Nyali tebal
Ya, di jalur arteri ini pertarungan bus terjadi. Penumpang yang tercecer di Papar, Minggiran, Semampir, sampai Terminal Tamanan jadi rebutan. Mereka seperti kejar setoran. Mungkin sampai Tulungagung hingga Trenggalek, maupun sebaliknya.
Bus Bagong atau Harapan Jaya Mereka sendiri nggak takut kalau harus menyalip dan memakan lajur kanan. Lawannya yang harus minggir. Kenek terus monitor bus di belakangnya, sopir tancap gas.
Rasanya seperti naik wahana roller coaster. Sangat menegangkan nai kbus Bagong atau Harapan Jaya. Jika dari bawah bus-bus ini terasa menyebalkan, saya yang di dalam juga deg-degan, kok. Takut nabrak, takut juga nyemplung sawah. Seperti yang terjadi pada Jumat 10 Maret 2023 di Purwoasri.
Tapi ya tidak bisa dimungkiri, kecepatan waktu yang bus Bagong atau Harapan Jaya tawarkan dibanding kereta api, membuat banyak orang memilih bus. Unit bus yang baru-baru juga membuat nyaman. Beberapa bus Bagong malahan punya colokan USB di masing-masing kursi, mirip bus pariwisata. Jadi, saya memilih menikmatinya sambil TikTokan.
PoV dari dalam bus Bagong dan Harapan Jaya
Saya iseng nanya ke beberapa orang penumpang bus Bagong atau Harapan Jaya. Bagaimana point of view atau sudut pandang mereka dari atas. Meski menganggap biasa, mereka deg-degan juga ternyata.
“Senam jantung sepanjang perjalanan itu nyata adanya,” kata Widyowati.
Untuk mengatasi ketakutan ini, biasanya orang-orang memilih duduk di tengah. Antara main hape atau tidur. Entah tidur beneran atau memaksa mata merem, padahal nggak bisa.
“Wes biasa, Mas. Tinggal tidur ae, pilih kursi tengah,” saut Hendra.
Kurang ajarnya, ada juga yang menganggap ini seru. “Seru, ini seninya,” kelakar Sigit. Padahal, yang di bawah taruhan nyawa. Dulu, sebelum ada tol, menurutnya lebih seru. Selalu lewat jalur arteri.
Sigit meminta saya mengamati, mana orang yang biasa naik bus atau mereka yang baru pertama kali merasakan ketegangan di jalur ini.
“Yang anteng itu berarti orang lama, yang resah, kaget ketika banting setir itu biasanya orang baru,” kata dia.
Mereka seperti tidak bisa memaksa pak sopir bus Bagong atau Harapan Jaya buat mengurangi gas. Enaknya memang memilih menikmati, dan berharap tidak terlalu membahayakan pengendara lain, terutama dari arah berlawanan.
Jejak kelam kecelakaan
Selain di Purwoasri, kecelakaan bus Bagong dan Harapan Jaya di Kediri memang cukup sering. Terakhir, bus bernomor polisi AG 7427 US itu tabrakan dengan motor Honda CBR dengan plat nomor AG 4106 ECD.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Kediri-Tulungagung di Desa Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih pada Kamis (1/5/2025) sekitar pukul 11:30 WIB.
Tak jarang korbannya meninggal dunia, seperti yang terjadi di Simpang Empat Baruna. Bus Harapan Jaya mengambil jalur kanan dan menabrak Alfin Setiawan, pedagang asongan berkebutuhan khusus asal Lingkungan Tirtoudan, Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren.
Korban sempat dilarikan ke RS Bhayangkara, namun nyawanya tidak tertolong akibat luka parah yang dideritanya. Malik Alfian (59), warga Desa Purwodadi, Kecamatan Kras, yang merupakan sopir bus Harapan Jaya, ditetapkan sebagai tersangka.
Baru-baru ini juga viral video ribut-ribut antara sopir bus Bagong dan pengendara mobil Calya di Tulungagung. Sopir dan krunya dianggap biang masalah jalanan.
Polisi kemudian memberi sanksi tilang kepada pengemudi bus tersebut karena berusaha menerobos lampu merah. Selain itu, pihak pengelola bus juga memberi sanksi skorsing terhadap pengemudi tersebut.
Penulis: Yanuar Dedy
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Bus Harapan Jaya Jawa Timuran Busnya Orang-orang Tak Punya Pilihan: Jauh dari Kemewahan, “Menyiksa” Sepanjang Perjalanan dan catatan lainnya di rubrik OTOMOJOK.












