Setia jadi penjual Es Goreng Pak Gatot, bisa beli tanah dan bangun rumah tingkat di Kota Jogja
Hal itu juga yang membuatnya tidak berpikir untuk ganti pekerjaan lain. “Alhamdullilah, Mas saya itu sangat bersyukur, dari jualan es itu saya bisa beli tanah, bangun rumah tingkat,” kata Pak Pardiman. Ia tiba-tiba diam tercekat. Matanya agak memerah seperti menahan air mata yang akan keluar.
“Saya itu dulu ngontrak rumah, Mas. Nggak membayangkan bisa beli tanah dan bangun rumah di Jogja,” katanya melanjutkan. Paradiman mengatakan, dari jualan es goreng Pak Gatot ia bisa membeli tanah di Wirobrajan dan membangunnya dua lantai. Dari jualan es juga ia bisa menghidupi dua anak dan istrinya.
Baginya tidak ada rasa malu, keliling kampung dengan sepeda onthel dan telolet di zaman dulu menawarkan es goreng ke orang-orang. ”Sekarang nggak perlu pakai telolet, bisa pakai rekaman atau kalau saya suka ngomong langsung,” kata Pak Pardiman.
Dari sekitar tiga penjual Es Goreng Pak Gatot, hanya Pak Pardiman yang tidak menggunakan suara rekaman. Ia lebih nyaman menggunakan suaranya langsung, meski yang ia ucapkan hampir sama dengan suara rekaman.
Anak-anak Pak Pardiman juga tidak malu dengan pekerjaan ayahnya. Satu anaknya bekerja di Pakuwon Mall Yogyakarta sedangkan satu anaknya meneruskan pekerjaannya sebagai penjual es goreng.
Tak akan berhenti jualan selama masih mampu
Pak Pardiman mengungkapkan sudah sangat bersyukur dengan pencapaian hidupnya sebagai penjual es potong. Ia juga tidak berpikir untuk mencari pekerjaan lain. “Selama badan saya masih kuat, saya tetap akan jualan,” kata Pak Pardiman.
Ia masih punya keinginan membeli rumah untuk dua anak-anaknya, tentu saja dari hasil jualan es goreng.
Penulis: Agung Purwandono
Editor: Hammam Izzuddin
BACA JUGA Es Goreng Pak Gatot, Berbagi Tawa dan Doa untuk Muda Mudi Jogja
Ikuti berita terbaru dari Mojok di Google News