Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Setia Jadi Karyawan Es Goreng Pak Gatot, Bisa Beli Tanah dan Bangun Rumah Dua Lantai di Jogja

Agung Purwandono oleh Agung Purwandono
13 Maret 2024
A A
Setia Jadi Karyawan Es Goreng Pak Gatot, Bisa Beli Tanah dan Bangun Rumah Dua Lantai di Jogja MOJOK.CO

Ilustrasi Setia Jadi Karyawan Es Goreng Pak Gatot, Bisa Beli Tanah dan Bangun Rumah Dua Lantai di Jogja. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Apa yang Pardiman (58) lakukan selama lebih dari 30 tahun terakhir ini menggambarkan definisi sik penting ditelateni. Bekerja pada orang dengan menjadi penjual es goreng tidak membuatnya malu. Ia justru bangga dengan pekerjaannya yang membuatnya bisa menghidupi keluarga dan membeli tanah dan rumah dari jualan es goreng.

Karyawan Es Goreng Pak Gatot yang laris penjualannya

Begitu es goreng yang saya beli habis, saya terpaksa menyelanya untuk meminta waktu wawancara di area Sunmor UGM, Minggu (3/4/2024). Pak Pardiman seperti tak punya lelah untuk berbicara melalui headset di kepalanya. 

“Hadirin yang berbahagia, remaja dewasa, putra putri tanpa terkecuali, selamat pagi, pagi ceria di Sunday Morning. Kalau Anda ada waktu silakan monggo mampir sejenak bergabung bersama kami, Ladies. Es goreng hanya 5.000 rupiah. Adapun penggorengannya sangat sederhana….”

Saya minta maaf terlebih dahulu karena menghentikannya suaranya. Saya penasaran dengan gayanya merayu pembeli. Mengingatkan saya pada tukang obat di pasar zaman saya kecil. 

Di lokasi Sunmor UGM, saya melihat tidak kurang tiga penjual Es Goreng Pak Gatot tampak berjualan. Termasuk Pak Gatot sendiri sebagai penciptanya. Kisah perjalanan Pak Gatot menciptakan es goreng pernah Mojok tuliskan dalam Es Goreng Pak Gatot, Berbagi Tawa dan Doa untuk Muda Mudi Jogja.

“Sehari bisa menghabiskan 100 lonjor es. Satu lonjor bisa jadi tiga potong es goreng,” kata Pak Pardiman. Di Sunmor, Es Goreng Pak Gatot dijual satuanya Rp5.000 sedangkan jika membeli tiga sekaligus harganya Rp10 ribu. 

“Kalau sehari-hari jualan di Alun-alun Kidul, ya sehari bisa 1 juta sampai 1,5 juta, bisa lebih,” kata Pak Pardiman.

Pak Pardiman melayani es gorengdi Sunmor UGM, 3 Maret 2024 MOJOK.CO
Pak Pardiman melayani es gorengdi Sunmor UGM, 3 Maret 2024. (Agung P/Mojok.co)

 

Tidak mengenal apa itu cerita duka

Pak Pardiman adalah salah satu pegawai Pak Gatot paling setia. Ia mulai bekerja di tahun 1980, saat berada di akhir usia belasan. “Saya asli Wonosari, saat itu ditawari Pak De saya untuk ikut Pak Gatot jualan es,” kata Pak Pardiman. 

Ia menganggap Pak Gatot adalah orang tuanya sendiri. Ia mulai jualan es potong tahun 1986. Ketika Pak Gatot menemukan formula es goreng pada tahun 1994, Pak Pardiman menjadi ujung tombak penjualan. 

“Saya dulu jualan es goreng dengan sepeda onthel, naik turun bukit di daerah Bantul,” kata Pardiman. Ia masih ingat, harga es yang ia jual satunya saat itu masih Rp25.

Kesetiannya pada Pak Gatot membuatnya jadi tangan kanan dan orang yang paling Pak Gatot percaya. Ia sangat menikmati saat harus berjualan keliling kampung atau mangkal di alun-alun dan tempat keramaian. “Kalau ditanya peristiwa duka, nggak ada, Mas. Saya senang melakukan pekerjaan ini,” kata Pardiman. 

Baca halaman selanjutnya

Setia jadi penjual Es Goreng Pak Gatot, bisa beli tanah dan bangun rumah tingkat di Kota Jogja

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 14 Maret 2024 oleh

Tags: es gorenges goreng pak gatotkaryawan beli rumahrumahrumah di jogja
Agung Purwandono

Agung Purwandono

Jurnalis di Mojok.co, suka bercocok tanam.

Artikel Terkait

Makin ke sini pulang merantau dari perantauan makin tak ada ada waktu buat nongkrong. Karena rumah terasa amat sentimentil MOJOK.CO
Ragam

Pulang dari Perantauan: Dulu Habiskan Waktu Nongkrong bareng Teman, Kini Menghindar dan Lebih Banyak di Rumah karena Takut Menyesal

12 Desember 2025
Guru tak pernah benar-benar pulang. Raga di rumah tapi pikiran dan hati tertinggal di sekolah MOJOK.CO
Ragam

Guru Tak Pernah Benar-benar Merasa Pulang, Raga di Rumah tapi Pikiran dan Hati Tertinggal di Sekolah

8 November 2025
Sesal dulu bersikap kasar hingga menghina bapak. Kini ditampar realitas di perantauan dan mewak tiap pulang ke rumah MOJOK.CO
Ragam

Sesal Dulu Sering Kasar dan Hina Bapak, Kini Sadar Cari Duit di Perantauan dan Berkorban untuk Keluarga Tak Gampang!

28 Oktober 2025
Duka bertahun-tahun merantau di perantauan: Rumah tak seperti rumah, pulang bukan sebagai penghuni tapi tamu MOJOK.CO
Catatan

Duka Merantau Lama: Rumah Jadi Tak Seperti Rumah Sendiri, Tiap Pulang Terasa Hanya Sebagai “Tamu” Bukan Penghuni Asli

23 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan Mojok.co

Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

21 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.