Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Pakuwon Mall Jogja, Saksi Bisu Orang Kaya Bersenang-senang di Atas Penderitaan Orang Miskin

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
26 Juni 2024
A A
Pakuwon Mall Jogja, .MOJOK.CO

Ilustrasi Pengalaman “Katrok” Pertama ke Pakuwon Mall Jogja, Takut Naik Eskalator hingga Terpaksa Membeli Kaos Rp650 Ribu karena Gengsi (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Meski sangat sederhana, angkringan Pak Marto menjadi penolong para pekerja Pakuwon Mall yang butuh makan. Bagi mereka, makanan murah seperti angkringan ini sangat berharga. Mengingat kalau kudu beli makan di dalam mal, uang mereka tak cukup.

“Kadang ada yang ngutang, ‘berhitungnya [melunasi] pas sudah gajian ya, Pak’,” kata Marto (40) sang pemilik angkringan, menirukan kalimat pembelinya. “Karena sudah langganan, ya nggak apa-apa, Mas, saya kasih aja.”

Pakuwon Mall Jogja, Saksi Bisu Orang Kaya Bersenang-senang di Atas Penderitaan Orang Miskin.MOJOK.CO
Angkringan Pak Marto, andalan para pekerja Pakuwon Mall Jogja yang tak mampu beli makanan di dalam mal. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Siang itu, di angkringan Pak Marto, saya berbincang dengan Lita (20), perempuan yang menjadi pekerja salah satu tenant di Pakuwon Mall. Lita mengaku sedang makan siang. Jatah istirahat 30 menit itu ia habiskan buat menyantap dua nasi kucing, segelas es teh, dan sebatang rokok.

“Buat ngelepas stres karena toko ramai banget, Mas,” kata Lita siang itu.

“Tiap hari, Mas, makan di angkringan. Nggak nyampai 10 ribu dah kenyang. Ya kita ini di Pakuwon mah kerja doang di sana, tapi nggak bisa nikmatin mall-nya.”

Pakuwon Mall Jogja dan cerita para pekerjanya yang bergaji underpaid

Mojok sendiri beberapa kali mengangkat uneg-uneg para pekerja Pakuwon Mall Jogja yang sudah kerja keras bagai kuda, tapi gajinya tak seberapa.

Dalam liputan berjudul “Dukuh Sanggrahan, Daerah Termaju di Condongcatur yang Jadi Saksi Muramnya Nasib Para Pekerja Pakuwon Mall Jogja“, misalnya, Mojok mewawancarai Thoriq (23).

Ia merupakan seorang pekerja FnB di Pakuwon Mall Jogja. Sudah dua tahun kerja, statusnya masih freelance. Gajinya pun masih dihitung per shift.

“Sekarang 85 ribu per shift. Dulu awal-awal sampai hampir setahun cuma 60 ribuan,” kata pekerja yang sudah dua tahun ngekos di Sanggrahan, Condongcatur ini kepada Mojok.

Sialnya, meski digaji amat kecil, jam kerjanya kerap overtime. Paling parah terjadi pada bulan puasa lalu. Ia mengaku, saat itu ia bekerja dari pukul 11 siang sampai pukul 10 malam tanpa mengenal istilah “lembur”.

Cerita lain juga Mojok dengar dari Devi (21) dan suaminya. Pasutri muda ini sama-sama bekerja di kedai makan di mal tersebut. Sialnya, meski sudah digabung sekalipun, gaji keduanya tak sampai Rp5 juta.

Saking struggle-nya, Devi bahkan sempat declare ingin childfree karena tak tega jika anaknya lahir di kondisi ekonominya yang masih kacau.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

Iklan

BACA JUGA Kenangan Moro Mall Purwokerto yang Dulu Bikin Orang Kabupaten Sekitar Rela Naik Bus Berjam-jam Demi Cari Hiburan

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 27 Juni 2024 oleh

Tags: JogjaPakuwon MallPakuwon Mall Jogjapekerja jogja
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang? MOJOK.CO
Esai

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang?

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan MOJOK

Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

21 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.