ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Otomojok

Merindukan Motor Manual di Tengah Lautan Motor Matik

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
12 Januari 2020
0
A A
motor bebek, motor sport, motor matik, motor manual

motor bebek, motor sport, motor matik, motor manual

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Setelah booming Mio, motor matik menjadi pilihan utama dalam membeli motor. Motor manual pun mulai kurang dilirik, meski sensasinya kadang bikin rindu.

Saya yakin di masa kini banyak orang tidak bisa naik motor manual (motor yang pakai gigi buat transmisinya) karena belajar motor pertama kali langsung pake motor matik. Nggak salah sih, lagian nggak ada undang-undang mengatur itu. Lagian secara fungsi, memang motor matik lebih enak dan mudah.

Booming Yamaha Mio di tahun 2004-2005-an membuat orang pelan-pelan beralih dari motor manual ke motor matik. Motor matik menawarkan kemudahan yang motor bebek dan sport susah berikan. Dulu, kampanye jualan motor matik awalnya menyasar ibu-ibu dan cewek, tapi malah akhirnya digandrungi cowok juga. Sekarang motor matik tidak mengenal gender, hingga awal desain yang ringkas jadi makin sporty di masa kini.

Tapi bisa nggak sih sensasi motor bertransmisi manual itu digantikan motor matik? Bisa iya, bisa nggak. Kalau cuma masalah ergonomi, kayaknya sih sama aja. Tapi sebenarnya, motor bertransmisi itu butuh keahlian berkendara yang lebih dibanding motor matik.

Katakanlah ketika belok, motor matik ya tinggal kurangi gas aja. Kalau motor manual, kita harus pinter ngatur gas dan ngatur perpindahan gigi. Ketika lampu merah berganti jadi hijau, kita juga harus mindah gigi secara tepat dan nggak asal ngatur gas biar akselerasinya terlalu menyentak. Sensasi ketika kita bisa pindah gigi secara halus itu yang nggak akan bisa digantikan oleh matik.

Bisa dibilang kita mulai mahir berkendara kalau pindah giginya halus dan nggak bersuara “ceklek-ceklek” pas menginjak persneling.

Sebelum menggunakan matik, saya memakai motor sport yang tuas persnelingnya hanya turun dan naik, bukan maju mundur seperti motor bebek. Mengatur perpindahan gigi di motor sport lebih rumit karena harus mengatur kopling juga, bisa dibilang pegang motor sport nggak bisa berhenti mikir.

Motor matik punya kekurangan di jalan tanjakan dibanding motor manual. Dengan timing yang pas, tanjakan ekstrem pun bisa dilibas dengan mengatur gas juga perpindahan persneling. Kalau matik, harus bisa menjaga kecepatan secara konstan, kalau narik gasnya telat ujungnya ya nggak kuat.

Tiga tahun menggunakan matik, saya terkadang rindu sensasi naik motor non-matik. Ketika perjalanan jauh, terkadang terasa banget kalau naik motor matik itu lempeng-lempeng saja, sedangkan ketika naik motor bertransmisi bisa main gas dan pindah gigi pas nyalip. Bagi saya pribadi lho ini, lebih aman nyalip pake motor manual daripada motor matik karena kadang tenaganya gembos di tengah-tengah proses nyalip.

Ketika servis, itulah titik kerinduan sedang di puncaknya. Ya gimana lagi, motor matik itu punya transmisi yang rumit dan mesin yang tertutup, biaya perawatannya lebih tinggi dibanding motor manual. Selain mesin, shockbreaker motor matik juga lebih rentan ambles. Emang lebih praktis matik, tapi jebul kering juga dompet kita kalau servis.

Tapi mau motor matik atau manual, sama aja sih, masing-masing ada keunggulannya. Cuma ada sensasi yang tidak bisa digantikan oleh motor matik, dan jadi keunggulan sendiri. Mau pake motor matik apa manual, yang penting tetep safety riding ya, Lur!

BACA JUGA Kredit Motor itu Nggak Dosa, kok Dinyinyirin sih? Dan juga artikel menarik lainnya di OTOMOJOK.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2020 oleh

Tags: motor bebekmotor manualmotor matikmotor sport
Iklan
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

PCX 160 Motor Honda yang Paling Bisa Bikin Betah MOJOK.CO
Otomojok

PCX 160: Ketika Kenyamanan dan Gengsi Berpadu, Lahirlah Motor Honda yang Paling Bisa Bikin Betah!

14 Februari 2025
Honda Beat, Motor Matik yang Menjadi Favorit Maling MOJOK.CO
Otomojok

Honda Beat, Motor Matik yang Menjadi Favorit Maling karena Mudah “Dipetik”

13 Januari 2025
2 Bocah SD Nekat Naik Motor Bebek dari Madura Menuju Jakarta MOJOK.CO
Esai

2 Bocah Madura Naik Motor ke Jakarta Itu Bukan Nekat, tapi Sikap Pemberani yang Sudah Menjadi Tradisi

24 November 2023
Jupiter MX, "Motor Komeng" yang Jadi Saksi Kehidupan Banyak Orang MOJOK.CO
Kilas

Jupiter MX, Motor Komeng yang Jadi Saksi Kehidupan Banyak Orang

26 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
prekariat uu cipat lapangan kerja omnibus law pengertian definis arti investasi mojok.co

Apa itu Prekariat dan Hubungannya dengan Omnibus Law yang Ramai Dibicarakan

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Upaya Merawat Candi Borobudur di Magelang agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi. MOJOK.CO

Upaya Merawat Candi Borobudur agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi

13 Mei 2025
Grup Facebook Fantasi Sedarah, sinyal rumah makin tak aman karena hubungan sedarah (inses) MOJOK.CO

Fantasi Menjijikkan 40.000 Ribu Orang di Grup Facebook Fantasi Sedarah, Rumah Sendiri Terasa Makin Tak Aman

16 Mei 2025
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi bantu perbaiki rumah Wagiman dan Samiyem di Boyolali MOJOK.CO

Kisah Sepasang Lansia di Boyolali Puluhan Tahun Tinggal di Rumah Mungil dan Reyot, Kini akan Diperbaiki Gubernur Jateng

16 Mei 2025
Jalan-jalan di Candi Borobudur, Magelang. MOJOK.CO

Pengalaman Pertama ke Borobudur Sendirian terasa Aneh, tapi Berkat “Orang Baru” Perjalanan Saya Jadi Berkesan

14 Mei 2025
Cuti Bersama Melahirkan Kesenjangan, tapi Pekerja Tutup Mata MOJOK.CO

Cuti Bersama Melahirkan Kesenjangan di Dunia Kerja: Tidak Bisa Dinikmati oleh Semua Pekerja dan Ada Saja Perusahaan yang Semaunya

13 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.