Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Cerita Mahasiswa DO Rela Ngutang Demi Ngasih THR Saudara Saat Lebaran, Ngaku Udah Sukses Padahal Hidup Mengkis-Mengkis di Perantauan

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
20 Maret 2024
A A
Salah Jurusan, Mahasiswa UMY Jogja Rela Buang Duit Puluhan Juta Demi Bisa Pindah Kampus di SNBT: Kucing-kucingan dengan Ortu Agar Niatnya Tak Terbongkar.mojok.co

Ilustrasi Salah Jurusan, Mahasiswa UMY Jogja Rela Buang Duit Puluhan Juta Demi Bisa Pindah Kampus di SNBT: Kucing-kucingan dengan Ortu Agar Niatnya Tak Terbongkar (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Penyesalan memang datang belakangan. Seandainya saja Bimo (26) menuntaskan kuliahnya, mungkin dia bisa menebar senyum ke orang tua dan sanak saudaranya saat lebaran. Sayangnya, nasi sudah jadi bubur. Bimo DO dari kampusnya, yang bikin hari raya lebaran selalu jadi hal yang horor baginya.

Siang itu, Rabu (20/3/2024), Bimo baru saja bangun tidur saat saya menelponnya. Bulan Ramadan memang bikin siklus tidurnya kebalik. Malam sibuk kerja hingga ketemu pagi, sementara siang dihabiskan buat molor sampai sore.

Sejak awal 2023 lalu, Bimo kerja di salah satu warung kopi di Jogja. Hari-hari biasa, jam kerjanya normal, tergantung shift. Kalau shift I masuk pagi pulang sore, dan kalau shift II kerja dari sore sampai pukul 12 malam. Namun, karena bulan puasa, tempat kerja Bimo baru buka pukul empat sore dan tutup menjelang sahur.

“Kalau mau ngobrol nanti langsung saja jam 2 ke sini [tempatnya bekerja],” saut Bimo, memahami maksud dan tujuan saya menelpon. Sebelumnya memang kami sudah janjian buat wawancara. Dia pun langsung meminta saya buat datang ke tempat kerjanya, yang kebetulan sekaligus jadi kos-kosannya.

Awalnya, Bimo mengaku cukup berat menceritakan kisahnya kepada Mojok. Saya dan dia, memang sudah lama kenal. Kisah “tragisnya” pun juga sudah beberapa kali jadi topik obrolan kami. Namun, untuk kisahnya Mojok tulis, ia mengaku “sungkan”, meski akhirnya bersedia.

“Sing aku misuh-misuh enggak usah dikutip,” candanya.

Bohong ke orang tua kalau sudah DO

Pada 2022 lalu, Bimo dinyatakan drop out alias DO. Kampus merekomendasikannya buat mengundurkan diri karena masa studinya sudah lebih dari 16 semester. Bagi mahasiswa PTN Jogja angkatan 2015 ini, tak ada pilihan lain selain menerima rekomendasi itu. 

Kendati demikian, kata Bimo, pihak kampus saat itu masih berusaha menyelamatkannya. Ia bisa ikut program pemutihan dan melanjutkan studinya melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Tapi tawaran itu tak ia ambil lantaran uang kuliah yang harus dibayar sangatlah mahal.

“Akhirnya mutusin kerja aja. Karena kalau toh mau daftar lagi ke kampus swasta, enggak punya uang. Tahu sendiri kan saat itu kita sama-sama freelance,” ujar lelaki asal Situbondo ini.

Bimo sudah pasrah dengan nasib DO-nya. Namun, yang bikin dia bingung adalah cara menyampaikan ke orang tua kalau dia sudah berhenti kuliah. Dia tak ingin kedua orang tuanya kecewa setengah mati, karena selama 7 tahun dia kuliah, uang yang mereka keluarkan buat bayar kos, saku, dan UKT tidaklah sedikit.

Alhasil, Bimo memutuskan buat bohong saja. Dia mengaku kalau sudah lulus tahun tersebut tapi memutuskan tidak wisuda.

“Orang tua sih sempat tanya, ‘kenapa enggak wisuda?’. Aku jawabnya karena enggak bisa ambil libur kerja. Aku ngakunya udah kerja waktu itu,” kata Bimo. Orang tuanya memahami alasan Bimo yang sudah jelas sebagai pembohongan itu. 

Hutang ke teman-teman demi ngasih THR saudara-saudaranya

Ada dua kebohongan yang Bimo katakan ke orang tuanya. Pertama, soal wisuda, yang aslinya boro-boro wisuda, orang dia aja DO. Dan yang kedua, soal “kerja enak” di Jogja. Bimo mengaku hidupnya mapan karena sudah dapat “kerja enak” di perantauan. Padahal, dia sangat struggle. Kerjaannya serabutan; kalau ada tawaran joki tugas dia ambil, kalau ada proyekan dari suatu komunitas dia sikat.

Yang lebih tak terbantahkan lagi, penghasilannya juga pas-pasan. Saya adalah saksi hidup, yang mana tiap kali mendekati tanggal 30, Bimo selalu ngechat teman-temannya mau pinjam uang buat bayar kos. Bantuan teman-temannya ini yang bikin Bimo lolos dari pengusiran.

