Aparat Diduga Tembakkan Gas Air Mata Kedaluwarsa, Peneliti: Gas Ini Sangat Berbahaya - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
Home Penjaskes

Aparat Diduga Tembakkan Gas Air Mata Kedaluwarsa, Peneliti: Gas Ini Sangat Berbahaya

Redaksi oleh Redaksi
25 September 2019
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Peserta aksi massa diberi “hadiah” berupa gas air mata kedaluwarsa. Tak tanggung-tanggung, gas ini sudah expired sejak tiga tahun lalu.

Beberapa orang turun ke jalan untuk mengkritik DPR dengan berbekal masker dan odol. Meski mengherankan, ternyata odol sering kali dianggap sebagai senjata “perlindungan diri” menghadapi gas air mata yang bisa saja “dihadiahkan” sewaktu-waktu oleh petugas setempat.

Tapi, seberapa mengerikannya gas air mata, sih, sampai orang-orang yang ikut aksi diminta bersikap waspada?

Dari Kompas, diketahui ada tiga jenis gas air mata yang umum digunakan, yaitu CS (chlorobenzylidenemalononitrile), CN (chloroacetophenone), dan semprotan merica. Dalam satu saja kaleng gas air mata, kandungan di dalamnya adalah arang, potasium nitrat, silikon, sukrosa, potasium klorat, magnesium karbonat, dan O-Chlorobenzalmalononitrile.

Tiga puluh detik setelah terkena gas tersebut, reaksinya akan langsung timbul: sensasi panas terbakar di mata, produksi air mata berlebihan, penglihatan kabur, kesulitan bernapas, dan nyeri dada.

Baca Juga:

Mereka yang Mancing ‘Main Kasar’ di Demo Omnibus Law Tak Kan Menang: Panjang Umur Perjuangan!

5 Peluang Bisnis saat Demo: Barang-barang yang Pasti Dibutuhkan Massa Aksi

Kompilasi Momen Lucu dan Haru dari Aksi #STMMelawan

Pernah nangis gara-gara putus cinta? Nah, gas air mata akan membuatmu matamu terasa lebih perih berkali-kali lipat. Pasalnya, ia juga diketahui dapat memicu munculnya peradangan selaput lendir mata, hidung, mulut, hingga paru-paru. Tak jarang, efeknya bisa meluas: iritasi kulit, air liur berlebih, hingga kepanikan dan kemarahan intens, serta muntah dan diare.

Tuh, bayangkan: kita lagi memperjuangkan keadilan, tapi malah berpeluang kena diare dadakan!!1!!!

Seolah belum cukup ancaman yang diberikan oleh gas air mata, dalam aksi massa di Jakarta kemarin, sebuah kabar muncul dan mengejutkan masyarakat: gas air mata yang digunakan adalah gas air mata yang sudah kedaluwarsa tiga tahun.

Foto oleh sahabat saya @maskhairulanam yang meliput di DPR. Pantas gas air mata hari ini lebih perih dua kali lipat. Selain karena dipakai untuk melindungi oligarki, gasnya juga sudah kedaluwarsa tiga tahun 😛#HidupMahasiswa #MosiTidakPercaya pic.twitter.com/vP0Mp4m3Ka

— Ardyan M. Erlangga (@ardyanme) September 24, 2019

Penggunaan gas air mata kedaluwarsa ternyata bukan baru kali ini ditemukan. Aparat di beberapa negara pernah melakukan hal yang sama kepada para demonstran, misalnya di Mesir (tahun 2011, dengan gas kedaluwarsa di tahun 2008) dan di Srinagar, sebuah kota di India (tahun 2014, dengan gas kedaluwarsa tahun 2012).

Presiden Asosiasi Dokter di Kashmir, India, Nisar ul Hassan, melalui Kashmir Dispatch, menyebutkan bahwa penggunaan gas air mata kedaluwarsa adalah “tindakan tidak berkeperimanusiaan dan merupakan tindakan kriminal terhadap kemanusiaan.” Ditegaskannya pula, gas air mata yang telah expired ini bisa saja berdampak pada kesehatan dalam jangka panjang.

Sebuah penelitian oleh Mónica Kräuter, seorang profesor Kimia dari Simón Bolívar University, Venezuela, pernah membahas lebih detail perihal ini. Dari ribuan kaleng gas air mata yang dipakai militer untuk menyerang demonstran di Venezuela pada 2014, diketahui bahwa 72% di antaranya telah kedaluwarsa. Penelitian ini kemudian menyimpulkan bahwa gas air mata yang sudah kedaluwarsa ternyata dapat “terpecah” menjadi sianida, fosgen, dan nitrogen yang merupakan gas sangat berbahaya.

