Pacet Mojokerto kena stigma
Sebagai kawasan wisata, persewaan villa di Pacet Mojokerto sangat menjamur. Sayangnya, persewaan villa yang menjamur tersebut kini malah kena stigma kurang baik. Hal ini seperti diungkapkan oleh Abil (27), orang Gresik yang usai menikah tinggal di Mojokerto.
“Dulu villa itu kan untuk sewa acara-acara kampus dan liburan keluarga. Sampai sekarang memang masih. Tapi sekarang ketambahan jadi sewa buat orang mesum,” tutur Abil.
“Alhasil, Pacet kena stigma buruk. Punya villa untuk berbuat itu,” sambungnya.
Belum lagi para calo villa di Pacet cenderung sporadis kalau sedang menawarkan villanya. Setiap ada pengendara yang melintas—khususnya yang naik motor—akan dicegat. Ya persis calo-calo bus di Terminal.
Kontributor Terminal Mojok, Dito Yudhistira Iksandy, bahkan pernah sampai diikuti calo villa yang sedang menawarkan villanya.
Oleh karena itu, menurut Abil, kondisi Pacet Mojokerto yang menjadi seperti itu bisa membuatnya tak nyaman lagi: tak masuk opsi untuk jadi tempat menua.
Kawasan maut yang bikin ngeri
Saat pertama kali ke Pacet pada 2020, Lini (23) mahasiswa Surabaya asal Ngawi langsung takjub. Setelah beberapa kali wisata ke sana, Lini lalu merasa: sepertinya Pacet cocok untuk ditinggali.
“Semakin ke sini tapi aku malah ngeri. Karena Pacet Mojokerto punya jalur maut,” ungkap Lini.
Sudah kelewat sering terjadi kecelakaan di jalur menanjak Cangar-Pacet. Ada yang meninggal, lebih banyak yang luka-luka.
Paling baru, pada Rabu, (10/7/2024) lalu terjadi kecelakaan mobil Avanza terjun bebas ke jurang saat sedang wisata di Mojokerto. Dari 11 penumpang, satu di antaranya dikabarkan meninggal dunia.
Selain jalur tersebut, Pacet Mojokerto sebenarnya punya banyak jalur menanjak. Itulah yang membuat Lini sebagai perempuan agak ngeri. Memang ada banyak langkah antisipasi untuk mencegah rem blong pada kendaraan, tapi ia tidak sepenuhnya bisa memahami.
“Kalau nanti punya suami jelas suami yang nyetir. Tapi pas kebetulan lagi sendiri, kan tetep khawatir,” tutur Lini.
“Tapi apakah masih mau menua di Pacet?” tanya saja.
“Tak pikir-pikir dulu lah, hehehe,” jawabnya.
Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Hammam Izzuddin
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.