Di mata orang kota: norak
Sialnya, kalau kita bergeser ke kawasan perkotaan, seperti Jogja, Honda ADV 160 malah sering dapat respons berbeda. Desainnya yang gagah dan berkesan “adventure”, malah dianggap berlebihan untuk kemacetan dan jalan aspal mulus.
Motor ini pun kerap dibandingkan dengan skutik lain yang lebih ramping dan lincah untuk perkotaan.
“Motornya gede banget, malah susah nyelip kalau macet,” kata Riko (25), pekerja swasta di Jogja, menilai tampilan motor tersebut. “Kelihatan kayak orang mau touring ke gunung, tapi cuma muter-muter Ring Road. Hahaha.”
Bahkan, bagi sebagian orang, keberadaan ADV 160 di perkotaan terasa norak atau berlebihan. Riko bahkan terang-terangan mengatakan mengakui hal tersebut.
“Jujur, kalau lihat ADV di jalan kota, saya suka mikir, ‘norak banget sih, buat apa coba motor segede itu kalau cuma buat ngampus atau nongkrong di kafe? Kayak maksa banget,” ungkapnya.
Bodi gede pernah bikin hampir celaka
Kekesalan Riko terhadap Honda ADV 160 bukan tanpa alasan. Ia pernah punya pengalaman kurang mengenakkan akibat bodi bongsor motor ini di tengah padatnya lalu lintas Jogja.
“Waktu itu saya lagi nyelip di Gejayan yang padat banget, pas banget di antara mobil sama motor ADV yang lagi pelan,” cerita Riko.
“Tiba-tiba dia (pengendara ADV) sedikit oleng ke kanan buat menghindar lubang kecil, padahal posisi saya udah mepet banget. Stang ADV itu kan lebar ya, kena spion motor saya sampai patah.”
Kejadian itu tidak hanya membuat Riko rugi spion, tapi juga nyaris membuatnya terjatuh.
“Untungnya saya sigap, kalau enggak ya pasti nyungsep,” tambahnya kesal.
Penulis: Ahmad Effendi
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Honda PCX 150 Memang Biadab, tapi Masih Jadi Motor Terbaik untuk Pemudik Orang Surabaya atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