Untuk sekadar diketahui, fosgen disebut-sebut sebagai salah satu gas paling mematikan karena ia tak berbau dan dapat membaur dengan udara sekitar. Sayangnya, gas yang satu ini bekerja cukup “kejam”, yaitu dengan merusak paru-paru korban.

Loh, loh, ngeri juga, ya? Seolah-olah belum cukup ada pihak-pihak tertentu yang dengan santainya merusak paru-paru dunia lewat kebakaran hutan dan lahan di Sumatra dan Kalimantan, ini kok malah ada bahaya baru yang mengintai paru-paru manusia?! (A/K)

BACA JUGA Segarnya Penghasilan Distributor Aqua Ketika Musim Kemarau dan Musim Demo Mahasiswa atau artikel di rubrik PENJASKES lainnya.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: aksi massagas air matakadaluarsakarhutlakedaluwarsa
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Dualisme BEM SI mojok.co

Mereka yang Mancing ‘Main Kasar’ di Demo Omnibus Law Tak Kan Menang: Panjang Umur Perjuangan!

9 Oktober 2020
anarko-job-demo-sepi

5 Peluang Bisnis saat Demo: Barang-barang yang Pasti Dibutuhkan Massa Aksi

28 September 2019
Revisi UU PAS: Mantap! Napi Boleh Liburan dan Pulang ke Rumah

Kompilasi Momen Lucu dan Haru dari Aksi #STMMelawan

27 September 2019
Saat Kabut Asap Makin Tebal di Riau, Pemerintah Juga Sibuk Debat dengan Malaysia

Dari Moeldoko sampai Menteri Desa, Tips Redakan Isu Karhutla ala Pejabat Indonesia

18 September 2019
Surat Terima Kasih untuk DPR dan Jokowi atas Revisi UU KPK

Jokowi, Pemerintah, dan DPR Semakin Sulit Dinalar

18 September 2019

Seberapa Baik Sesungguhnya #SawitBaik Itu?

17 September 2019
Pos Selanjutnya
Terima Kasih DPR: The Jak, Bobotoh, dan Suporter Indonesia (Mungkin) Bisa Rukun MOJOK.CO

Berkat DPR, (Mungkin) The Jak dan Bobotoh Bisa Rukun di Aksi Suporter Indonesia

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Sindrom Kota Paris Bisa Bikin Wisatawan Delusional Bahkan Lupa Ingatan

Aparat Diduga Tembakkan Gas Air Mata Kedaluwarsa, Peneliti: Gas Ini Sangat Berbahaya

25 September 2019
warung kopi mbah kuwot mojok.co

Kisah Mbah Kuwot Selamat dari Romusha dan Buka Warung Kopi Legendaris di Trenggalek

19 Juni 2022
Universitas Sanata Dharma

Bakso Dab Supri Sanata Dharma yang Mencatat Kisah-kisah Mahasiswa 

18 Juni 2022
Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati MOJOK.CO

Teror Pulung Gantung: Air Mata dan Seutas Tali Pati di Pohon Jati

23 Juni 2022
UTBK bocor di jogja

Viral di Sosmed, UTBK di UPN “Veteran” Yogyakarta Bocor, Pelaku Ditangkap

20 Juni 2022
Bank Plecit Menyaru Bank BUMN: Agen Rahasia Utang Ibu Rumah Tangga di Desa MOJOK.CO

Bank Plecit Menyaru Bank BUMN: Agen Rahasia Utang Ibu Rumah Tangga di Desa

20 Juni 2022
Kos LV di Jogja

Dilema Pemilik Indekos Tertib dan Pemilik Kos LV yang Menolak Tudingan Seks Bebas

14 Juni 2022

Terbaru

Makan Bersama di Tepikota, kuliner jawa timur di Yogyakarta

Minggu Bersama di Tepikota, Menikmati Kuliner Jawa Timur di Jogja

25 Juni 2022
Pentingnya ganti oli mesin mobil

5 Alasan Ganti Oli Mesin Perlu Dilakukan Berkala

25 Juni 2022
hasil pertandingan piala presiden PSS Sleman PSIS Semarang

Takluk dari PSIS Semarang, PSS Sleman Harus Menang di Laga Terakhir Grup A Piala Presiden

24 Juni 2022
baskara aji mojok.co

Soal Jam Malam, Sultan Minta Menyeluruh di Jogja

24 Juni 2022
pinjol ilegal

Cara Terhindar dari Bahaya Pinjol Ilegal

24 Juni 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In