Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan Mojok
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Pengobatan Herbal Pagar Nusa Tak Mau Sekadar Mengobati, Ajari Pasien Obati Diri Sendiri

Adelia Melati Putri oleh Adelia Melati Putri
30 Juli 2024
A A
Menjajal Pengobatan Herbal ala Pagar Nusa MOJOK.CO

Ilustrasi - Menjajal pengobatan herbal ala Pagar Nusa. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Semakin canggihnya zaman, banyak dokter baru yang bermunculan. Banyak inovasi pengobatan pun lahir dan bahkan dinilai lebih efektif. Seiring waktu, banyak orang cenderung lebih memilih berobat ke dokter ketimbang ke pengobatan herbal. Meski secara harga, pengobatan herbal relatif lebih murah. Namun, hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi pengobatan alternatif herbal yang sudah ada sebelumnya. Termasuk pengobatan herbal yang tengah digeluti oleh teman-teman Pagar Nusa.

Minggu, (28/7/2024) sore WIB, berlokasi di Akademi Bahagia, Sleman, Yogyakarta berlangsung workshop dengan tema Pertabiban Nusantara oleh Pagar Nusa. Workshop tersebut mengusung tiga agenda utama yaitu, meracik obat herbal, reposisi tulang sendi, dan cek aura.

Workshop ini terbuka untuk umum, sehingga siapapun bisa datang tanpa batasan usia. Pantauan langsung di lapangan, belasan orang: muda dan tua, berbaur jadi satu untuk menyimak penjelasan para pengisi: Ari Agus Maftuhin selaku Wakil Sekretaris Umum PP Pagar Nusa, Khamim Maskur, dan Sri Rejeki. Ketiganya sudah bertahun-tahun menggeluti dunia pengobatan herbal.

Menjajal aneka macam terapi pengobatan herbal ala Pagar Nusa

Ari dan Khamim membuka ruang bagi para peserta untuk konsultasi terkait keluhan masing-masing. Para peserta sontak saling bergantian mengungkapkan apa yang bermasalah dari tubuh mereka. Saya mencatat beberapa keluhan dari mereka, antara lain sering nyeri di bagian kepala, asam lambung, asam urat, tremor yang berlebihan, bipolar, nyeri sendi dan masih banyak lagi.

Setelah konsultasi dan mendengar beberapa keluhan, Ari dan Khamim dengan senang hati memberikan penanganan (terapi) pada peserta. Hal itu jelas membuat para peserta bungah bukan main. Karena selain workshop yang gratis, mereka dapat penanganan pengobatan secara gratis pula.

Menjajal Pengobatan Herbal ala Pagar Nusa MOJOK.CO
Acara Pertabiban Nusantara di Akademi Bahagia, Sleman, Yogyakarta. (Adelia/Mojok.co)

Ada beberapa macam penanganan dari Ari dan Khamim. Mulai dari pijat kretek, terapi listrik/setrum, hingga akupuntur.

Iklan

Saya sendiri mendapat kesempatan untuk mendapat penanganan atas keluhan nyeri di kepala yang kerap saya rasakan. Saya mendapat terapi dengan dua cara: pijat kretek dan setrum listrik. Setelahnya memang terasa enteng, sih. Begitu juga pengakuan beberapa peserta lain. Mereka rata-rata mengaku merasa lebih enakan.

Setelah acara berakhir sekitar jam delapan malam WIB, saya  mendapat kesempatan untuk wawancara dengan Khamim Maskur (44), sosok yang ilmu pengobatan herbalnya sudah tak diragukan lagi di Pagar Nusa.

Pagar Nusa memang lebih dikenal sebagai sebuah organisasi pencak silat. Namun, kata Khamim, keilmuan tentang pertabiban atau pengobatan herbal juga menjadi fokus tersendiri bagi pencak silat di bawah naungan NU tersebut.

Terapi di Pagar Nusa tak cukup minta diobati, tapi ikut belajar mengobati

Menurut Khamim, dalam ilmu pertabiban terdapat beberapa cabang keilmuan, di antaranya ilmu pertabiban Cina, Arab, dan ilmu pengobatan tradisional seperti akupuntur, bekam, reposisi tulang, terapi listrik dan lain-lain.

Di samping itu, kata Khamim, ada juga pengobatan dengan mengandalkan ramuan-ramuan herbal. Mengingat, di Indonesia ada sangat banyak rempah-rempah. Nah, rempah-rempah tersebut bisa digunakan sebagai racikan obat herbal yang lebih aman bagi kesehatan tubuh, ketimbang obat-obatan kimia.

Namun, perkembangan zaman yang semakin pesat membuat metode pengobatan herbal terancam punah. Karena masyarakat lebih cenderung memilih mengonsumsi obat-obatan kimia.

“Sebenarnya, obat kimia itu bahan dasarnya juga sama, dari bahan bahan herbal. Cuman emang dikemas dengan cara yang modern saja. Jadi sama aja seperti obat herbal lainnya. Yang membedakan, obat non-kimia lebih alami dan efek sampingnya lebih sedikit,” ujar Khamim dengan antusias.

Menjajal Pengobatan Herbal ala Pagar Nusa MOJOK.CO
Seorang peserta tengah mendapat terapi di bagian kepala oleh tim Pagar Nusa. (Adelia/Mojok.co)

Khamim menegaskan, pertabiban Pagar Nusa sendiri tidak sekadar untuk praktik penyembuhan biasa. Pagar Nusa berharap, saat berkonsultasi masyarakat juga turut belajar mengenai obat-obatan herbal.

“Sebenernya bisa aja kita yang sediain obatnya, tapi kita lebih menyarankan pasien mencari sendiri agar mereka paham dan bisa melanjutkan budaya ini sampai ke anak mereka. Bila nanti orang-orang seperti kita sudah tidak ada, budayanya tidak luntur,” ucap Khamim penuh harap.

