ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Curahan Hati Seorang Ibu yang Anaknya Nggak Bisa Ikut SNBP Gara-gara Anomali di SMKN 2 Depok Sleman

Agung Purwandono oleh Agung Purwandono
26 Februari 2024
0
A A
Curahan Hati Seorang Ibu yang Anaknya Nggak Bisa Ikut SNBPT Gara-gara SMKN 2 Depok Sleman MOJOK.CO

Ilustrasi Curahan Hati Seorang Ibu yang Anaknya Nggak Bisa Ikut SNBPT Gara-gara SMKN 2 Depok Sleman. (Mojok.co)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Ada 350 siswa SMKN 2 Depok, Sleman yang tidak bisa ikut kesempatan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Gara-gara sekolah yang nggak responsif.

***

Mojok menjumpai, Nana (45)* di rumahnya, Sleman, Yogyakarta selepas Yogyakarta diguyur hujan deras, Minggu (15/2/2024).  Ia sudah pasrah dengan nasib anaknya, Riko (17)* yang kemungkinan besar tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). 

Ini karena tempat anaknya sekolah yaitu SMKN 2 Depok, Sleman tidak bisa menyelesaikan finalisasi di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) dalam sistem Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).

Sekolah yang juga punya nama tenar, Stembayo ini merupakan satu-satunya sekolah di DIY yang tahun ini tidak bisa mengikuti SNBP. 

“Anak saya itu dulu sebenarnya pingin sekolah umum, bukan SMK. Namun, karena pas musim covid dan dia kena, jadi nilai-nilai SMP-nya agak menurun sehingga tidak masuk ke SMA yang ia inginkan,” kata Nana. 

Anaknya akhirnya masuk di SMKN 2 Depok. Sebagai penebusan tidak bisa masuk SMA favoritnya, anaknya ingin masuk ke kampus angan-angannya, yaitu UGM. Untuk memastikan itu, maka sejak kelas X hingga kelas XII, anaknya tersebut belajar sungguh-sungguh. 

“Targetnya SNBP di UGM. Kalau ujung-ujungnya seperti ini, sedih banget kayak melihat perjuangan dia selama tiga tahun ini itu sia-sia,” kata Nana.

Nana mengatakan, bukan hanya anaknya saja yang gagal untuk ikut SNBP di SMKN 2 Depok, tapi juga 350 anak lainnya yang sudah dinyatakan eligible untuk ikut SNBP. Eligible sendiri artinya memiliki kualitas yang dibutuhkan atau memenuhi kondisi/syarat yang diperlukan untuk mendaftar SNBP.

Berawal dari SMKN 2 Depok yang nggak komunikatif pada siswa

Nana bercerita sejak akhir tahun murid-murid di SMKN 2 Depok sudah bertanya ke pihak sekolah soal informasi SNBP. Namun, jawabannya meminta anak-anak untuk bersabar menunggu pengumuman resmi. 

“Desember itu anak-anak sudah mengumpulkan rapor untuk pengurusan syarat,” kata Nana. 

Melihat laman Kemendikbud.go.id, alur SNPMB jalur SNBP diawali dengan pengumuman kuota sekolah pada 28 Desember 2023, masa sanggah kuota sekolah pada 28 Desember 2023 hingga 17 Januari 2024. Kemudian registrasi akun SNPMB Sekolah, 08 Januari – 08 Februari 2024 dan registrasi akun SNPMB siswa, 08 Januari – 15 Februari 2024.

Adapun pengisian PDSS berlangsung 9 Januari sampai dengan 9 Februari 2024 serta pendaftaran SNBP pada 14 sampai dengan 28 Februari 2024. Sedangkan pengumuman hasil SNBP pada 26 Maret 2024.

“Nah tapi dari akhir Desember itu sekolah seperti kurang berkomunikasi dengan siswa, sampai kemudian siswa yang aktif bertanya ke pihak sekolah,” kata Nana. 

Data siswa eligible SNBP SMKN 2 Depok berubah-ubah

Hingga tanggal 4 Februari 2024, siswa belum mendapat kepastian, siapa saya yang masuk eligible untuk ikut SNBP. Siswa bertanya karena proses PDSS sudah berlangsung dari 9 Januari hingga 9 Februari 2024. Namun, hingga 4 Februari siswa tidak mendapat kabar siapa saja yang eligible.

“Karena nggak mendapat respon, siswa kembali bertanya pada 7 Februari dan baru kemudian sekolah mengirimkan data siswa yang eligible. Namun, di tanggal 8 dan 9 sekolah mengabarkan ada revisi di siswa yang eligible,” kata Nana. 

Menurut Nana, tanggal 9 Februari pukul 15.00 adalah waktu terakhir untuk mengisi PDSS. Sehingga siswa di sore harinya berinisiatif untuk melihat di web SNPMB jika status SMKN 2 Depok mendapatkan status tidak selesai dalam pengisian PDSS.

Saat itu sekolah diam saja dan tidak mengkomunikasikan ke siswa. Orang tua dan siswa sempat berharap proses finalisasi PDSS bisa selesai saat pemerintah mengumumkan perpanjangan pengisian PDSS hingga Senin, 12 Februari 2024, pukul 15.00. 

