Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Sambatan Anak Abdi Negara, Tak Nyaman Hidup Penuh Aturan hingga Sulit Cari Pasangan karena Harus Nemu yang “Sempurna”

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
25 Agustus 2024
A A
tentara, dwifungsi tni, tni, militer.MOJOK.CO

Ilustrasi - Dwifungsi TNI is Back, Ancaman Nyata Bagi Dunia Akademik (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Banyak orang menilai kalau menjadi anak abdi negara—entah TNI, Polisi, dan lain-lain—itu enak. Bergelimang kecukupan, pendidikan dan kehidupan serba terjamin. Namun, ada juga anak abdi negara yang mengeluh karena menjadi anak abdi negara berarti harus siap hidup dalam tekanan dan tuntutan.

***

Belakangan nama putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, habis jadi bulan-bulanan publik tanah air. Baik di media sosial maupun di dunia nyata (yang disuarakan oleh massa aksi saat demo di berbagai daerah). Alasannya tentu teman-teman pembaca sudah tahu lah: ada upaya dari Jokowi untuk memuluskan langkah Keasang maju Pilkada 2024.

Sebelumnya, Gibran Rakabumung Raka (kakak Kaesang, putra sulung Jokowi) pun juga mendapat perlakuan yang sama saat maju menjadi Cawapres RI.

Ada banyak ungkapan sarkas yang dilayangkan publik pada dua putra Jokowi tersebut. Satu di antaranya: enak sekali jadi anak Presiden (Jokowi), nggak usah bingung batasan usia, bingung pengalaman kerja, atau pusing-pusing mikir IPK. Karena pekerjaan sudah dicarikan sama bapak lewat “jalur dalam”.

Sialnya, anggapan tersebut kok juga menyasar pada anak dari abdi negara seperti Wardani (25), bukan nama asli. Ia adalah anak dari pasangan TNI dan seorang dokter di Jawa Tengah (ia meminta agar nama daerahnya tak disebut).

Anggapan anak abdi negara bisa kerja lewat orang dalam

Sudah sejak SMA Wardani mendapat anggapan tersebut. Ketika tahu kalau ia adalah anak dari abdi negara, maka ada saja yang bilang kalau Wardani sudah tidak perlu mengkhawatirkan hidup.

“Di masa kuliah pun begitu. Guyonan temen-temen, mereka kuliah Kedokteran mati-matian buat jadi dokter pun belum tentu bakal semudah itu jadi dokter. Kalau aku, bapak sama ibuku pasti sudah punya kenalan yang nanti bisa buat nitipin aku,” ujar Wardani saat kembali saya hubungi, Sabtu (24/8/2024) sore WIB setelah terakhir berkomunikasi pada Maret 2024 lalu.

Wardani sebenarnya tidak memungkiri fakta tersebut. Bahwa ia di masa-masa akhir kuliahnya di sebuah kampus di Solo, Jawa Tengah awal 2024 lalu sudah mendapat bisik-bisik dari orang tuanya perihal kenalan-kenalan mereka di dunia kedokteran.

Namun, dari hati terdalam, ia memang ingin mencoba berjuang sendiri untuk menjadi seorang dokter. Tanpa bantuan “orang dalam” dari orang tuanya yang seorang abdi negara.

Hidup penuh tata aturan itu nggak nyaman

Wardani memang sudah terbiasa hidup dalam tata aturan dan laku disiplin serba ketat dari sang bapak yang abdi negara. Jatah main terbatas, waktu belajar dan les sangat banyak, dan berbagai sikap disiplin lainnya.

Namun, jujur saja, bagian disiplin tersebut bagi Wardani di titik tertentu sangat menjemukan dan melelahkan.

“Dulu sekolah aku nggak peringkat lima besar aja pasti jam belajarku ditambah. Sekarang kuliah pun begitu, IPK nggak bagus juga langsung diinterogasi,” keluh Wardani.

Yang paling tidak enak, di masa-masa kuliahnya di Solo, ia benar-benar mendapat pantauan serius. Tidak boleh sering keluar malam, mau ke mana dan dengan agenda apa harus lapor melalui video call.

