Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
4 Desember 2025
A A
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

ilustrasi - nggak kuat merantau di Jakarta, akhirnya resign. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

“Apakah realistik untuk dikejar? Gaji aja UMR Jakarta,” jawab Anas kemudian.

Semakin larut Anas berpikir, ia seolah menemukan jawaban dari orang terdekat, yaitu ibunya. Anas merasa hari-hari bersama ibunya adalah jawaban sekaligus alasan kuat untuk resign. 

“Di titik ketidakjelasanku itu aku sadar, ada ibuku yang umurnya makin hari makin menua,” kata Anas, “sebagai orang yang pernah kehilangan ayah ketika merantau, aku nggak mau mengalami kejadian yang sama,” lanjutnya.

Tak bisa temani ayah di detik-detik terakhirnya

Tahun 2020, saat Anas masih sibuk kuliah, mengerjakan tugas organisasi, hingga persiapan sidang skripsi di Jakarta, ayahnya meninggal di kampung halaman pada usia 63 tahun. Anas sama sekali tak menduga karena selama ini ayahnya tampak sehat, hanya pernah sakit selama satu minggu sebelum meninggal.

“Rasanya, aku terlambat membahagiakan beliau. Aku hanya bisa menangis saat membayangkan betapa bangganya beliau melihat anaknya cuma jadi khatib saat Idul Fitri di perantauan Jakarta,” kata Anas.

Saat ayahnya meninggal, separuh dunia Anas terasa hampa. Ada perasaan menyesal dalam dirinya karena tak bisa menemani sang ayah di detik-detik terakhirnya. Ia hanya bisa menangis sepanjang pemakaman. Dan ternyata, luka itu masih ia bawa hingga dewasa dan bekerja. 

“Kalau ibu tiada ketika aku masih merantau di Jakarta. Aku nggak bisa bayangkan, betapa terpuruknya aku dibuatnya,” ucap Anas.

Perlahan-lahan pulih

Kini, Anas benar-benar memutuskan resign dan pulang ke Sumatera Selatan. Sebuah keputusan yang tak mudah, karena jujur saja ia takut memulai kariernya dari awal, yang penuh ketidakpastian.  

“Tapi aku optimis untuk memulai hidupku dari awal dengan versi yang lebih jujur terhadap diriku, Bedanya aku nggak pulang dengan tangan kosong. Aku pulang bawa ilmu yang kupelajari dari kota yakni mindset finansial, analisis saham, dan cara kerja digital yang nggak harus nempel dengan lokasi,” ucap Anas penuh persiapan.

Bahkan, ia bersyukur bisa menemani ibunya dan bergaul dengan masyarakat desa di kampungnya. Entah sekadar mengantar ibunya ke pasar, hingga mengikuti acara kumpul-kumpul bersama warga.

“Aku pulang ke desa tapi impianku nggak ikut mengecil. Karena bagiku, desa bukan tempat untuk mundur. Desa adalah tempat untuk tumbuh dengan versi paling tenang dari diri sendri. Aku mau jadi orang desa tapi yang kota. Tenang hidupnya, kota cuannya.” Ujar Anas.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: In This Economy, Kerja Lembur Bagai Kuda Meski Gaji Tak Seberapa dan Tetap Miskin atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 4 Desember 2025 oleh

Tags: BUMNjakartakerja di jakartakesepianmerantau di jakartapulang kampungresigntrauma keluarga
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Tinggalkan ibunya demi kuliah di PTIQ Jakarta untuk merantau. MOJOK.CO
Ragam

Kerap Bersalah di Perantauan karena Alasan Sibuk, Tangis Ibu Pecah Saat Saya Akhirnya Pulang dari Jakarta

27 November 2025
Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO
Liputan

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025
Matahari Store. MOJOK.CO
Ragam

Yang Tak Akan Hilang dari Belasan Gerai Matahari Store Saat “Tenggelam”, Kenangan Hangat Belanja Bersama Keluarga

29 Oktober 2025
kejadian aneh saat nonton film 13 bom di Jakarta, di bioskop XXI, Plaza Blok M, Jakarta Selatan. MOJOK.CO
Catatan

Pengalaman Menyebalkan Nonton Film di Bioskop XXI Jakarta, Alur Cerita Tegang Malah Bikin Penonton Bingung karena Kejadian Tak Terduga

28 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.