Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Malam Jumat

Pengalaman Anak Indigo Jualan Pusaka Keramat dan Jadi Dukun

Redaksi oleh Redaksi
31 Januari 2019
0
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sebagai anak indigo, tentu susah bagi Bambang untuk memiliki hidup normal. Jika ia mencoba cuek pada pusaka yang ditemuinya, badannya langsung panas-dingin!

Namanya Bambang, usianya masih 23 tahun. Masih muda memang, tapi pengalamannya sudah banyak, khususnya yang berhubungan dengan dunia gaib. Soalnya, suka atau tidak suka, Bambang terlahir sebagai anak indigo.

Sebagaimana yang kita ketahui, anak indigo punya keistimewaannya tersendiri. Dalam kasus Bambang, ia tak bisa hangout dengan tenang dengan teman-temannya setiap hari. Pasalnya, setiap kali ia berjalan-jalan, tak jarang ia merasakan sesuatu—seperti radar—tumbuh di dalam tubuhnya. Secara misterius, dirinya langsung mengerti bahwa, di jarak sekian kilometer dari tempatnya berdiri, ada sebuah pusaka dan benda keramat yang menunggu untuk diambilnya.

Pusaka yang dimaksud Bambang bermacam-macam, kadang berupa keris, tak jarang pula berupa batu merah delima. Entah bagaimana dan kenapa, Bambang dan pusaka adalah dua hal yang saling berkaitan. Jika Bambang mencoba cuek dan tidak datang menghampiri serta “mengamankan” pusaka yang ditemuinya lewat radar ke-indigo-annya, badannya langsung panas-dingin dan tak nyaman.

Dengan keadaan seperti itu, tentu susah bagi Bambang untuk memiliki hidup normal. Bayangkan saja kalau ia sedang asyik jalan dengan kekasihnya atau teman-teman satu gengnya. Kan nggak seru kalau tiba-tiba Bambang bilang, “Bentar, ya, Sayang, aku harus ke bawah pohon beringin di gang itu soalnya mau nggali tanah dan ambil keris di dalamnya.” Hadeh!

Lantas, dibawa ke manakah pusaka-pusaka yang Bambang temukan?

Sebagai anak milenial, Bambang memadukan koleksi pusaka-pusaka gaib yang ditemuinya tadi dengan kecanggihan teknologi untuk…

…berjualan online!!!

Ya, benar. Bambang memutuskan untuk menjual semua pusaka yang ia temui: keris pusaka, rantai babi. bambu pethok, batu delima, dan lain sebagainya. Seluruhnya ia jual di bawah harga rata-rata, menjadikan barang dagangannya menjadi incaran pembeli ekonomis.

Meski harganya murah, nyatanya Bambang bisa mengumpulkan uang cukup banyak dari pekerjaan anehnya ini. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit—begitulah yang terjadi pada Bambang si anak indigo. Lama kelamaan, hal ini tak lagi dirasa mengganggu karena ia justru bisa mendapatkan uang sendiri lewat pusaka-pusaka tadi.

Tapi ada satu masalah: Bambang belum lulus-lulus dari kampus! Skripsinya terbengkalai sekian lama karena ia keasyikan keliling kota mencari pusaka dan menentukan marketplace mana yang akan ia gunakan. Beberapa pembeli meminta COD, sehingga waktunya cukup banyak tersita sebagai juragan pusaka. Skripsi jelas tidak masuk ke daftar prioritasnya!

Kabar ini sampai juga ke telinga bapak Bambang. Sekonyong-konyong, bapak Bambang langsung menyusul Bambang di kota perantauannya dan menuntutnya menyelesaikan skripsi. Bambang memang belum pernah bercerita alasan kenapa ia terlambat lulus, pun demikian dengan keadaan indigonya. Tapi, saat ia akan membuka mulut untuk berargumen, bapaknya berkata,

“Sudahlah, Bapak tutup saja mata batinmu biar ndak aneh-aneh lagi.”