“Mungkin nggak semua anak abdi negara mengalami seperti aku ya. Tapi kalau aku begitu, nah itu kan poin yang luput dilihat banyak orang. Ngelihatnya anak abdi negara hidupnya enak-enak aja,” sambung Wardani bersungut-sungut.

Sulitnya cari pasangan bagi anak abdi negara

Setelah bertahun-tahun, pada 2024 ini akhirnya Wardani punya gandengan yang mendapat restu dari orang tuanya, seorang pemuda yang juga merupakan calon abdi negara (TNI).

Pada dasarnya, Wardani tak memasang standar tinggi untuk laki-laki yang bakal jadi pasangannya. Pokoknya yang penting pekerja keras dan bertanggung jawab.

Ia pun mengaku awalnya tak begitu tertarik dengan laki-laki berseragam. Baik TNI ataupun Polisi. Itulah kenapa ia sempat menjalin hubungan dengan seorang laki-laki biasa. Bukan laki-laki calon abdi negara atau bahkan juga anak dari abdi negara. Sayangnya, saat orang tua Wardani tahu, hubungan Wardani dan pasangannya itu pun terpaksa harus berakhir.

“Diomongin panjang lebar. Intinya gini, ibu itu dokter, bapak tentara. Maka, paling tidak pacar atau calon suamiku itu nanti ya setara lah. Kalau nggak dokter, ya tentara. Simpelnya gitu. Atau ya menengah atas lah. Bener-bener harus cari pasangan yang “sempurna” nggak sih,” ungkap Wardani.

Wardani mengaku tertekan dengan tuntutan orang tuanya tersebut. Sebab, seolah-olah orang tuanya memandang seseorang hanya dari kelas sosialnya saja.

“Aku anak dokter dan tentara. Dari kecil sudah mereka upayakan hidup kecukupan. Nah, oleh karena itu ibu dan bapak nggak mau kalau ada laki-laki yang malah mau ngajak aku hidup susah,” imbuhnya.

Sejak putus itu (2018-an), Wardani sempat menjomblo lama. Sebenarnya banyak laki-laki yang mencoba mendekatinya. Akan tetapi, saat tahu kelas sosialnya, Wardani memilih menghindar ketimbang ia harus merasa sakit lagi karena diminta putus oleh orang tua. Meskipun sebenarnya ia merasa cocok.

“Kalau ke anakmu kelak, apa kamu juga bakal melakukan hal yang sama? Kan pasanganmu juga calon abdi negara, lalu kamu kan dokter,” tanya saya iseng.

Wardani malah tertawa. Ia sebenarnya sudah memikirkan soal itu. Tapi ia belum mau memikirkannya terlalu jauh. Bingung.

BACA JUGA: Nestapa Pemuda Nganjuk 4 Kali Gagal Lolos Seleksi TNI-Polri, Gugur Gara-gara Makan Mie

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

 

 

 

Terakhir diperbarui pada 27 Agustus 2024 oleh

Tags: Abdi Negaraanak abdi negarajokowiPolisiTNI
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

rkuhap, kuhap, polisi.Mojok.co
Mendalam

Catatan Kritis KUHAP (Baru) yang Melahirkan Polisi Tanpa Rem Hukum, Mengapa Berbahaya bagi Sipil?

19 November 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Ortu kuras tabungan buat anak jadi polisi malah kena tipu. Sempat bikin stres tapi kini bersyukur tak jadi sasaran amuk tetangga MOJOK.CO
Ragam

Ortu Kuras Tabungan buat Anak Jadi Polisi malah Kena Tipu “Intel”, Awalnya Stres tapi Kini Bersyukur

6 September 2025
Polisi gelontorkan uang banyak untuk gas air mata yang digunakan dalam demo. MOJOK.CO
Aktual

Saat Duit Rakyat Hanya Dipakai buat Membeli Gas Air Mata Kadaluwarsa oleh Polisi

31 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.