Seturut pengamatan Khamim, banyak masyarakat memandang obat herbal tidak efektif, efeknya lama bagi tubuh. Alhasil, mereka lebih memilih obat kimia yang–menurut mereka–reaksinya lebih cepat untuk menyembuhkan.

Oleh karena itu, tujuan adanya pengobatan herbal oleh Pagar Nusa adalah untuk mematahkan persepsi tersebut. Selain juga memberi edukasi mengenai sisi positif dan negatif dari obat herbal maupun obat kimia. Dengan begitu, masyarakat bisa memutuskan mana yang ingin mereka gunakan. Selain tentu untuk menanamkan kembali kepercayaan masyarakat terkait budaya pengobatan herbal.

Pengobatan herbal bukan pengobatab asal-asalan

Khamim menegaskan, khususnya di Pagar Nusa, terapi pengobatan herbal bukanlah terapi asal-asalan.  Pagar Nusa sudah memperhatikan standar operasional prosedur (SOP) untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan.

“Kita melakukan pengobatan dengan sangat hati-hati, bukan cuman untuk praktik biasa atau coba coba,” tegas Khamim.

Menjajal Pengobatan Herbal ala Pagar Nusa MOJOK.CO
Seorang peserta mendsapat terapi kretek dari tim Pagar Nusa. (Adelia/Mojok.co)

Meski begitu, urusan sembuh atau tidak, pada akhirnya kembali pada Allah Swt. Ia sebagai terapis hanya mengusahakan yang ia bisa untuk menyembuhkan.

Kesadaran ini perlu ditanam dalam benak calon pasien. Sehingga, jika sembuh ia tetap tidak lupa pada pertolongan Allah Swt. Begitu juga ketika tidak sembuh, tidak serta merta menyalahkan pengobatan herbal yang ia ambil.

Penulis: Adelia Melati Putri
Editor: Muchamad Aly Reza

Liputan ini diproduksi oleh mahasiswa Program Kompetisi Kampus Merdeka-Merdeka Belajar Kampus Merdeka (PKKM-MBKM) Unair Surabaya di Mojok periode Juli-September 2024.

BACA JUGA: Bong Supit Jogja Saksi Orang Baru Sunat di Usia 80 Tahun hingga Sunat demi Kepuasan, Kulit Alot Tak Jadi Masalah

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

 

Terakhir diperbarui pada 30 Juli 2024 oleh

Tags: obat herbalpagar nusapijat kretekpilihan redaksiramuan herbalresep obat herbalterapi
Iklan
Adelia Melati Putri

Adelia Melati Putri

Artikel Terkait

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) nyaris drop out usai ibu tiada. MOJOK.CO
Ragam

Sibuk Skripsian sampai Abaikan Telpon Ibu dan Jarang Pulang, Berujung Sesal Ketika Ibu Meninggal

14 November 2025
Hormat dan patuh sama orang tua jadi kunci nafas panjang STARCROSS sebagai brand clothing legend Jogja MOJOK.CO
Ragam

Hormat dan Patuh pada “Orang Tua”, Kunci Nafas Panjang STARCROSS sebagai Brand Legend Jogja

13 November 2025
Menemukan kedamaian batin dari rebahan karpet masjid MOJOK.CO
Catatan

Rebahan di Karpet Masjid: Sepele tapi Beri Kedamaian Batin dari Dunia yang Penuh Standar, Tuntutan, dan Mengasingkan

12 November 2025
Dari Indomaret Point Jakal km 9, menguak fakta orang-orang yang merasa iri hati pada standar orang lain MOJOK.CO
Ragam

Duduk di Kursi Indomaret Ternyata Juga bikin Orang Makin Nelangsa dan Iri Hati karena Standar Orang Lain

11 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pemkot Semarang kuatkan usulan gelar pahlawan nasional ke KH. Sholeh Darat MOJOK.CO

KH. Sholeh Darat Semarang Harusnya Semat Gelar “Pahlawan”: Penyusun Tafisr Al-Qur’an Jawa Pegon-Guru bagi RA. Kartini hingga KH. Hasyim Asy’ari

12 November 2025
bidan pemkot jogja.MOJOK.CO

Kala Puskesmas Hadir di Gang-Gang Sempit, Anak Muda dan Lansia Jogja Tak Punya Alasan Untuk Sakit

18 November 2025
Semangat pemain dan pelatih Universitas Negeri Malang (UM) sebelum bertanding. MOJOK.CO

Rela Iuran hingga Bawa Beras 1 Kg untuk Amunisi di Laga Futsal Jogja, UM Gagal Jadi Juara Pertama tapi Berhasil Harumkan Nama Kampusnya

13 November 2025
Campus League 2025: Gol Detik Akhir yang Bawa Dahlan Muda Raih Peringkat Ketiga MOJOK.CO

Campus League 2025: Gol Detik Akhir yang Bawa Dahlan Muda Raih Peringkat Ketiga

12 November 2025
Aksi kapten tim futsal putri Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rinjani, di event Campus League 2025 Regional Jogja MOJOK.CO

Mimpi Setinggi “Rinjani”: Dari Cap “Cewek kayak Laki” hingga Mencatat Prestasi dan Sejarah di Tim Futsal Putri

13 November 2025
Derita Mahasiswa S3 Sebelum Gila, Tertawakan Diri Sendiri Dulu

Mahasiswa S3 Tertawa di Koridor Kampus Bukan karena Bahagia, tapi Menertawakan Nasibnya Sebagai Pabrik Akademik dan Nasib Jurnal Ditolak 5 Kali

14 November 2025
Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.