Loh, loh, loh, ternyata bapaknya Bambang malah lebih sakti daripada Bambang!!!

Sejak itu, kehidupan Bambang berubah 180 derajat. Ia tidak lagi bisa mendeteksi keris yang tersembunyi, atau batu-batu tua yang bertuah. Hidupnya cuma dipenuhi Bab 1 sampai 5 di skripsinya, lengkap dengan coretan revisi dari dosen. Uang sisa-sisa penjualan pusaka kini sudah habis untuk bayar fotokopi dan ngejilid skripsi.

Singkat cerita, Bambang berhasil lulus. Kado terindah dari bapaknya yang tak dilupakan Bambang pun hadir: ucapan selamat dan…

…ke-indigo-annya kembali!!!

Apakah Bambang kembali berjualan skripsi, eh berjualan pusaka setelah menyelesaikan skripsi? Ternyata tidak demikian, Saudara-saudara.

Dengan kemampuannya sebagai anak indigo, karier Bambang kini sudah naik tingkat lebih tinggi: menjadi dukun yang bergelar sarjana. Sungguh, strategi ini nyatanya mampu meningkatkan kepercayaan klien perdukunan yang butuh bukti dari sisi akademik.

Bravo, Bambang! Kami tunggu cerita gaibnya! (A/K)

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: anak indigobatu merah delimadukunkerispusaka keramatskripsi
Iklan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Penyesalan mahasiswa biarkan kuliah berantakan dan tinggal skripsi hingga DO gara-gara putus cinta. Kecewakan ibu karena susah cari kerja MOJOK.CO
Ragam

Tinggalkan Skripsi Gara-gara Urusan Asmara, Berujung DO dan Sakiti Ibu hingga Susah Cari Kerja

19 Juni 2025
UGM Kampus Terbaik yang Nggak Punya Dosen Problematik MOJOK.CO
Esai

Kuliah di Kampus Besar Seperti UGM Bukan Hanya Soal Gengsi, Salah Satunya Cari Aman dari Dosen Problematik

17 Juni 2025
Kenapa Sih Dosen Pembimbing Cenderung Mempersulit Mahasiswa?
Movi

Kenapa Sih Dosen Pembimbing Cenderung Mempersulit Mahasiswa?

22 September 2024
Dosen Pembimbing (Dosbing) Skripsi di Universitas BSI Tak Ruwet MOJOK.CO
Kampus

Tak Ada Dosen Pembimbing Skripsi Ruwet dan Ilang-ilangan di Universitas BSI, Mahasiswa Dimudahkan Lulus

19 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pemuda Jogja bisa kerja dengan gaji senilai perusahaan Amerika Serikat. MOJOK.COA

Pertama Kali Dapat Kerja di Jogja sambil Kuliah, Kaget Bisa Dapat Cuan Senilai Perusahaan Besar di Amerika Serikat

20 Juni 2025
Orang Kebumen pertama kali ke Jepang, bingung perkara toilet MOJOK.CO

Orang Kebumen Pertama Kali Nginep di Jepang: Bingung Cara Pakai Toilet sampai Cebok Pakai Botol Air

14 Juni 2025
Duta Sheila on 7: Duta Bapak-bapak Kampung yang Sayang Anak MOJOK.CO

Kegelisahan Seorang Bapak yang Punya Anak Perempuan dan Pentingnya Aktif Ikut Ronda di Kampung seperti Duta Sheila on 7

20 Juni 2025
Lomba Bidar Palembang Budaya Betulan, Bukan Sound Horeg MOJOK.CO

Saya Resah Melihat Palembang ketika Budaya Bodoh Bernama Sound Horeg dan Organ Tunggal Dianggap Pesta Rakyat Seperti Lomba Perahu Bidar

19 Juni 2025
Innova Zenix Tidak Otentik, Kalah Populer dari Innova Reborn MOJOK.CO

Innova Zenix Bisa Menjadi Penyesalan Toyota karena Melahirkan Mobil Tidak Otentik dan Ternyata Innova Reborn Belum Habis

16 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.