Jika kebanyakan perantau mengupayakan untuk mudik di momen lebaran, lain halnya dengan Faruq* (26), bukan nama asli. Dalam kurun lima tahun terakhir ini, perantau Wonogiri di Jogja tersebut lebih bela-belain nonton bioskop di hari H lebaran ketimbang mudik ke kampung halaman. Ada alasan sentimentil yang membuat Faruq lebih memilih ke bioskop daripada pulang ke rumah.
***
Para perantau di Jogja satu per satu mulai mudik ke kampung halaman masing-masing pada Jumat, (5/4/2024). Wajah mereka tampak begitu semeringah. Mungkin karena sudah tak sabar untuk segera kumpul dan melepas rindu dengan keluarga.
Faruq pun sama. Pada dasarnya ia juga tak kalah semringah untuk menyambut momen lebaran 1445 H/2024 M ini. Hanya saja, semringahnya memang agak lain dari para perantau di Jogja pada umumnya,
“Film Siksa Kubur tayang hari H lebaran (11 April 2024). Aku antusias nonton karena memang suka banget sama sutradaranya (Joko Anwar),” ujar Faruq saat Mojok hubungi, Selasa (2/4/2024).
Faruq mengaku sebagai pencinta film. Perantau di Jogja itu selalu ingin nonton di hari-hari pertama pemutaran sebuah film. Lebih-lebih untuk film garapan sutradara yang ia sukai seperti Joko Anwar. Apalagi jika filmnya tayang di hari H lebaran, ia malah semakin bersemangat untuk datang ke bioskop.
Perantau di Jogja tak mudik karena perselisihan keluarga
Bela-belain nonton bioskop di hari H lebaran ternyata hanya menjadi satu variabel pendukung di balik tidak mudiknya Faruq ke Wonogiri, kampung halamannya. Variabel utamanya adalah sebuah perselisihan dalam keluarganya yang terjadi pada 2019 silam.
Faruq tak berkenan menceritakan secara detail mengenai perselisihan seperti apa yang terjadi pada waktu itu. Yang jelas, perselisihan tersebut pada akhirnya membuat perantau di Jogja itu memelihara dendam berlarut-larut.
Ia enggan pulang ke Wonogiri setiap hari H lebaran demi menghindari bertemu keluarga besar, lebih-lebih pada seorang saudara jauh yang disinyalir menjadi pemicu konflik pada 2019 itu. Faruq sudah sangat muak.
“Aku biasanya baru pulang di H+3 atau H+4 lebaran, saat mereka (saudara jauh) sudah nggak di Wonogiri,” ungkap lelaki yang pernah bekerja di beberapa media di Jogja tersebut.
Menemukan kehangatan di bioskop
Faruq mulai tak mudik ke Wonogiri di hari H lebaran pertama kali pada 2020. Saat itu alasannya sangat masuk akal, yakni karena Covid-19 sedang parah-parahnya.
Situasi tersebut berlanjut hingga tahun 2021. Saat itu Indonesia masih dalam proses transisi pasca pandemi. Sehingga, masih menjadi alasan yang masuk akal pula bagi Faruq untuk tetap stay di Jogja di hari H lebaran.
“Dari dua kali nggak mudik lebaran itu aku malah merasa, anjir ternyata enak juga lebaran nggak pulang ke Wonogiri,” ucap Faruq.
Kebiasaan tak mudik lebaran pun akhirnya berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Yang mana lebih sering perantau Faruq habiskan untuk nonton film di bioskop.
“Kenapa harus hari H lebaran (nontonnya)? Pertama, sudah kujelaskan tadi (ingin nonton di hari-hari awal penayangan). Sebenarnya baru tahun 2024 ini hari H. Kalau 2022 2023 nontonnya H+2,” beber Faruq.
Pada lebaran 2022, Faruq menghabiskan hari H lebaran seharian main PS di sebuah rental PS di Jogja. Ia baru ke bioskop di hari kedua lebaran. Saat itu yang tayang adalah Dr. Strange: The Multiverse of Madness.
Begitu juga pada lebaran 2023. Hari pertama lebaran Faruq lupa menghabiskan waktu dengan aktivitas apa. Yang jelas di hari kedua ia nonton tiga film di bioskop secara maraton dalam sehari. Salah satu yang memang ia incar yakni film Sewu Dino.
“Alasan kedua, itu caraku mencari hiburan di hari lebaran di Jogja. Karena teman-teman nongkrong di Jogja kan udah mudik semua. Tinggal aku sendiri,” sambungnya.
Faruq mengaku menemukan kepuasan tersendiri setiap masuk di studio bioskop pada hari H lebaran. Ia menemukan vibes hangat lebaran di antara para penonton. Kehangatan yang sudah tidak ia temui lagi di rumahnya di Wonogiri.
Bertemu dengan perantau di Jogja yang senasib
Para penonton yang ke bisokop di hari H lebaran tentu beragam. Ada orang Jogja asli, ada pula perantau yang sedang tak mudik seperti Faruq. Mereka pun pasti punya alasan khusus kenapa memilih ke bioskop di hari H lebaran.
Faruq mengaku pernah bertemu seorang perantau dari luar Jawa yang nasibnya sama persis dengan Faruq: tak mudik lebaran karena sudah tak menemukan kehangatan lagi dalam keluarganya.
“Tahun 2023, waktu maraton di bisokop. Waktu mau pindah studio, ketemu lah sama orang ini, terus ngobrol lah. Ternyata nasib kami sama persis,” jelas Faruq.
Dari situ Faruq merasa tak begitu isykal atas pilihannya lebih memilih ke bioskop di hari H lebaran ketimbang pulang ke kampung halaman. Sebab, sebelumnya ia tak jarang mempertanyakan, apakah sepatutnya ia bersikap demikian? Pasalnya, sang ibu kerap kali menyayangkan kenapa Faruq tak pernah pulang setiap hari H lebaran.
Baca halaman selanjutnya…