Iklan

Namun, petaka ia rasakan tatkala semakin dekat bulan puasa 2022. Bayangkan saja, sebagai orang yang (mengaku) sudah sukses, tentu sudah jadi tradisi untuk memberi THR ke saudara-saudaranya saat lebaran nanti.

“Tapi gimana mau ngasih THR, orang selama puasa aja ngandelin makan gratis dari masjid-masjid,” kata dia.

Seandainya tak mustahil, Bimo berharap agar bulan puasa tak pernah berakhir agar tak pernah ada lebaran. Sebab, hari-hari menjelang lebaran sudah seperti hitung mundur menuju kiamat baginya. Akhirnya, tak ada pilihan lain baginya selain memakai cara lama tapi masih jitu: utang duit teman.

“Waktu itu pinjam ke tiga orang teman. Lupa jumlah pastinya, mungkin sekitar dua jutaan. Sekarang dah lunas semua dong.”

‘Pengakuan DO’ hampir merusak kebahagian momen lebaran

Modal duit utang, Bimo mudik ke kampung halamannya. Namun, sebelum pulang, ia sudah punya niat buat jujur bahwa selama ini telah banyak berbohong. Termasuk DO dan udah kerja mapan. Selama di bus, kata-kata manis buat minta maaf sudah dia rangkai. Toh, sepahit-pahitnya nanti, itu adalah momen lebaran, enggak mungkin terjadi pertengkaran heboh, pikirnya.

Benar saja, sampai di rumah orang tua menyambut Bimo dengan penuh haru. Maklum, ia pulang setahun sekali, jadi kerinduan orang tua kepadanya tak bisa terbendung lagi. 

Bimo sampai di kampung halaman H-1 lebaran, jadi ia bakal melewatkan malam takbiran dan salat ied bersama orang tuanya di rumah. Di kepalanya, “mungkin bisa ngakuin kebohongan setelah takbiran, pas paginya tinggal maaf-maafan”.

Akan tetapi, semua ambyar di karena di malam takbiran, keluarga besarnya sudah berkumpul. Saudara besarnya yang juga perantau seperti dirinya, sudah datang dari kota. Tawa pecah di mana-mana. Senyum lebar ibunya yang tak pernah ia lihat setahun ke belakang, juga terpampang nyata di hadapannya.

Dia pun jadi ragu untuk mengakui semua kebohongannya. Rasanya, akan sangat berdosa jika kebahagian orang tuanya itu tiba-tiba terenggut.

“Jadi aku mutusin buat mendam semuanya. Aku bakal ngaku kalau udah mau balik ke Jogja aja.”

Lebaran pun ia jalani seperti sedia kala. Salat ied, lanjut halal bihalal keliling desa, ngasih THR ke saudara dan anak-anak kecil (yang dari hasil ngutang), dan tentunya lek-lekan bersama keluarga besar sambil ngopi dan makan ketupat. Obrolan pun sudah tentu ia isi dengan kebohongan-kebohongan lain.

Cerita Mahasiswa DO Rela Ngutang Demi Ngasih THR Saudara Saat Lebaran, Ngaku Udah Sukses Padahal Hidup Mengkis-Mengkis di Perantauan.mojok.co
Ilustrasi merayakan lebaran bersama keluarga (dok. Tokopedia)

Bimo sendiri memutuskan untuk balik Jogja paling terakhir, setelah keluarga besarnya sudah balik duluan ke kota. Pertimbangannya agar dia bisa ngobrol lebih intim bersama orang tuanya. 

Baca halaman selanjutnya…

Pengakuan Bimo dan penyesalan yang menghantuinya seumur hidup

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 20 Maret 2024 oleh

Tags: drop outLebaranmahasiswa dothr
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) nyaris drop out usai ibu tiada. MOJOK.CO
Kampus

Kisah Wisudawan UNJ Nyaris Drop Out Kuliah karena Fakta Mengejutkan dari Sang Ayah soal Ibu yang Sudah Tiada

3 November 2025
Mahasiswa PTN pura-pura lulus kuliah padahal sudah DO, demi fokus kerja untuk bantu ibu dan buatnya bangga karena gelar sarjana MOJOK.CO
Kampus

Mahasiswa PTN Rela Bohongi Ibu: Ngaku Sudah Lulus Kuliah Bergelar Sarjana padahal DO, Demi Fokus Kerja Bantu Hidupi Keluarga

13 Agustus 2025
Penyesalan mahasiswa biarkan kuliah berantakan dan tinggal skripsi hingga DO gara-gara putus cinta. Kecewakan ibu karena susah cari kerja MOJOK.CO
Ragam

Tinggalkan Skripsi Gara-gara Urusan Asmara, Berujung DO dan Sakiti Ibu hingga Susah Cari Kerja

19 Juni 2025
THR ludes, libur lebaran selesai, sementara gajian masih lama. Kembali ke perantauan dengan penuh keprihatinan MOJOK.CO
Ragam

THR Ludes sementara Gajian Masih Lama, Kembali ke Perantauan dengan Nelangsa dan Hidup dalam Keprihatinan

6 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.