Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Sulitnya Menjadi Penjaga Jalan Lintasan Kereta Api, Harus Tahan dengan Kelakuan Pengendara Menerobos Palang

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
13 Desember 2024
A A
Sulitnya Menjadi Penjaga Jalan Lintasan Kereta Api, Harus Tahan dengan Kelakuan Pengendara Menerobos Palang. MOJOK.CO

ilustrasi - penjaga jalan lintasan kereta api yang bertugas di pos. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Penjaga Jalan Lintasan (PJL) kereta api harus siap kerja ekstra menjelang libur natal dan tahun baru. Jadwal kereta api yang melintas memang tak jauh berbeda, tapi kemacetan sering terjadi. Belum lagi, ulah warga yang suka menerobas palang atau meletakkan batu di atas rel harus selalu diantisipasi.

***

Handy talkie milik seorang penjaga jalan lintasan (PJL) kereta api terus berbunyi. Suara dari seberang sambungan radio mengumumkan satu persatu jadwal keberangkatan kereta api. Sambil mendengarkan laporan itu, Junarto (39) yang sedang bertugas terus menyimak kertas yang tertempel di dinding.

Seharusnya, tak lama lagi kereta yang melintas di jalur Stasiun Kalasan, Jogja menuju Stasiun Maguwo berangkat. Namun, sebelum sirine palang jalan kereta api berbunyi, sebuah dump truk malah terhenti di atas rel. 

Jika kereta api sedang dalam perjalanan, Junarto siap keluar dari posnya sambil membawa bendera berwarna merah. Dia akan berlari ke arah kedatangan kereta, lalu mengacungkan tanda bahaya. Mendesak kereta api berhenti.

Beruntung, dia tak harus melakukan itu. Sebab, posisi kereta api masih berada di Stasiun Brambanan. Junarto berhasil menghubungi pihak stasiun lewat handy talkie miliknya.

“Break, break!” ucap Junarto. Lalu, menginformasikan kondisi yang terjadi di sekitar Stasiun Kalasan. 

Petugas kereta api di Jogja. MOJOK.CO
Junarto sedang bertugas di posnya. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Untuk menghindari peristiwa luar biasa hebat (PLH) antara kereta api dengan truk, pihak stasiun sepakat agar jadwal keberangkatan sedikit terlambat. Berkat bantuan warga juga, truk yang tersangkut di rel kereta api berhasil lolos dan bisa kembali melaju.

“Itu pengalaman menegangkan dan tahun pertama saya menjadi petugas di tahun 2020,” ucap Junarto saat saya temui di sela kesibukannya bertugas, Minggu (17/11/2024).

Penjaga Jalan Lintasan (PJL) kereta api tak boleh lengah

Saya menjumpai Junarto di Pos JPL 329 Stasiun Kalasan saat dia mendapat tugas jaga malam. Biasanya, penjaga jalan lintasan (PJL) kereta api memiliki tiga shift kerja yakni pagi, siang, dan malam. Masing-masing shift berlangsung selama 8 jam.

Sambil berbincang dengan saya, Junarto terus menatap sekitar perlintasan kereta api lewat kaca jendela posnya. Dia merasa bertanggung jawab penuh atas keselamatan pengendara. Setidaknya, dia berharap tidak ada kejadian darurat seperti dulu.

Di antara suara radio yang tak pernah berhenti, Junarto terus mencatat jumlah kereta yang sudah lewat sejak pagi. Jika ditotal dari waktu shift malamnya, seharusnya ada sekitar 50 kereta yang terjadwal melintasi pos tersebut.

Petugas kereta api di dekat Stasiun Kalasan. MOJOK.CO
Junarto sedang mengamati pengendara jalan dan memperhatikan palang kereta api. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

“Pedoman saya ya ini, alat radio. Tidak boleh mengandalkan telepon genggam, itu cuma alat bantu,” kata Junarto.

