Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Nasib Punya Motor Honda ADV 160: Jadi Simbol Kesuksesan di Desa, tapi Diolok-olok dan Dicap Norak oleh Orang Kota

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
22 Juli 2025
A A
Honda ADV 160 .MOJOK.CO

Ilustrasi - Nasib Punya Motor Honda ADV 160 (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sepeda motor bukan cuma alat transportasi, tapi sekaligus cerminan status sosial. Fenomena ini nyata terlihat pada Honda ADV 160, skutik premium yang punya persepsi jauh berbeda antara orang desa dan orang kota.

Di perdesaan, ia dipuja sebagai simbol kesuksesan, bahkan disamakan dengan motor gede (moge). Namun di perkotaan, motor ini sering jadi bahan olok-olok karena dianggap nggak relevan sama kebutuhan urban. Bahkan disebut norak.

Honda ADV 160, “moge-nya” orang desa

Di desa-desa kawasan Bantul atau Gunungkidul, Honda ADV 160 menempati posisi istimewa. Harganya yang sekitar Rp35-40 juta dianggap sebagai “pencapaian besar”.

Bandingkan saja, misalnya, dengan motor bebek atau matik umum di desa yang rata-rata harganya Rp17-20 juta. Sehingga, punya Honda ADV 160 otomatis jadi tanda kemapanan ekonomi atau kesuksesan seseorang.

“Di sini, kalau sudah punya ADV, itu tandanya sudah ‘jadi’,” kata Yusuf (23), warga Gunungkidul sekaligus pengguna motor Honda ADV 160 kepada Mojok pada Minggu (20/7/2025). 

Yusuf bercerita, pernah suatu kali ia melintas di depan rumah Pak RT. Begitu melihat ADV-nya, orang tadi nyeletuk, “Wah, mas Yusuf kayaknya udah sukses ini, motornya udah kayak moge!” Yusuf hanya bisa tersenyum kalau mengingatnya. 

Bagi Yusuf, momen tadi menunjukkan bahwa di mata warga desa, Honda ADV 160 dengan bodi besarnya itu sudah setara moge—jauh berbeda dari motor harian mereka.

Tak perlu ditanya “kerja apa?” kalau sudah punya Honda ADV 160

Di perdesaan, pertanyaan tentang pekerjaan dan gaji adalah hal lumrah. Seringkali, saat seseorang pulang dari perantauan, pertanyaan “kerja apa?” atau “gajinya berapa?’ akan langsung meluncur dari bibir tetangga yang kepo.

Namun, menurut Yusuf, ada pengecualian jika seseorang sudah memiliki Honda ADV 160. 

“Kalau di desa sini, begitu lihat orang pakai ADV, pertanyaan ‘kerja apa’ itu otomatis hilang. Orang-orang sudah langsung tahu kalau dia pasti punya kerjaan bagus atau usahanya sukses,” jelas Yusuf.

Bagi Yusuf, kepemilikan Honda ADV 160 seolah menjadi validasi instan atas kesuksesan seseorang. Bodi motor yang besar, desain yang modern, dan harganya yang fantastis di mata warga desa, sudah cukup menjadi jawaban atas segala pertanyaan tentang sumber penghasilan.

“Dulu, ya, kalau kita pulang ngerantau terus bawa CBR, nah itu pada tahu kalau dia sukses di kota. Sekarang bawa ADV pun udah dianggap tier satu juga.”

Kebal jalan rusak di perdesaan

Itu baru ngomongin persepsi warga desa. Tapi toh, kalau bicara fungsionalitas Honda ADV 160, ia emang layak jadi top tier motonya orang desa.

Melansir laman resmi Honda, ground clearance tinggi (165 mm) skutik itu sangat ideal buat melibas jalan tak rata, berlumpur, atau berbatu. Apalagi, tempat tinggal Yusuf ini memang cukup tertinggal, jadi jalan rusak harus ia lewati tiap hari.

Iklan

Motor ini juga dibekali rangka double cradle yang kokoh, yang dirancang untuk menahan beban dan guncangan lebih baik dibanding rangka skuter biasa. 

Suspensi depannya menggunakan teleskopik, sementara bagian belakang ada sub-tank twin rear suspension yang mampu meredam guncangan ekstrem, Sehingga, klaim Honda, menjaga kenyamanan dan stabilitas di medan berat

Ditambah lagi, penggunaan ban dual purpose berprofil tebal memberikan cengkeraman optimal di berbagai permukaan, baik aspal maupun tanah. Mesin 160 cc eSP+ bertenaga optimal untuk tanjakan curam pegunungan, dan meredam guncangan jalan berbatu dengan baik. 

Baca halaman selanjutnya…

Di mata orang kota: norak. Kok bisa?

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 22 Juli 2025 oleh

Tags: ADV 160honda adv 160motor desaMotor Hondamotor Honda ADV 160motor kotapilihan redaksi
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Ragam

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO
Ragam

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.