Mereka pun tiba di loket dan segera memesan dua tiket untuk film Exhuma. Namun, yang bikin dia kaget, harga tiketnya mencapai Rp150 ribu per tiket.
“Soalnya setahuku harga tiket paling mahal itu 50 ribu,” kata dia.
Namun, sekali lagi, karena tak mau terlihat kampungan, ia bayar saja dua tiket yang total seharga Rp300 ribu itu. Karena masih ada satu jam masa tunggu, mereka memutuskan untuk jalan-jalan ke sekitar studio buat makan.
Selama makan, harga tiket yang tak masuk akal itu mengganggunya. Lantas, Ganang pun chat temannya dan menceritakan soal kejadian ini. Ia juga mengirimkan foto dua tiket itu kepada temannya.
“Oalah. Itu memang tiket studio premiere, pantes mahal lah. Harusnya kamu beli yang biasa aja, reguler,” Ganang mengingat penjelasan temannya saat itu.
Namanya sudah telanjur, Ganang pun membiarkan saja. Toh, bagi dia, nggak apalah sekali-kali nonton film di studio mahal.
“Kapan lagi kan, pengalaman pertama ke bioskop langsung masuk ke tempat mahal. Hahaha.”
Tersesat di Pakuwon Mall Jogja
Tak cuma salah pesan tiket film, pengalaman apes juga Ganang dan pacarnya alami setelahnya. Sebenarnya, hari itu tak cuma jadi pengalaman pertama ke bioskop, tapi sekaligus pertama kali juga ia ke Pakuwon Mall Jogja.
Setelah keluar dari “studio yang disediakan selimut”, mereka pun memutuskan berjalan-jalan untuk nongkrong dan foto-foto. Namun, karena itu menjadi pengalaman pertama Ganang, tak banyak lokasi yang bisa dia tunjukkan ke pacarnya.
Alhasil, mereka pun cuma berjalan-jalan saja tanpa arah. Naik-turun eskalator, berhenti sebentar untuk foto-foto dan membeli kopi, begitu saja seterusnya.
Sialnya, ketika hendak pulang, masalah baru muncul. Ganang tak tahu pintu keluar. Sekadar berada di lantai berapa saja dia tidak tahu.
“Mau bertanya, malu. Takut dikira kampungan,” kata dia.
Kalau membawa motor sendiri, ia tinggal turun pakai lift menuju parkiran di lantai basement. Namun, karena ia dan pacarnya datang via taksi online, mereka pun harus mencari lantai dasar buat menemukan pintu keluar.
Sialnya yang ada mereka cuma muter-muter tak jelas. Tiap sudut lantai telah ia jelajahi tapi tetap saja pintu keluar tak nampak.
Ganang dan pacarnya pun akhirnya inisiatif mengikuti rombongan orang yang terlihat juga sedang mencari pintu keluar. Dan, akhirnya, setelah tersesat entah berapa lama, mereka akhirnya bisa keluar.
“Sampai sekarang aku nggak tahu, itu pacarku tahu apa nggak kalau kami lagi tersesat. Soalnya memang nggak pernah dibahas. Tapi, ya, semoga dia nggak nyadar aja sih. Hahaha.”
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Pengalaman Pertama ke Jogja: Orang Desa Apes Ketipu Tukang Becak, Bayar Rp75 Ribu untuk Jarak 900 Meter karena Buta Arah atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












