Ada banyak pembahasan pelajaran sejarah SMA yang hilang sejak berlakunya Kurikulum Merdeka. Padahal, hal-hal tersebut, meski penuh konflik tetap menyimpan pelajaran penting bagi peserta didik.
Iman Zanatul Haeri, Guru Sejarah sekaligus Kepala Advokasi Guru Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) memaparkan bahwa pelajaran sejarah muatan kurikulum pendidikan dasar dan menengah dalam Pasal 40 Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2021 tentang Standar Pendidikan Nasional.
Sehingga, pada penerapan Kurikulum Merdeka saat ini kita bisa menyaksikan hanya ada 6 jam pelajaran sejarah. Kontras dengan Kurikulum 2013 yang memiliki 17 jam pelajaran. Pada Kurikulum 2013, pelajaran sejarah ada pada kelompok mata pelajaran wajib dan peminatan.
“Pernah saya sampaikan saat Panja Kurikulum Merdeka di Komisi X bahwa hilangnya materi sejarah peminatan/ berwawasan global sangat kontradiktif dengan gagasan bahwa Kurikulum Merdeka diarahkan pada persaingan global,” ungkapnya.
Pembahasan mata pelajaran sejarah yang hilang di Kurikulum Merdeka
Iman merangkum daftar pembahasan pelajaran sejarah yang kini sudah tidak lagi siswa dapatkan di bangku SMA/sederajat. Kebanyakan di antaranya merupakan topik sejarah dunia yang penuh konflik berdarah.
#1 Peristiwa penting Eropa
Ada banyak pembahasan mengenai sejarah Eropa yang tak bisa lagi pelajar dapatkan. Iman mencatat ada topik soal Dark Ages atau Middle Ages, Renaissance, Reformasi Gereja, Revolusi Industri, dan sejumlah perisitwa penting lain yang mengubah wajah dunia.
#2 Sejarah peradaban kuno
Selanjutnya, ada banyak pembahasan mengenai sejarah kuno pembentuk peradaban yang kini tidak lagi ada di Kurikulum Merdeka. Dulu, siswa yang mengambil sejarah peminatan bisa belajar soal Mesopotamia, Mesir Kuno, Yunani Kuno, hingga Romawi Kuno. Namun, saat ini topik itu tidak lagi ada di muatan kurikulum.
#3 Pengakuan bangsa lain terhadap Proklamasi Indonesia
Pengakuan negara lain terhadap kemerdekaan Indonesia merupakan tonggak penting perjalanan bangsa. Pada peristiwa tersebut, diplomat Indonesia mengambil peran krusial hingga mendapatkan pengakuan dari Mesir yang disusul beberapa negara lain.
“Padahal penting bagi kita melihat bagaimana bangsa bangsa lain mengakui Indonesia. Bagus buat dasar anak yang mau ambil Jurusan Hubungan Internasional,” papar Iman.
Baca selanjutnya…
Hilangnya materi sejarah yang membuat anak muda tidak memahami konflik dunia hari ini