Oleh karena itu, dia harus fokus. Seragamnya harus selalu rapi sesuai aturan kedinasan. Jika kereta datang, dia harus siap memakai topinya dan memberikan salam kepada masinis. 

Iklan

Suka geram kalau ada warga yang “ngawur”

Kadang-kadang, Junarto suka geram dengan anak kecil yang mainan di area rel. Selain berbahaya karena potensi tertubruk kereta, anak-anak itu sering meletakkan batu di atas rel. Biasanya, Junarto akan memberitahu langsung ke warga sekitar agar dibantu mengingatkan.

“Itu bisa dilihat bekas (batu)nya di rel banyak,” ujar petugas jalan lintasan (PJL) kereta api itu.

Meletakkan batu di atas rel dapat membahayakan perjalanan kereta api. Selain itu, orang yang main-main meletakkan batu di atas rel kereta api dapat dijerat secara hukum. Berdasarkan Pasal 181 ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, hukumannya bisa penjara paling lama tiga bulan atau denda hingga Rp15 juta.

Petugas jalan lintasan kereta api menyapa masinis. MOJOK.CO
Junarto sedang menyapa masinis saat kereta api melintas. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Tak hanya ulah iseng dari warga yang membuatnya geram. Biasanya, pengendara sering kali tidak patuh dengan tanda peringatan. Pengendara motor, kata Junarto, kerap menerobos palang jalan kereta api, bahkan saat sudah tertutup.

“Saya nggak mau ambil pusing, saya biarkan saja daripada cekcok,” ucapnya.

Untuk menutup palang, Junarto hanya perlu menekan tombol. Selanjutnya palang akan bergerak. Namun, ada juga palang yang menggunakan tuas dan perlu diputar secara manual. Palang biasanya ditutup ketika genta – alat yang mengeluarkan sirine berbunyi.

Penjaga Jalan Lintasan (PJL) kereta api harus kerja ekstra

Mendekati momen libur natal dan tahun baru, Junarto sudah siap untuk bekerja secara ekstra. Sebab, kata dia, Jalan Jogja-Solo dusun Dogongan, Kelurahan Tirtomartini, Kecamatan Kalasan, Sleman, dekat posnya itu sering macet dan membuat kendaraan mengular panjang.

“Ini kan palangnya jadi nggak bisa nutup. Akhirnya saya harus keluar membantu petugas jalan yang lain, membunyikan sirine, dan ngatur jalan secara manual,” ujar petugas jalan lintasan (PJL) kereta api itu.

Stasiun Kalasan Jogja bagian peron. MOJOK.CO
Dinding peron Stasiun Kalasan Jogja yang penuh vandalisme. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Susananya memang berbeda saat saya berkunjung ke sana. Alih-alih ramah, jalanan belum cukup padat. Walaupun kereta api sudah lewat sebanyak empat kali dalam waktu 45 menit.

Tak jauh dari pos Junarto, sekitar 120 meter, ada Stasiun Kalasan yang masih berdiri tapi tidak lagi beroprasi. Stasiun itu resmi dinonaktifkan sejak tahun 2007. Bangunannya nampak sudah tidak terawat.

Selama empat tahun bekerja di sana, Junarto mengaku belum pernah melihat penampakan, meski jadwal jaganya sampai pukul 22.00 WIB. Namun, dia memang pernah mencium bau busuk ketika bertugas di posnya saat malam. 

Namun, saat dicek di semak-semak maupun sekitar pos, tidak ada sampah atau bangkai hewan di sana. Bagi Junarto, pengalaman yang menegangkan tetaplah saat dia bertugas menghadapi situasi darurat.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: 5 Fakta Penjaga Perlintasan Kereta

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 14 Desember 2024 oleh

Tags: kerja keras petugas kereta apikeselamatan penjaga palang keretaliburan natal dan tahun barupilihan redaksitugas penjaga kereta api
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO
Catatan

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.