagi perempuan untuk terpilih menjadi anggota DPR saja masih sangat sulit. Ini terbukti dengan representasi kursi perempuan di parlemen, yang secara nasional angkanya belum mencapai 30 persen.
Untuk presiden sendiri, terakhir kali Indonesia punya pemimpin perempuan adalah nyaris dua dekade lalu. Megawati Sukarnoputri, jadi satu-satunya perempuan yang pernah terpilih jadi Presiden Indonesia pada 2001-2004 lalu.
Bahkan, untuk Pilpres 2024 nanti, harapan punya presiden perempuan juga telah pupus. Tiga nama yang mengerucut sejauh ini semuanya laki-laki: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Namun, itu bukan berarti kita tak boleh berharap. Mojok pun mewawancari ChatGPT, chatbot AI yang dikembangkan perusahaan Elon Musk, untuk menemukan jawaban terkait sosok perempuan yang kira-kira layak memimpin Indonesia 2024 mendatang.
Mojok mengajukan beberapa pertanyaan, seperti “Siapa perempuan yang layak memimpin Indonesia?”, “Siapa perempuan yang layak jadi Presiden 2024?”, “Siapa perempuan yang mungkin terpilih sebagai Presiden 2024?”.
ChatGPT sendiri selalu menjawab: “kami tak punya jawaban pasti, tapi kami punya beberapa daftar…”. Dengan demikian, untuk kembali mengujinya, Mojok menanyakan alasan ChatGPT memunculkan nama-nama tersebut, hingga variabel yang dipertimbangkan mengapa nama itu muncul.
Alhasil, ada delapan nama yang muncul, dan Mojok menyaring daftar lima nama teratas.
Disclaimer: ChatGPT yang Mojok tanyai adalah versi trial, gratisan, bukan berbayar. Konon, ChatGPT berbayar punya jawaban lebih akurat dan cepat ketimbang gratisan.
#1 Megawati Sukarnoputri
Nama pertama yang dipilih ChatGPT adalah Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri. Menurut chatbot tersebut, nama Megawati layak berada di daftar teratas karena ia memiliki pengalaman dan popularitas yang kuat di antara pendukungnya.
Sebagai putri dari founding fathers RI, kata ChatGPT, Megawati punya latar belakang politik yang kuat.
Ia sudah lama terlibat dalam perpolitikan Indonesia, bahkan sejak masa Orde Baru, di mana PDIP sering digembosi pemerintah.
Bahkan, selepas Orba runtuh pun nama Mega tetap eksis. Ia berhasil menjadi presiden perempuan pertama di Indonesia sekaligus memimpin partai politik terbesar di tanah air.
“Dan partainya, PDIP, adalah salah satu partai politik terbesar di Indonesia, dan dia telah berhasil memimpin partai tersebut selama bertahun-tahun,” kata AI tersebut.
#2 Sri Mulyani Indrawati
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati jadi nama kedua yang dipilih ChatGPT. Ada empat alasan yang bikin chatbot bikinan Elon Musk dan kolega itu memilih sang Menkeu.
Pertama, Sri Mulyani dianggap punya pengalaman dan kredensial di bidang ekonomi yang bisa memajukan Indonesia. Seperti yang diketahui, sebelum menjabat sebagai Menkeu, Sri Mulyani adalah Direktur Pelaksana Bank Dunia.
“Pengalaman dan keahliannya dalam bidang ini memberikan kepercayaan kepada banyak orang bahwa beliau memiliki pengetahuan dan pemahaman yang mendalam tentang isu-isu ekonomi yang dihadapi oleh Indonesia,” katanya.
Kedua, Sri Mulyani punya reputasi sebagai reformis. Dalam artian, ia punya kegigihan dalam melaksanakan reformasi di sektor keuangan dan pajak di Indonesia.
Selanjutnya yang ketiga, ia juga punya pengakuan Internasional. Beliau ini telah mendapatkan berbagai penghargaan dan penghormatan dari berbagai institusi internasional, termasuk peringkat sebagai salah satu dari 100 wanita paling berpengaruh di dunia oleh majalah Forbes.
Terakhir, kata ChatGPT, Sri Mulyani telah berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut AI tersebut, selama memimpin Sri Mulyani berhasil mencapai berbagai prestasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Ia dianggap mampu melaksanakan kebijakan yang mendorong investasi, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan per kapita, dan memperkuat sektor-sektor ekonomi yang strategis.
