Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Keluar Stasiun Lempuyangan Langsung Disuguhi Ketimpangan Hidup Warga Jogja

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
3 Maret 2025
A A
Ketimpangan ojek pengkolan dan ojek online (ojol) di Stasiun Lempuyangan Jogja MOJOK.CO

Ilustrasi - Ketimpangan ojek pengkolan dan ojek online (ojol) di Stasiun Lempuyangan Jogja. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

“Ojek, Mbak,” “Monggo, yang mau taksi, monggo.” Suara-suara itu saling bersahut dari sejumlah bapak-bapak yang sedari tadi berdiri di gerbang kedatangan Stasiun Lempuyangan, Jogja, yang ingar-bingar.

Maklum, situasi arus balik (Minggu (2/3/2025)). Orang-orang baru kembali ke Jogja usai berakhir pekan sekaligus menjalani puasa hari pertama di kampung halaman masing-masing.

Sejak pukul 19.50 WIB saya duduk-duduk di area luar pintu kedatangan Stasiun Lempuyangan, Jogja. Menanti kereta istri saya tiba.

Selama menunggu itu pula, pandangan saya tercuri oleh bapak-bapak tukang ojek pengkolan dan taksi konvensional yang tampak begitu gigih mencari penumpang.

Ketimpangan ojek pengkolan dan ojek online (ojol) di Stasiun Lempuyangan Jogja MOJOK.CO
Suasana di pintu kedatangan Stasiun Lempuyangan Jogja (Aly Reza/Mojok.co)

“Kekalahan” tukang ojek di Stasiun Lempuyangan Jogja

Seorang tukang ojek menghampiri saya. Menawari saya untuk menggunakan jasa ojeknya.

“Harga sesuai aplikasi kok, Mas,” bujuknya. Setelah saya jelaskan bahwa saya justru sedang menjemput penumpang, tukang ojek tersebut langsung mengangguk dan berlalu. Kembali ke pintu kedatangan, menyambut penumpang yang baru saja turun dari kereta.

Sayang, dari yang saya amati, tak satu pun penumpang menggubris keberadaan dan tawaran para tukang ojek pengkolan itu. Jawaban para penumpang itu, kalau tidak karena sudah dijemput ya sibuk dengan ponselnya: mencoba memesan ojek online (ojol).

“Kalau online silakan ke sisi kanan sana nggeh, Mbak, jalan sedikit.”

Alih-alih merasa tersinggung, si tukang ojek di pintu kedatangan Stasiun Lempuyangan, Jogja, justru dengan senang hati membantu mengarahkan para penumpang yang ingin menggunakan jasa ojek online.

“Sejak ada ojol, kami (ojek pengkolan) kalah saing, Mas. Bisanya ya begini, tetep bujuk-bujuk penumpang,” ungkap salah satu tukang ojek pengkolan yang enggan disebut namanya, seorang laki-laki berambut putih.

“Harga juga sudah kami samakan dengan harga ojol. Tapi penumpang lebih milih ojol,” sambungnya.

Di Stasiun Lempuyangan, Jogja, memang sudah ada kesepakatan batas wilayah antara ojek pengkolan dan ojek online. Semua saling mematuhi kesepakatan tersebut.

Akan tetapi, entah kenapa, penumpang tetap saja mencari-cari keberadaan ojol meski harus berjalan agak jauh dari pintu kedatangan, alih-alih langsung menggunakan jasa ojek pengkolan yang sudah stand by di depan mata.

“Ya sudah, Mas. Namanya sama-sama cari uang. Kalau penumpang nanya mana ojol, ya kami arahkan saja. Toh para ojol juga nggak melanggar (kesepakatan) dengan ngambil penumpang di wilayah pengkolan,” katanya.

Iklan

Baca halaman selanjutnya…

Ketimpangan nasib yang begitu kasat mata 

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 3 Maret 2025 oleh

Tags: Jogjaojol jogjastasiun jogjaStasiun Lempuyangan
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang? MOJOK.CO
Esai

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang?

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Hari ibu adalah perayaan untuk seluruh perempuan. MOJOK.CO

Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya

24 Desember 2025
Didikan bapak penjual es teh antar anak jadi sarjana pertama keluarga dan jadi lulusan terbaik Ilmu Komunikasi UNY lewat beasiswa KIP Kuliah MOJOK.CO

Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi

29 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025

Video Terbaru

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

28 Desember 2025
Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

25 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.