Selama 8 tahun membuka usaha, pemilik apotek di sebuah daerah di Jawa Tengah konsisten menolak tukang parkir liar yang meminta ingin menarik parkir di lahannya. Meski sekitar 20 pihak termasuk ormas sempat datang, namun prinsip demi kenyamanan pelanggan itu tak goyah.
Apotek yang terletak di sebuah kabupaten barat Jawa Tengah itu lokasinya cukup strategis. Berada di pertigaan yang ramai lalu lintas kendaraan. Setiap hari, warga sekitar yang hendak beraktivitas kerja hingga sekolah melewati titik tersebut.
“Padat banget, memang strategis untuk bisnis. Tentu bagi tukang parkir juga menarik,” kata Adit (33), anggota keluarga pemilik bisnis apotek tersebut saat Mojok hubungi Senin (15/4/2024).
Adit yang memang berprofesi sebagai tenaga kesehatan, bersama ibunya, membuka bisnis ini pada 2016 silam. Saat ini, apotek tersebut terbilang ramai.
“Tadi saja, pagi saya sempat datang sebentar ke apotek sekitar 15 menitan ada saya hitung 16 pembeli. Artinya 16 motor, itu hanya 15 menit,” katanya.
Padahal itu pagi, sebab menurut Adit, jam-jam ramai apotek di Jawa Tengah ini ada di sore hari. Tentunya, kepadatan itu membuat lahan parkirnya cukup menggiurkan jika dibisniskan.
Apotek di Jawa Tengah tolak setiap tawaran tukang parkir
Sejak awal buka, Adit mengaku tawaran dari pihak tertentu yang ingin mengelola parkir langsung datang. Paling awal, ada warga kampung yang datang menemui ibunya untuk izin mengelola lahan tersebut.
Selanjutnya, ada juga pihak yang mengaku perwakilan pemuda setempat datang untuk asalan yang sama. Namun, Adit dan ibunya tetap pada pendiriannya untuk menolak keberadaan tukang parkir liar.
“Ada lagi dari beberapa pihak dari sekitar. Kami jelaskan semua ke mereka sikap kami soal parkir ini,” ujarnya.
Penawaran seakan tak pernah berhenti. Pernah ada pula yang mengatakan perwakilan dari ormas. Bahkan ada yang menyebut punya relasi di Pemda untuk meyakinkan Adit dan keluarganya.
“Sampai sekarang ya kalau saya hitung bisa sekitar 20 pihak termasuk ormas yang datang,” terangnya.
Pernah suatu ketika, saat ditolak, pihak yang meminta mengelola parkir melayangkan pernyataan yang sedikit menekan pemilik apotek di Brebes ini. “Ibu yang saya mengalami langsung, pihak yang meminta lahan parkir bilang kalau nanti keamanannya tidak akan terjaga,” ucapnya.
Baca halaman selanjutnya…
Jual Bodrex untung paling Rp200 kok parkir dapat Rp2000, rugi dong