Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Masa Tua di Tepian Kali Ngingas Bantul, Pagi-Malam Berkawan dengan Kail Pancing dan Setan-setan di Pohon Bambu

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
14 November 2024
A A
Memancing di Kali Ngingas, Bantul. MOJOK.CO

ilustrasi - bapak-bapak memancing di Kali Ngingas, Bantul. (Aisyah Amira Wakang/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bagi sebagian orang memancing adalah kegiatan yang membosankan. Hanya menunggu umpan sampai tertangkap ikan. Namun, tidak bagi Sasak (50). Dia merasa ada kenikmatan tersendiri saat memancing di Kali Ngingas, Bantul, Yogyakarta.

***

Saya bertemu Sasak di Kali Ngingas, Bantul. Sasak sedang jongkok sambil memegangi pancingannya di pinggir sungai. Tangannya nampak asyik mengikuti arus sungai, berharap ada ikan yang tergiur dengan umpan ulat kuningnya.

Saya mendekati Sasak dan mencoba ngobrol dengannya. Mulanya saya takut menganggu, karena kenikmatan dari memancing sambil melamun bisa hilang. Namun, dia justru senang ada teman yang bisa diajak berbincang.

Sensasi memancing di Kali Ngingas Bantul

Saya pun bertanya kepada Sasak alasan dia suka memancing, sebab dari luar, kegiatan itu nampak membosankan. Sebagian orang mungkin merasa kegiatan itu menyita waktu, karena harus menunggu kail mengait ikan selama berjam-jam. 

Sasak justru sebaliknya, dia tidak pernah bosan walaupun ikan yang diperoleh hanya sedikit. Katanya, ada kenikmatan tersendiri ketika memancing di pinggir sungai. 

Perasaan itu tak bisa dia jelaskan, tapi ada ketenangan saat mendengarkan aliran air sungai, dahan-dahan yang bergesek, serta hembusan angin. Sesekali, suara kereta api juga melintas.

“Ya mungkin karena suasananya yang tenang, jadi bisa ngelepasin stres,” kata dia di pinggiran Kali Ngingas, Bantul pada Minggu (10/11/2024).

Orang mancing di <yoastmark class=

Lebih dari 30 menit, saya menunggu Sasak memancing. Sebelumnya, dia sudah mendapatkan empat ikan putihan. Saya melihat Sasak fokus mengamati arus sungai. Sesekali dia mengganti umpannya. Tangannya terlihat cekatan.

Saya sempat berdebar ketika pancingan bambu Sasak tertarik ke bawah. Akhirnya dia dapat ikan, pikir saya saat itu. Ternyata tidak, kail pancing Sasak tersangkut sampah. Saya kecewa, tapi Sasak hanya tertawa.

Menghabiskan masa tua di Kali Ngingas Bantul

Kebetulan, lokasi rumah Sasak tidak jauh dari pinggiran Kali Ngingas. Pria asal Cirebon itu rupanya sudah lama merantau di Jogja.

Sasak mengaku fisiknya tak kuat lagi untuk bekerja terlalu keras, sebab dulu dia harus banting tulang menghidupi istri dan kedua anaknya. Dia tidak punya waktu luang, apalagi sekedar memancing di hari Minggu.

Dia tidak mau menceritakan pekerjaannya dulu. Yang jelas, kini dia sudah bisa meluangkan waktunya untuk beristirahat usai bekerja. Di hari-hari biasa, Sasak bekerja di salah satu perusahaan furniture kayu di Sleman, Yogyakarta. 

Iklan

Sekarang dia sudah tidak lagi “ngoyo”, sebab kedua anaknya sudah menikah dan memiliki keluarga. Hari liburnya dia gunakan untuk melakukan hobi memancingnya.

Hobi itu pertama kali dia coba saat diajak oleh teman-temannya. Sasak kemudian belajar sendiri lewat Youtube, cara membuat alat pancing. Dia juga sering mencari informasi di grup-grup seputar agenda, peralatan, tips, dan sebagainya.

Ada nilai-nilai kehidupan dalam memancing

Menurut Sasak, memancing dapat melatih dirinya untuk sabar, serta tenang saat menghadapi situasi yang tidak mengenakkan, apalagi suasana Kali Ngingas di Bantul amat mendukung.

