Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Tak Kuliah, Jadi Lulusan SMA Satu-satunya di Keluarga Penuh S1 dan S2, Bangkit Setelah Gagal Bisnis dan Kena PHK

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
13 April 2024
A A
lulusan SMA di keluarga penuh sarjana.MOJOK.CO

Ilustrasi lulusan SMA di keluarga penuh sarjana (Ega/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di antara anggota keluarga lain yang semuanya kuliah S1 bahkan ada yang S2, seorang pemuda memilih mencukupkan diri jadi lulusan SMA. Ia tak ingin membebani keluarga, meski harus mengalami pahitnya gagal usaha dan PHK kerja.

Zain (21), lahir di generasi keluarga yang cukup berpendidikan. Ia tinggal bersama keluarga dari ibunya, karena sudah berpisah dengan bapak sejak beberapa tahun silam. Di keluarga ini, semuanya mengenyam pendidikan tinggi.

Mulai dari keluarga inti, kedua orang tuanya merupakan sarjana. Kakaknya juga sudah lulus S1. Sementara, pakde dan budenya juga berpendidikan tinggi. Bahkan pakdenya S2. Semua sepupunya juga sedang menamatkan kuliah. Namun, ia memutuskan hanya menjadi lulusan SMA setelah rampung sekolah pada 2021 silam.

“Ibuku memang cuma dua bersaudara. Jadi, keluargaku cukup ramping dan semuanya berpendidikan tinggi,” katanya kepada Mojok, Kamis (11/4/2024).

menjadi s1.MOJOK.CO
Ilustrasi wisuda sarjana (Charles deLoye/Unsplash)

Zain sadar bahwa pendidikan tinggi penting. Saat SMA, ia juga sempat terpikir untuk melanjutkan ke bangku kuliah S1. Ia ingin mengambil studi manajemen atau ekonomi karena mengaku tertarik ke dunia bisnis.

Namun, jelang masa akhir SMA ia merasakan kebingungan. Ia mengaku, selama SMA tidak belajar secara giat. Gairah untuk belajar formalnya tidak terlalu tinggi. Sehingga, jika melanjutkan studi ke pendidikan tinggi Zain takut tidak bisa kuliah serius.

“Apalagi saat SMA ibu ekonominya sedang bermasalah. Banyak beban ekonomi, rasanya nggak enak untuk kalau kuliahnya nggak serius,” tuturnya.

Sehingga, saat kelas 12 SMA ia benar-benar tidak mempersiapkan diri untuk mendaftar kuliah. Tidak ikut SNBP apalagi daftar SNBT karena pesimistis lolos dan bisa kuliah S1. Sementara itu, ibunya meski tetap mendorong untuk kuliah namun membebaskan pilihan sang anak.

Lulusan SMA memilih langsung buka usaha

Saat sebagian teman yang lain mempersiapkan kuliah, pemuda asal Banjarnegara ini mengaku malah tertarik memikirkan bisnis. Bersama temannya yang juga ingin mencukupkan jadi lulusan SMA, Zain mulai merencanakan bisnis kuliner.

Begitu selesai ujian nasional, ia meminta modal kepada ibunya untuk membuka usaha. Ia meyakinkan bahwa hal tersebut lebih ringan daripada membiayai kuliah. Akhirnya, dengan modal sekitar Rp10 juta ditambah modal lain dari temannya, ia membuka usaha kuliner.

Namun, begitu tahu Zain langsung buka usaha dan tidak kuliah, ada saudara yang langsung mempertanyakan keputusan tersebut.

“Ya mencecarku dengan banyak pertanyaan, kurang sepakat dengan keputusanku. Tapi ya gimana, mau bantu saja tidak, ibuku saja pasti perlu utang kalau untuk biaya awal kuliah, ini saja untuk modal usaha ibu mencari pinjaman,” curhatnya.

Akhirnya, usaha itu tetap ia jalankan. Meski, pada perjalanannya tidak semudah yang ia bayangkan. Hingga enam bulan, hasil usahanya hanya cukup untuk menutup kebutuhan operasional harian. Sementara untuk kebutuhan hidup, Zain, masih meminta kepada ibunya meski berusaha sangat hemat.

Kondisi itu ia jalani hingga setahun, hingga akhirnya, ia yakin bahwa usahanya tidak bisa bertahan. Ia mengaku, pada usaha pertama ini banyak melakukan kesalahan.

Iklan

“Ya aku sadar, masih banyak cara yang belum benar. Banyak saran dari keluarga atau kakakku yang tidak aku lakukan juga,” tuturnya.

Baca halaman selanjutnya…

Gagal berbisnis, kerja malah kena PHK

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 19 April 2024 oleh

Tags: kerjakuliahlulusan smaS1s2sarjanaSMA
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO
Ragam

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO
Ragam

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO
Kampus

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO
Kampus

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.