“Keberhasilan ini membuktikan kapabilitasnya dalam mengelola ekonomi negara dan mendorong kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.
#3 Retno Marsudi
Untuk nama ketiga, ChatGPT memilih Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Kata AI tersebut, alasannya konkrit, yakni Retno Marsudi punya pengalaman panjang dalam perdiplomasian yang menguntungkan Indonesia.
Seperti yang diketahui, sebelum menjadi Menlu, Retno menjabat sebagai Duta Besar Indonesia bagi negara-negara Eropa seperti Belanda, Norwegia, dan Islandia.
“Pengalaman dan kredensialnya dalam diplomasi membuatnya memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu global dan hubungan bilateral, yang sangat penting dalam memimpin negara dan menjalankan kebijakan luar negeri,” kata chatbot itu.
Dalam kebijakan luar negerinya, Retno juga dikenal tanggap dan responsif. Ia aktif dalam merespons isu-isu global dan regional, serta terlibat aktif dalam perwakilan Indonesia di forum-forum perdamaian internasional.
Yang masih hangat, tentu adalah kontribusinya dalam Diplomasi Vaksin. Ia berperan aktif dalam upaya diplomasi vaksin untuk Indonesia dan mempromosikan akses global yang adil dan merata terhadap vaksin COVID-19 itu sendiri.
Sementara yang utama, Retno Marsudi adalah salah satu contoh kepemimpinan perempuan yang sukses di Indonesia. Beliau mempromosikan inklusivitas dan kesetaraan gender dalam kepemimpinannya, serta mewakili suara perempuan dalam forum internasional.
“Kepemimpinan beliau dapat memberikan inspirasi kepada perempuan muda dan mendorong partisipasi lebih luas perempuan dalam kehidupan politik dan publik.”
#4 Susi Pudjiastuti
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia, Susi Pudjiastuti, jadi nama berikutnya yang dipilih ChatGPT. Kata chatbot ini, Susi dipilih karena wataknya yang keras tapi tegas.
Ia disebut berani dalam mengambil berbagai keputusan yang kontroversial. Seperti misalnya, melancarkan kampanye melawan penangkapan ikan ilegal dan praktek perikanan yang merusak lingkungan dan menenggelamkan kapal-kapal ilegal yang ditangkap.
Selain itu. Susi juga dinilai berhasil dalam memajukan sektor perikanan. Selama kepemimpinannya, beliau ini berhasil meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sektor perikanan, melakukan reformasi dalam manajemen perikanan, memperkuat pengawasan, dan mengurangi praktik penangkapan ikan yang merusak.
“Langkah-langkah ini membantu meningkatkan pendapatan nelayan, memperkuat ketahanan pangan, dan melestarikan keanekaragaman hayati di perairan Indonesia.
Susi Pudjiastuti juga dianggap sebagai sosok inspiratif, utamanya bagi kaum perempuan. Sebagai seorang perempuan yang sukses dalam dunia bisnis dan politik, ia dapat menjadi bukti bahwa perempuan dapat mencapai keberhasilan dalam bidang yang didominasi oleh laki-laki.
“Keberhasilannya sebagai pengusaha dan menteri memberikan teladan bagi generasi muda, terutama perempuan, untuk mengejar impian mereka dan berkontribusi dalam pembangunan negara.”
#5 Nadiem Makarim
Nah, untuk pilihan terakhir ini bikin Mojok bingung—dan mungkin pembaca pun juga bertanya-tanya: Mengapa ada tokoh laki-laki?
Ini bisa jadi menunjukkan banyak hal. Pertama, munculnya nama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim, seakan memvalidasi akurasi ChatGPT gratisan ini. Atau yang kedua, jangan-jangan chatbot ini tertular maskulinitas manusia.
Sebagai teknologi buatan manusia, jangan-jangan ia juga mereplikasi alam pikir manusia itu sendiri. Seperti yang kita tahu, kebanyakan manusia hari ini mengalienasi hak-hak perempuan, mendiskriminasinya, bahkan menindas para perempuan.
Sehingga, sekadar pertanyaan, “Siapa perempuan yang layak jadi Presiden Indonesia 2024?” pun diberikan jawaban berupa tokoh laki-laki.
Namun, terlepas dari itu, ChatGPT menganggap bahwa munculnya nama Nadiem mengingat pengalamannya memimpin perusahaan start-up raksasa dan kini sebagai Mendikbudristek.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Purnawan Setyo Adi