Dosen Psikologi Sosial dari Universitas Indonesia, Dicky Pelupessy mengatakan memancing bisa menjadi strategi koping untuk menghilangkan kepenatan atau stres. Dengan memancing mereka bisa mendapatkan kenyamanan.

“Itulah mengapa ada orang atau bapak-bapak memilih memancing saat bosan: sebagai healing,” ucapnya saat dihubungi Mojok pada Rabu (13/11/2024).

Sementara itu, Dosen Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda, Muhammad Habibi menyebut memancing bisa menjadi kegiatan refreshing ketika orang merasa jenuh maupun stres, akibat aktivitas beban kerja yang tinggi. 

Dalam jurnalnya yang berjudul Memancing: Budaya dan Nilai Kehidupan, memancing memiliki nilai-nilai kehidupan seperti bertawakkal, sabar, disiplin, melahirkan semangat baru, mempertajam fokus, menyegarkan pikiran maupun hati.

Memancing yang dilakukan bersama-sama dapat membuat mereka saling berbagi, tidak merasa kesepian, menghargai pendapat, sikap, dan budaya satu sama lain, sekaligus melestarikan kearifan lokal.

“Kegiatan  memancing juga  dapat terjadi pada  keyakinan-keyakinan  yang  dianut  dan  dipandang  mengandung  unsur  kepercayaan  pada sisi  sistem  ilmu  gaib  dan  sistem  religi,” tulis Habibi. 

Dia mencontohkan, seorang pemancing dapat memperhitungkan kondisi cuaca, arah angin, perbintangan, perhitungan bulan, dan waktu keberangkatan mereka. Kepercaan itu merupakan kearifan lokal dari nenek moyang nelayan, yang diyakini dapat memberikan keberuntungan dan memengaruhi hasil tangkapan.

Bertemu bambu absurd saat memancing

Sasak sendiri punya pengalaman gaib saat dirinya memancing ketika malam. Sejauh ini, dia belum pernah melihat makhluk halus di Kali Ngingas, Bantul. Namun, ada fenomena yang menurutnya tidak wajar ketika memancing di sungai daerah Sleman.

Pukul 18.00 WIB, Sasak dan temannya berangkat mencari sidat, yakni ikan sejenis belut. Sasak mau-mau saja diajak, karena merasa stres dan kesepian di rumah. Teman-temannya juga bilang, ada banyak ikan di sana saat malam.

Setibanya di sungai, mereka asyik memancing selama berjam-jam. Hingga sekitar pukul 01.00 WIB, suasana mendadak sepi. Teman Sasak tiba-tiba terdiam karena melihat pohon bambu di sekitar sungai berputar-putar. Tak lama kemudian, temannya ini lari terberit-berit meninggalkannya.

“Saya sebetulnya juga lihat, tiba-tiba bambu itu bergerak mutar-mutar padahal nggak ada angin,” ujar Sasak.

Namun, dia tidak takut meskipun menurutnya hal itu tidak wajar. Akan wajar jika bambu itu hanya bergoyang-goyang terkena angin. Sasak kemudian mencari tempat lain yang tidak jauh dari semula. Dia tetap melanjutkan kegiatan mancingnya. 

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Jika Pemancing Dimarahi Istri atau Ketemu Hantu, Ia Akan Tetap Memancing

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 14 November 2024 oleh

Tags: alasan memancingcerita hororhobi memancingmanfaat memancingrekomendasi mancing di jogja
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Toko Buah Horor di Sudut Kota Jogja MOJOK.CO
Malam Jumat

Toko Buah Horor di Sudut Kota Jogja: Tentang Sosok Hantu Perempuan yang Muncul dari Tempat yang Tidak Terduga

22 Mei 2025
Asrama Horor di Sudut Magelang MOJOK.CO
Malam Jumat

Asrama Horor di Sudut Magelang: Tentang Bisikan Dingin yang Tidak Terjawab

6 Maret 2025
Horor di Stasiun Tugu Jogja: Semakin Dicari Sisi Logisnya, Semakin Seram Ceritanya.MOJOK.CO
Ragam

Horor di Stasiun Tugu Jogja: Semakin Dicari Sisi Logisnya, Semakin Seram Ceritanya

14 Januari 2025
Sunardi Hilang Diculik Genderuwo MOJOK.CO
Malam Jumat

Sunardi Hilang Diculik Genderuwo

26 Desember 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.