Kata orang, kerja di Jogja dengan gaji UMR Jakarta adalah impian. Nyatanya, beberapa narasumber Mojok yang bergaji jauh lampaui UMR Jakarta merasa belum tercukupi untuk penuhi kebutuhan, gaya hidup, apalagi menata masa depan di Jogja.
Beberapa waktu lalu, saya berjumpa dengan Mara (25) di sebuah kafe dekat UGM. Lelaki ini sehari-hari bekerja sebagai sales sebuah produk teknologi untuk bisnis food and beverages (FnB).
“Hari ini saja sudah keliling ke tiga kafe,” kelakarnya.
Bekerja sebagai sales sudah ia jalani sebelum lulus dari kuliah. Dulunya ia sempat berbisnis tapi berakhir bangkrut. Rama sadar bahwa kepiawaiannya memang berdagang, menjual sesuatu, tapi membangun bisnis kembali butuh modal sehingga ia pilih bekerja saja.
“Bingung kemampuanku apa lagi selain jualan. Kalau usaha sendiri, pernah ngerasain bangkrut. Akhirnya ya milih jadi sales,” ungkapnya terkekeh.
Lewat kerja di Jogja bidang penjualan, ia bisa mengantongi gaji yang bahkan melampaui UMR Jakarta. Sebenarnya, jika gaji pokok saja, memang tak sampai UMR Jakarta yang pada 2024 ini sebesar Rp5.067.381.
Mara misalnya, pernah dapat gaji dan komisi penjualan hingga Rp24 juta. Saat ia menunjukkan slip gaji itu, saya cuma bisa geleng-geleng kepala. Fresh graduate di Jogja bisa mengantongi pendapatan 10 kali lipat UMR merupakan hal yang lumaya
“Tapi itu ya pas penjualan lagi bagus-bagusnya. Cuma sekali aku bisa dapat di atas Rp20 juta,” tuturnya.
Namun, ia menuturkan bahwa rata-rata tanpa bonus sebesar itu pun gajinya bisa menyentuh UMR Jakarta. Melampaui UMR Jogja 2024 sebesar Rp 2.492.997.
Belum lulus kuliah, kerja di Jogja gajinya hampir 2x UMR Jakarta
Ada cerita lain dari Maman (25), bukan nama sebenarnya, yang juga sudah dapat gaji nyaris 2x UMR Jakarta. Padahal, saat ini kuliahnya belum lulus.
“Nggak lulus-lulus ya karena keenakan kerja,” ujarnya tertawa saat saya wawancari Jumat (8/3/2024).
Maman bekerja di bidang FnB sebagai kepala produksi. Karier ini ia rintis sejak masih awal kuliah, mengawali kerja di Jogja sebagai karyawan pelayan pelanggan. Namun, dengan cepat kariernya melesat. Pada Februari 2022 silam, ia menjadi kepala produksi.
Gajinya saat awal memang tidak sampai UMR Jogja. Namun, ada skema bonus yang hampir setara dengan gaji pokok.
Berlanjut, saat menjadi kepala produksi, meski gaji pokoknya hanya sedikit di atas UMR Jogja tapi bonusnya bisa lebih dari dua kali lipat dari itu. Artinya, Maman bisa mengantongi lebih dari 7 juta. Nominal yang lumayan besar untuk ukuran mahasiswa yang belum lulus kuliah.
Meski dapat gaji di atas rata-rata orang kerja di Jogja, belum berkeluarga, tapi Maman mengaku merasa belum berkecukupan. Gaji yang sedikit lagi bisa dua kali lipat UMR Jakarta itu juga belum membuatnya berani mempersunting kekasih hatinya.
“Nikah itu jauh lebih repot, Bro. Banyak kebutuhan, kelihatannya memang banyak tapi ini belum cukup untuk kehidupan rumah tangga,” ujarnya terkekeh.
Gaya hidup, tuntutan pekerjaan, membuat terasa belum cukup
Gaji jauh lebihi UMR Jakarta itu, bagi Maman banyak tersedot untuk biaya kuliah juga membantu kebutuhan keluarga di rumah. Maklum, ia merupakan anak sulung.
Selain itu, ternyata sebagai karyawan dengan level cukup tinggi di bisnis FnB ia harus tampil necis. Tak heran, ia sering menganggarkan dana untuk memperbaharui outfitnya.
“Belum lagi, kalau menemani klien atau kenalan dari luar kota. Paling nggak, harus agak siap duit tambahan untuk traktir dan segala macamnya. Traktir makan, minimal Sushi Tei lah,” katanya.
Baca halaman selanjutnya…
Kebutuhan barang-barang yang harganya lebihi UMR Jogja