Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Perguruan Silat seperti PSHT Kerap “Buru-buru” Angkat Bocah SMP Jadi Guru alias Warga, Mental Belum Matang Alhasil Jadi Tukang Onar

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
1 Agustus 2024
A A
Guru Silat alias Warga yang Masih Muda di PSHT bikin Resah MOJOK.CO

Ilustrasi - Guru silat alias warga yang umurnya masih muda bikin resah, termasuk di peguruan bela diri PSHT. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Guru pencak silat muda suka semena-mena

Belum satu tahun bergabung, Hamza (25) memutuskan untuk keluar dari perguruan silat tempatnya menimba ilmu bela diri, Ki Ageng Pandan Alas, di Rembang, Jawa Tengah. Saat itu ia masih duduk di bangku kelas 3 SMP.

Hamza mengaku tak tahan dengan kelakuan si guru silatnya (sesama anak kelas 3 SMP) yang cenderung semena-mena.

“Saat itu aku gabung karena tertarik. Di Rembang kebanyakan PSHT. Nah, Ki Ageng Pandan Alas ini kayak baru ada. Terus dari narasi temenku yang jadi warga itu ajarannya dari Sunan Kalijaga. Aku tertarik di situ,” beber Hamza mengenang momen-momen tersebut pada Rabu, (31/7/2024) petang WIB.

Teman Hamza disahkan menjadi warga untuk perguruan silat Ki Ageng Pandan Alas sudah sejak kelas dua SMP. Hal itu tentu membuatnya kagum, karena umur muda sudah berada di posisi prestisius.

Sayangnya, kekaguman itu tak bertahan lama ketika si warga tersebut mulai semena-mena. Masalah-masalah di luar lapangan kerap ia bawa di dalam lapangan. Begitu juga sebaliknya.

“Misalnya, saat di sekolah, kami ada gesekan. Nah, waktu latihan itu kelihatan banget aku jadi pelampiasan emosi. Aku kan nggak bisa apa-apa, sebagai siswa aku hanya manut saja,” tutur Hamza.

Lalu misalnya lagi, ketika di sekolah Hamza kerap disuruh-suruh. Entah untuk beli jajan di kantin atau lain-lain. Jika Hamza menolak, ia akan diancam tak bakal mendapat tambahan jurus saat ikut latihan. Atau ancaman untuk sparing dengan siswa lebih senior yang terkenal jago dalam bab baku hantam.

“Itu terjadi beberapa kali. Akhirnya aku memutuskan keluar. Waktu aku keluar pun sebenarnya baik-baik. Tapi ia responnya nggak enak dan bahkan nggak pernah ngajak omong aku lagi sampai sekarang,” ujar Hamza disertai tawa getir.

Seiring waktu sejak keluar itu, Hamza mulai perlahan-lahan memahami bahwa ada yang keliru dengan warga silat yang masih muda itu: mental yang belum matang.

Hamza memang sudah lama tidak update dengan perguruan silat tempatnya pernah menimba ilmu bela diri tersebut. Namun, ia masih kerap menjumpai beberapa perguruan silat yang mengangkat warga di umur-umur SMP. Baginya, senada dengan Adri, model pengangkatan tersebut patut dievaluasi demi menjaga marwah perguruan.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA: Keresahan Anggota Silat SH Winongo, Cuma Ingin Damai tapi Terpancing Rusuh dengan PSHT yang Mengaku Setia Hati Paling Tua

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

 

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 1 Agustus 2024 oleh

Tags: bela diriguru silatki ageng pandan alaspencak silatperguruan silatperguruan silat madiunPSHTsilatwarga silat
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Atlet pencak silat asal Kota Semarang, Tito Hendra Septa Kurnia Wijaya, raih medali emas di SEA Games 2025 Thailand MOJOK.CO
Kilas

Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional

22 Desember 2025
Jadi manusia paling apes dan ironis: Punya kakak PSHT fanatik dan bapak kru sound horeg sampai batin tertekan MOJOK.CO
Ragam

Nasib Jadi Manusia Paling Apes dan Ironis: Punya Kakak Fanatik PSHT dan Bapak Kru Karnaval Sound Horeg, Hari-hari Batin Tersiksa

15 Agustus 2025
4 Sisi Terang PSHT: Ternyata Ada, Sebelumnya Terkubur Dosa MOJOK.CO
Esai

Dosa PSHT Memang Banyak, Bahkan Saya Pernah Mereka Ancam, tapi Selesai dengan Baik Bukti Ada Juga Sisi Terang Organisasi Silat Ini

1 Agustus 2025
PSHT vs Tapak Suci. MOJOK.CO
Ragam

PSHT dan Tapak Suci, Sama-sama Ajarkan Budi Pekerti Luhur tapi Satu Dikenal Biang Rusuh dan Satu Lagi Anti Tawur

29 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan MOJOK

Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

21 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.