“Kurang dua jam penutupan, ada informasi resmi dari sekolah ke siswa di grup WA yang minta maaf karena tahun ini SMKN 2 Depok tidak bisa menyelesaikan finalisasi data eligible. Jadi bayangkan saja anak-anak yang sudah masuk eligible tiba-tiba ada pengumuman seperti itu,” jelas Nana. 

Kirim tim ke Jakarta untuk cari solusi

Menurut Nana, orang tua siswa kemudian tidak tinggal diam. Mereka datang ke sekolah untuk minta penjelasan terkait nasib anak mereka. Menurut sekolah, alasan tidak selesainya pengisian PDSS karena faktor anomali. Pengisian data dari tim PDSS sekolah yang tidak ada bimbingan dari pusat. Dan dalam pengisian tersebut ada keraguan sehingga tidak terkejar waktu pengisian sampai finalisasi.

Pihak sekolah sendiri sebenarnya mencoba mencari solusi dari persoalan yang ada. Menurut Nana, informasi yang orang tua dapatkan, kepala sekolah SMKN 2 Depok, yang baru menjabat di akhir Desember 2023 ini baru tahu ada persoalan di PDSS pada tanggal 8 Februari 2024 atau sehari sebelum penutupan. 

Tanggal 12 Februari 2024 sekolah berkirim surat ke Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Dalam salinan surat yang Mojok baca, tertulis jika kendala yang sekolah hadapi adalah karena terdapat 4 program keahlian 4 tahun yang sekarang siswanya masih duduk di kelas 12, terdaftar  di sistem PDSS yang seharusnya mereka terdaftar di PDSS 2025. Sehingga sekolah tidak bisa melakukan finalisasi sampai sistem PDSS tutup. 

Selain berkirim surat, di tanggal 12 Februari 2024 juga, SMKN 2 Depok  mengirimkan tim ke Jakarta untuk meminta solusi dari persoalan yang mereka hadapi.

Baca halaman selanjutnya

Masih ada harapan sangat kecil untuk siswa SMKN 2 Depok ikut SNBP

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 26 Februari 2024 oleh

Tags: slemansmkn 2 depokSNBPSNBP 2024SNPMB
Iklan
Agung Purwandono

Agung Purwandono

Jurnalis di Mojok.co, suka bercocok tanam.

Artikel Terkait

Sisi suram kos pasutri di Sleman Jogja MOJOK.CO
Ragam

Sisi Suram Kos Pasutri Jogja, Tetangga Tak Tahu Batasan hingga Jadi Kedok “Hubungan Terlarang”

17 Mei 2025
Candi Prambanan, Sleman. MOJOK.CO
Ragam

Bak Primadona bagi Wisatawan di Tengah Kondisi Ekonomi yang Lesu, Prambanan Jadi Tempat Hiburan bersama Jumbo

8 April 2025
Jogja Sejuk dan Rindang Seperti Sleman Hanya Impian Palsu MOJOK.CO
Esai

Mengidamkan Semua Ruas Jalan Penting di Jogja Sejuk dan Rindang Seperti Padukuhan Pangukan Sleman

7 April 2025
Mbah Goen, dalam peluncuran buku bertajuk "Ketika Orang Biasa Menulis Buku" di Akademi Bahagia, Sleman, Jogja MOJOK.CO
Ragam

Kesempatan Orang Biasa untuk Menulis Buku, Dobrak Standardisasi Kampus Khas Rezim Akademik

23 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Calo Terminal Terboyo Lebih Gila dari Bungurasih MOJOK.CO

Calo Terminal Terboyo Semarang Lebih Kejam dari Calo Bungurasih, Mau ke Jogja Malah Dinaikkan Bus ke Pekalongan

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Cuti Bersama Melahirkan Kesenjangan, tapi Pekerja Tutup Mata MOJOK.CO

Cuti Bersama Melahirkan Kesenjangan di Dunia Kerja: Tidak Bisa Dinikmati oleh Semua Pekerja dan Ada Saja Perusahaan yang Semaunya

13 Mei 2025
KWT Srikandi Mrican: Menumbuhkan Harapan dari Lahan Terbatas di Tengah Kota

KWT Srikandi Mrican: Menumbuhkan Kebun Harapan dari Lahan Terbatas di Tengah Kota

15 Mei 2025
Perayaan Waisak di Candi Borobudur. MOJOK.CO

Pengunjung Candi Borobudur Capai 100 Ribu Orang Selama Libur Waisak, Ekonomi Daerah Meningkat

18 Mei 2025
Sesal bapak saat anak menjadi mahasiswa di kampus Bandung MOJOK.CO

Sesal Bapak usai Anak Kuliah dan Kerja di Bandung karena Jadi Liar, Kena HIV AIDS hingga Meregang Nyawa sebab Narkoba

16 Mei 2025
Cokelat nDalem: oleh-oleh khas Jogja selain gudeg dan bakpia MOJOK.CO

Dari Penggemar Cokelat, Jatuh Bangun Rintis Bisnis “Cokelat nDalem” hingga Bersaing di Jagat Oleh-oleh Khas Jogja

15 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.