Mampu beli motor pribadi dari gaji harian
Masalahnya tak berhenti sampai di situ. Ia juga pernah difitnah oleh pembeli di pasar yang mengaku pernah membeli taoge Azizah. Ia berujar taoge yang Azizah jual sudah busuk. Padahal seingat Azizah, orang itu tak pernah beli di lapaknya. Azizah mengaku hampir menghafal semua pelanggannya dan ia jamin taogenya selalu bagus.
“Belum lagi kalau pembelinya itu komplain inilah, itulah dan kalau nawar harga itu di luar nurul (nalar),” kata Azizah, “tapi dengan komplain itu aku jadi tau kurangnya apa sih dan bisa memperbaikinya,” lanjutnya.
Satu plastik taoge Azizah yang berisi 250 gram dijual dengan harga seribu. Dari penjualan taogenya itu, Azizah mampu meraup untung sekitar Rp5 juta dalam sebulan. Bahkan dari gajinya itu, ia mampu membeli sepeda motor pribadi.
“Aku juga pernah kehilangan uang Rp10 juta pertamaku yang susah payah aku kumpulkan selama 2 tahun, padahal uang itu aku ingin aku gunakan untuk nanti tabungan menikah biar nggak terlalu memberatkan orang tua,” tuturnya.
Terbiasa dirundung hingga tak malu sebagai lulusan SMA
Selama membuka lapak di pasar, tak jarang ada pelanggan yang nyinyir dan memandangnya sebelah mata, karena masih muda (Gen Z) dan hanya lulusan SMA. Meski menjual taoge tidak termasuk daftar cita-citanya dulu, tapi justru pekerjaan itulah yang bikin Azizah bisa bertahan hingga sekarang.
“Selagi halal dan ngehasilin cuan ngapain gengsi. Aku pikir bisa sekuat sekarang karena dari kecil aku udah biasa dihina, di-bully, dikucilkan, hanya karena aku punya penyakit darah manis (prurigo),” kata Azizah.
“Walaupun sembuhnya sulit tapi akan ku buktikan ke orang-orang yang dulu menghina aku, bahwa aku nggak sejelek seperti yang dulu mereka katakan,” lanjutnya.
Azizah meyakini jika dia tidak berani mengambil risiko lebih jauh, maka dia tidak akan mendapatkan apapun dan hanya jalan di tempat.
“Hiduplah dengan penuh keberanian, sebab dari keberanian itu mana tahu ada nasib baik untuk kehidupanmu di masa yang akan datang,” kata Azizah.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Menepis Gengsi Jadi Pedagang Keliling usai Lulus SMK, meski Selalu Dihina yang Penting Bisa Bantu Ekonomi Keluarga atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.















