Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Rumah Kakek Tua di Dalam Kompleks Candi Ratu Boko Jogja yang Tolak Dipindah Sejak 1985, Dulu Sampai Dicap Komunis

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
15 Juli 2024
A A
rumah di candi ratu boko Jogja.MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Permukiman lebih dari satu abad di dalam kompleks Candi Ratu Boko

Dulunya, area di dalam kompleks Candi Ratu Boko merupakan permukiman warga. Seingat Dawud, ada lebih dari 30 KK yang menempati rumah-rumah di dalam.

Rumah berdiri berdampingan dengan bebatuan candi. Candi Ratu Boko yang disebut juga Kraton Ratu Boko diperkirakan merupakan situs yang dibangun pada abad ke-8 oleh Wangsa Syailendra yang beragama Budha. Setelah itu, diambil alih oleh raja-raja Mataram Hindu.

Berabad-abad kemudian, ketika kerajaan-kerajaan itu runtuh, di area candi mulai banyak permukiman warga. Seperti rumah milik keluarga Dawud ini yang sudah ditinggali beberapa generasi.

“Sudah lama sekali keluarga saya tinggal di sini. Dari simbah buyut saya. Berarti sudah lebih dari 100 tahun,” tuturnya.

Bapaknya, selain menjadi petani juga dulu dikenal sebagai tukang gali sumur tradisional. Beberapa sumur warga di sekitar candi menurutnya digali oleh bapaknya. Ilmu itu juga diturunkan kepada Dawud. Namun, ia memutuskan untuk tidak menggeluti profesi sebagai penggali sumur tradisional.

rumah dalam candi ratu boko.MOJOK.CO
Rumah lain yang masih berdiri di dalam kompleks Candi Ratu Boko Jogja (Hammam/Mojok.co)

Dulu, ternak-ternak milik warga diumbar di padang rumput area perbukitan yang luas ini. Membayangkannya saja seperti syahdu sekali. Kami semakin intens mengobrol sehingga Dawud memilih mematikan radionya yang sedari tadi menyala. Lalu mengisahkan tentang awal mula kepindahan warga dari dalam area candi.

Menolak direlokasi sejak 1985, sampai dicap komunis

Meski di area depan candi, ramai pengunjung, sekitar warung ini, yang berada di ujung timur kompleks sedari tadi sepi. Ada satu dua orang yang melintas namun tidak menghampirinya.

Meski tidak tinggal di bangunan ini lagi, selain untuk menjaga warung, ikatan Dawud dengan tanah milik orang tuanya begitu mandalam. Ia ingat, saat kompleks candi hendak dipugar dan ditata pada 1985, bapaknya memilih mempertahankan tanah dan tidak mau pindah.

Dari puluhan KK, hanya lima rumah yang memilih bertahan, salah satunya milik keluarga Dawud. Ia ingat pesan bapak, bahwa tanah ini harus dijaga karena uang bisa cepat habis namun tempat ini bisa turun temurun lintas generasi.

“Dulu ya cukup ditekan supaya menjual rumah. Zaman Pak Harto kan keras to Mas. Kami sampai minta bantuan LBH yang dulu kantornya di dekat Pasar Beringharjo,” kenangnya.

“Bahkan dulu karena kekeuh nggak mau jual rumah, kami dibilang komunis. Padahal nggih mboten onten komunis-komunisan keluarga niki,” sambungnya tertawa.

Tanpa bantuan LBH, Dawud yakin tanah ini sulit bertahan. Beruntungnya, masa berat itu telah terlalui.

Sepeninggal bapaknya, sempat ada tawaran kembali untuk menjual tanah dengan luas sekitar 800 meter persegi milik keluarganya. Namun, hal itu dinegosiasikan pihak pemerintah ke kakaknya.

“Ya kalau saya ngikut saja soal itu. Urusan kakak saya. Tapi kalau ingat dulu pesan bapak nggih tanah ini perlu dijaga terus,” tuturnya.

Iklan

Jam sudah menunjukkan pukul setengah lima, wisata Candi Ratu Boko Jogja tutup pukul lima. Warung milik Dawud pun tutupnya menyesuaikan dengan jam tersebut.

Beruntungnya, tiba-tiba rombongan puluhan orang yang lelah berkeliling mampir di warung tersebut. Dagangan Dawud yang daritadi sepi jadi berubah menjadi ramai. Raut bahagia terlihat di wajahnya.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Bu Lasiyem, Warung Makan yang Nyempil Sendirian di Halaman Hotel Hyatt Jogja

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 15 Juli 2024 oleh

Tags: candi ratu bokoJogjakraton ratu bokopilihan redaksirumah di candi ratu bokowisata jogja
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.