Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Bagi Orang Malang, Babarsari Masih “Sepele” Kalau Dibanding Kampung Muharto: Kawasan yang Bikin Debt Collector Kocar-Kacir

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
20 Juni 2024
A A
Sisi gelap kos Malang, GadingkasriMOJOK.CO

Ilustrasi - Sisi Gelap Malang (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bagi warga asli Malang, khususnya yang tinggal di Kampung Muharto, Babarsari tak ada apa-apanya dalam hal kengerian. Memang, kawasan di SBCD Jogja ini terkenal kelam hingga dijuluki sebagai “Gotham City“. Namun, bagi orang Malang, Muharto bahkan lebih seram ketimbang Gotham itu sendiri.

Buat yang belum tahu, Kampung Muharto merupakan kawasan yang berada di Kecamatan Kedungkandang, Malang, Jawa Timur. Permukiman ini membentang dari perempatan Pasar Kebalen, menuju arah timur Kota Malang–melalui Jalan Ir. Djuanda, Jalan Zaenal Zakse, dan Jalan Kebalen Wetan.

Dalam liputan Mojok berjudul “Mirip Sukolilo Pati, Kampung Muharto Malang Dicap Sebagai Sarang Preman“, diketahui bahwa permukiman ini memang terkenal menyeramkan. Banyak gali di sana. Bahkan, kampung ini sampai di-blacklist oleh leasing saking banyaknya warga yang mengalami kredit macet.

Akibat stigmanya sebagai “kampung preman”, pemuda Kampung Muharto pun jadi kesulitan dalam mencari pekerjaan. Alhasil, mereka terpaksa merantau ke luar kota karena sudah “tersingkir” dari Malang.

Sementara Babarsari sendiri merupakan nama jalan di Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Sleman. Sejak lama, daerah ini ini dikenal sebagai tempat berkumpulnya geng-geng di Jogja.

Tak jarang, geng-geng ini berselisih hingga mengakibatkan kerusuhan yang berulang. Maka tak heran, warga Jogja sampai menjuluki kawasan ini sebagai Gotham City.

Kalau di Kampung Muharto, debt collector pun dibikin kalang kabut

Ahmad (23), mahasiswa asal Malang yang kini menimba S2 di Jogja, menyebut bahwa di hadapan warga Kampung Muharto, debt collector dianggap sepele.

Padahal kita tahu, di Jogja sendiri debt collector dianggap sebagai kelompok yang amat keji. Banyak kasus penagihan utang berakhir tragis dilakukan oleh mereka. Dan, sudah jadi rahasia umum juga kalau Babarsari adalah rumah bagi para debt collector.

Sementara Ahmad, yang rumahnya di Malang hanya berjarak 5 menit dari Kampung Muharto, berkali-kali melihat warga sana bertikai dengan debt collector. Hasilnya pun bisa ditebak: debt collector kalang kabut meninggalkan permukiman tersebut.

“Kalau di Jogja, setahuku debt collector itu udah nggak ada lawan. Urusannya cuma bayar utang atau dihajar, ‘kan?,” kata Ahmad, kepada Mojok, Kamis (20/6/2024).

“Nah di Kampung Muharto, mereka yang utang, mereka juga yang galak. Pernah aku lihat debt collector nagih utang malah dibawain golok,” ujarnya, menyambung cerita.

Ahmad pun berpandangan, kejadian seperti itu mungkin menjadi penyebab mengapa pada akhirnya kampung ini di-blacklist oleh leasing dan lembaga peminjaman kredit lain.

Kata Ahmad, “kalau debt collector aja takut nagih, bagaimana kalau orang biasa”.

Barang hilang kerap mengarah ke sana, tapi takut buat mengambil

Selain banyak kejadian debt collector tak berani menagih utang ke sana,  Kampung Muharto kerap juga dihubungkan dengan barang-barang yang hilang.

Iklan

Misalnya, Ahmad ingat betul, saat masih SMA teman satu sekolahnya kehilangan HP. Ketika di-track, lokasinya berada di Kampung Muharto–padahal empunya merasa tak pernah main ke sana.

“Yang ada ya cuma mengikhlaskan. Gila aja mau nekat ngambil, yang ada kita dianggap nuduh mereka maling, bisa panjang urusannya,” kata Ahmad , tertawa. “Dan kejadian kayak begitu tak cuma sekali atau dua kali.”

Kejadian yang hampir mirip dengan di Sukolilo baru-baru ini juga pernah terjadi di Kampung Muharto. Menurut cerita Ahmad, …

Baca halaman selanjutnya…

Muharto tak “dikuasai” oleh orang asli Malang, tapi oleh pendatang. 

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 22 Juni 2024 oleh

Tags: Babarsaribabarsari jogjagotham cityJogjakampung muhartokampung muharto malangmuharto vs babarsari
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO
Bidikan

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.