Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Tinggalkan Skripsi demi Jadi Penjaga Warung Madura, Cuannya bikin Gelar Sarjana Terasa Tak Guna

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
5 Juni 2025
A A
Tinggalkan kuliah meski tinggal skripsi demi jadi penjaga Warung Madura di Surabaya MOJOK.CO

Ilustrasi - Tinggalkan kuliah meski tinggal skripsi demi jadi penjaga Warung Madura di Surabaya. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Lupakan skripsi untuk jadi penjaga Warung Madura

Sejak menjadi penjaga Warung Madura milik saudaranya itu, Faruq makin melupakan skripsinya. Benar-benar tak tersentuh, meski dosen pembimbing berkali-kali menagih progresnya.

Lebih-lebih dia disodori banyak pemberitaan dan teman-temannya sendiri yang lulus cepat: bahwa bergelar sarjana nyatanya tetap susah cari kerja.

“Aku awal-awal jadi penjaga Warung Madura, 2,5 bulan sudah mengantongi Rp7 juta. Hariannya gede ternyata,” tutur Faruq. Terlampau gede untuk jenis pekerjaan yang menurut Faruq ringan.

“Ringan kan cuma melayani pembeli. Memastikan stok barang aman. Kalau bergadang semalaman, nggak ngantuk karena aku sudah biasa. Kalau jaga malam malah full mabar Mobile Legends,” beber Faruq.

Sebenarnya ada celah waktu untuk mengerjakan skripsi sambil tetap menjaga warung. Namun, Faruq sudah kelewat malas. Dia malah berpikir untuk DO saja. Tidak usah repot-repot mengerjakan skripsi. Toh kalau lulus ijazah S1-nya tidak menjamin apapun.

Tuntas kuliah tetap jadi penjaga Warung Madura

Di semester 13, Faruq mendapat wanti-wanti betul dari dua pihak: dosen pembimbing dan orangtua Faruq. Gara-gara itu, dia denga susah payah melawan kemalasan.

“Jadi kalau sambil jaga aku kurangin mabarnya. Pinjam laptop teman buat menyelesaikan skripsi. Ijazah S1 mau bisa buat cari kerja atau tidak, itu nanti. Yang penting lulus dulu biar ibu tidak nanya melulu,” kata Faruq.

Faruq akhirnya lulus dan wisuda pada 2024 lalu. Tidak seperti kebanyakan mahasiswa fresh graduate yang berlomba-lomba mencari loker mentereng, Faruq tetap memutuskan menjadi penjaga Warung Madura.

Toh soal kerja, orangtua Faruq sudah membebaskan. Pokoknya yang penting lulus dulu.

“Tidak mungkin orangtua nuntut aku kerja macam-macam. Karena dari gaji menjaga warung saja aku bisa memberi uang mereka kok,” lanjut Faruq.

Saling support untuk sejahtera bersama

Kini Faruq tidak hanya sekadar menjaga. Dia bertekad menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari saudaranya perihal waralaba kelontong lokal ini. Sambil tipis-tipis mengumpulkan modal.

Sebab, Warung Madura memberi gambaran cerah perihal masa depan. Lupakan ijazah S1. Apa itu gelar sarjana? Tidak penting lagi bagi Faruq. Pokoknya dia bertekad bakal membuka Warung Maduranya sendiri.

Apalagi untuk urusan semacam ini, orang Madura biasanya tidak akan saling menyelengkat satu sama lain. Yang ada malah solidaritas untuk sejahtera bersama.

“Orang Madura punya keyakinan rezeki sudah diatur Allah. Jadi misalnya aku berhenti dari Warung Madura milik saudara buat membuat sendiri. Saudara nggak akan tersinggung atau merasa tersaingi. Tapi malah mendukung penuh,” tandas Faruq.

Iklan

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Halaman dan Parkiran Indomaret Menguji Kesabaran, Isinya 4 Hal Menyebalkan sekaligus Merepotkan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 5 Juni 2025 oleh

Tags: gaji karyawan warung maduragaji penjaga warung maduraMadurapendapatan warung madurapilihan redaksiSurabayawarung madurawarung madura surabaya
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO
Ragam

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO
Ragam

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO
Sosok

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.