Sebelum ada jasa pesan antar makanan seperti GoFood, Ribut Fajariyanto (47) mengaku kepayahan dalam membuka warung One Stop Parking, bisnis kulinernya di Jogja. Berkat upayanya yang tak pernah menyerah dalam belajar, ia bisa meraih omset sebesar Rp50 juta per bulan.
Kuliner One Stop Parking di Jogja diakui Presiden SBY
Sebetulnya, Ribut tak punya kemampuan memasak yang mumpuni. Bisa dibilang, niatnya membuka One Stop Parking berawal dari ketidaksengajaan, saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyambangi Jogja pada tahun 2015 lalu.
Ketika itu, SBY yang menginap di Gedung Agung Jogja meminta stafnya untuk membeli Lodeh Kluwih, masakan favoritnya. Namun, pihak protokoler mengaku kebingungan karena masakan rumahan tersebut jarang dijual di warung-warung.
Kebetulan, protokoler presiden itu adalah tetangga Ribut. Ia lalu menghubungi Ribut dan bertanya, di mana ia bisa membeli Lodeh Kluwih yang enak di Jogja. Alih-alih menjawab, Ribut juga kebingungan karena selama ini ia jarang menjumpai pedagang Lodeh Kluwih.
“Dulu, jarang sekali orang jual Lodeh Kluwih di pinggir-pinggir jalan atau warung. Nggak seramai sekarang,” ujar Ribut kepada Mojok, Kamis (20/8/2025).

Ribut yang saat itu belum punya usaha bisnis makanan pun ikut kebingungan mencari tempat rekomendasi yang enak, sementara permintaan Presiden SBY itu harus segera diantar. Tak habis ide, Ribut langsung meminta tolong mertuanya untuk memasakan Lodeh Kluwih.
“Suami mertua saya itu adalah kontraktor. Zaman dulu namanya pemborong, yang ngasih makan tukang-tukang. Nah, beberapa kali mertua saya ini suka masakin Lodeh Kluwih. Jadi saya minta beliau masakan satu panci khusus buat Pak SBY. Akhirnya cocok,” tutur Ribut.
Harus mau belajar dan selalu berinovasi
Di tahun yang sama, Ribut juga baru saja resign dari tempat kerjanya di Jakarta. Dulu, ia bekerja di bidang IT dan memutuskan kembali ke tempat asalnya, Jogja. Di tengah sesi mencari kerja itulah, Ribut seolah menemukan jalan takdirnya dengan memberi hidangan Lodeh Kluwih kepada SBY.
Tanpa babibu lagi, Ribut akhirnya membuka usaha kuliner yang ia namakan dengan One Stop Parking.
Mulanya, tempat jualan Ribut adalah warung biasa yang bahkan tidak terletak di pinggir jalan besar, sehingga sulit ditemukan. Untungnya, tak lama kemudian program GoFood masuk di Jogja. Ribut yang melihat adanya peluang langsung mendaftarkan One Stop Parking miliknya di GoFood.
“Saya harus siap belajar dan selalu berinovasi untuk meng-update produk lagi yang relevan dengan market. Kompetisi yang semakin ketat, serta harga bahan baku yang tidak stabil atau naik turun,” ujar Ribut.
Omset One Stop Parking melejit

Setelah mendaftarkan usaha One Stop Parking miliknya di GoFood, Ribut mengaku belum mendapatkan hasil yang signifikan. Ia pernah melamun selama satu minggu karena tidak dapat pesanan.
“Saya ingat betul, One Stop Parking itu saya daftarkan tanggal 13 Maret 2016. Lalu, saya baru dapat pesanan pertama kali di tanggal 20 Maret 2016,” kata Ribut.
Menurut analisisnya, sepinya pembeli waktu itu karena GoFood belum seterkenal sekarang. Banyak masyarakat yang masih bingung cara memanfaatkan fitur Gojek tersebut, bahkan mengunduh aplikasinya.
Apalagi di masa itu, tren gawai juga belum berkembang seperti sekarang. Banyak masyarakat yang masih menggunakan gawai 3G. Sehingga, kata Ribut, pasarnya masih belum besar. Jadi wajar jika bisnisnya tak terlalu lancar.
“Jadi waktu itu saya benar-benar mulai dari nol. Nggak tahu harus belajar di mana? Mulai dari mana? Akhirnya, saya belajar secara otodidak,” kata Ribut.
Selang belajar selama seminggu, barulah Ribut bisa mendapat pesanan setidaknya 5 orang per hari. Setiap pesanan yang ia terima, Ribut akan mendapat keuntungan sebanyak Rp40 ribu. Maka total yang ia dapat dalam sehari adalah Rp200 ribu.
Tak puas dengan pencapaian tersebut, Ribut terus belajar mengembangkan bisnisnya dengan mempelajari dunia digital. Karena punya keahlian dasar di bidang IT, ia mengaku tak terlalu kesulitan mempelajari algoritma, desain, bahkan SEO.
“Sekarang, warung One Stop Parking milik saya rata-rata pesanannya sekitar 50 dalam sehari,” ujar Ribut.
Jika ditotal, keuntungannya bisa mencapai Rp50 juta per bulan. Dari kesuksesannya itu, Ribut akhirnya ditunjuk sebagai mentor Komunitas Partner GoFood (KOMPAG). Salah satu komunitas yang dibentuk Gojek untuk memberi pelatihan termasuk di bidang digitalisasi kepada para pelaku UMKM.
Ditunjuk jadi mentor KOMPAG

Anggota KOMPAG terdiri dari para pelaku UMKM di lingkup nasional. Mereka rutin melakukan brainstorm serta Pojok Belajar antar merchant. Di sana, mereka membahas tema berdasarkan aspirasi dan kebutuhan anggota.
Head of Corporate Affairs Regional Gojek Wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah & Yogyakarta, Guntur Arbiansyah mengatakan pentingnya teknologi bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis mereka.
“Aplikasi GoFood merchant itu menjadi pilihan atau on demand saat ini. Pertama, karena akses ke pasarnya pasti lebih luas. Kedua, memudahkan dalam transaksi digital. Ketiga, manajemen pemasaran yang lebih efektif,” jelas Guntur.
Guntur mengungkap, sejauh ini anggota KOMPAG di Facebook tercatat sebanyak 141 ribu orang. Dalam dua minggu sekali, Gojek memberikan pelatihan yang dibutuhkan pelaku UMKM secara tatap muka.
“Jadi Pak Ribut selaku mentor sekaligus pemilik One Stop Parking nanti akan membagikan ilmunya, sekaligus mendampingi para pelaku UMKM ini mulai dari nol. Bahkan sesederhana cara mengunduh atau mendaftarkan bisnis mereka,” ucap Guntur.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Keajaiban dari Segelas Jamu Legendaris Bu Tari, Rujukan bagi Mereka yang Mulai Putus Asa dalam Hidup atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












