Gaji OB bisa bantu kebutuhan keluarga
Setelah masa tiga bulan itu, Asrul kemudian menerima gaji Rp3,5 juta per bulan. Makin jauh lah gaji guru honorer.
Oleh karena itu, pihak keluarga Asrul pun tak masalah jika Asrul sebagai sarjana PBSI justru bekerja sebagai OB. Karena kenyataannya gaji sebagai OB tersebut bisa Asrul buat untuk membantu mem-back up kebutuhan sehari-hari.
“Keluarga cuma bilang, kalau emang rezekinya besok jadi guru, terima, jangan nolak” kata Asrul.
Mendapati kenyataan bahwa menjadi guru honorer amat sangat memprihatinkan, sempat terbersit penyesalan di diri Asrul, kenapa dulu ia tak pikir panjang sebelum memilih kuliah di jurusan PBSI.
Akan tetapi semua sudah terlanjur terjadi. Asrul juga mempertimbangkan pesan keluarganya untuk mengamalkan ilmunya sebagai sarjana PBSI: menjadi guru suatu hari nanti. Karena bagi keluarga Asrul, bagaimanapun guru adalah profesi yang mulia.
“Mungkin setelah saya bisa buka usaha dan cukup untuk kebutuhan saya dan keluarga, saya akan coba jadi guru di kampung, supaya tuntutannya nggak terlalu banyak dan membagikan ilmu yang saya dapat,” beber Asrul.
Reporter: Muchamad Aly Reza
Editor: Agung Purwandono
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News